LaporCOVID Desak Pemerintah Terapkan Lockdown Disertai Edukasi Masif

Tanpa penghentian mobilitas, RS tak bisa lagi tampung pasien

Jakarta, IDN Times - LaporCOVID-19 mendesak pemerintah menerapkan lockdown untuk menekan laju penularan COVID-19. Hal ini karena lonjakan kasus COVID-19 memicu krisis fasilitas dan layanan kesehatan.

Bahkan, rumah sakit (RS) tidak dapat lagi menampung pasien, tenaga kesehatan (nakes) kelelahan dan banyak di antaranya yang terinfeksi COVID-19 serta stok oksigen yang semakin menipis.

"Pemerintah segera mengambil langkah luar biasa darurat dengan memberlakukan lockdown di seluruh Jawa-Bali dan wilayah terdampak lainnya untuk menekan laju penularan COVID-19, disertai peningkatan 3T dan transparansi data agar pemahaman masyarakat terbangun dengan baik," ujar LaporCOVID-19 melalui keterangan resminya, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Jokowi: PPKM Darurat Berlaku 3-20 Juli 2021, Ada Pembatasan Ketat

1. Lockdown harus disertai edukasi

LaporCOVID Desak Pemerintah Terapkan Lockdown Disertai Edukasi Masif(Ilustrasi lockdown) IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Menurut LaporCOVID-19, Presiden Joko "Jokowi" Widodo harus memprioritaskan kesehatan masyarakat dan menimbang pendapat ahli kesehatan dalam membuat kebijakan berbasis data dan kemanusiaan. 

Oleh karena itu, pemberlakuan lockdown menurutnya juga harus disertai edukasi yang masif dan pemberian bantuan kebutuhan dasar kepada masyarakat terdampak.

"Tanpa ada penghentian mobilitas, faskes (fasilitas kesehatan) tidak akan sanggup menampung lonjakan pasien," ujarnya.

2. Merealisasikan percepatan produksi dan distribusi oksigen

LaporCOVID Desak Pemerintah Terapkan Lockdown Disertai Edukasi MasifIlustrasi Tabung Oksigen. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

LaporCOVID-19 menerima laporan, 101 warga yang terpapar COVID-19 meminta bantuan untuk dicarikan rumah sakit (RS), ruang isolasi, dan ruang rawat intensif seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Care Unit (ICU), atau High Flow Nasal Cannula (HNFC) sejak 14-30 Juni 2021.

Sebagian di antaranya, kata LaporCOVID-19, membutuhkan ventilator dan oksigen. Terlebih lagi, mereka menceritakan, ada seorang pasien meninggal begitu tiba di salah satu RS umum pusat milik pemerintah di Jakarta, di mana pasien itu sebelumnya ditolak beberapa RS dengan alasan tidak ada stok tabung oksigen. 

Oleh karena itu, LaporCOVID-19 meminta pemerintah juga merealisasikan percepatan produksi dan distribusi oksigen.

"Realisasikan percepatan produksi dan distribusi oksigen untuk mencegah perburukan pada pasien COVID-19 yang mengalami sesak napas atau penurunan saturasi oksigen," ujar LaporCOVID-19.

3. Memberikan perlindungan untuk nakes

LaporCOVID Desak Pemerintah Terapkan Lockdown Disertai Edukasi MasifSeorang nakes perawat di PPU yang kelelahan setelah memberikan pelayanan kepada positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Dalam menghadapi krisis pandemik COVID-19, LaporCOVID-19 mengatakan, harus ditangani dengan bantuan dari seluruh pihak.

Maka dari itu, ia meminta pemerintah juga memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan (nakes), baik perlindungan kesehatan maupun insentif untuk mendukung tugas nakes merawat pasien COVID-19. 

"Namun, perlu kepemimpinan yang tegas dan berorientasi pada kesejahteaan masyarakat luas untuk memimpin pengendalian krisis ini," ujarnya. 

Baca Juga: Ketua Fraksi PAN Usul PPKM Darurat Dikombinasikan dengan Lockdown

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya