Pemerintah Gencar Testing-Tracing, Reisa Ingatkan Kasus Akan Naik

Jumlah testing mencapai 400.000 per hari

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku, Reisa Broto Asmoro, mengingatkan kemungkinan kasus harian yang akan naik akibat jumlah testing yang meningkat.

Pemerintah, kata Reisa, saat ini terus memperkuat testing dan tracing untuk menurunkan angka penularan dan kematian akibat COVID-19 selama masa PPKM.

"Satu hal yang harus kita antisipasi dan cerna seksama adalah dengan masifnya pelaksanaan testing dan tracing, ada kemungkinan kasus konfirmasi harian akan naik karena kapasitas testing yang meningkat," ujar Reisa dilansir ANTARA, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: [UPDATE] Testing Meningkat, Kasus COVID-19 Naik 47.791 Hari Ini

1. Jumlah testing mencapai 400.000 per hari

Pemerintah Gencar Testing-Tracing, Reisa Ingatkan Kasus Akan Naikilustrasi tes usap atau PCR swab test (IDN Times/Arief Rahman)

Reisa mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan tes dari yang saat ini berkisar hampir 200.000 ke sekitar 300.000 per hari, bahkan menjadi 400.000 per hari yang tes dan pelacakannya diutamakan di permukiman padat penduduk.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, menyebut testing dan tracing akan melibatkan semua komponen.

2. Melakukan pelacakan kontak erat secara digital

Pemerintah Gencar Testing-Tracing, Reisa Ingatkan Kasus Akan NaikKecamatan Medan Tuntungan lakukan Tracing kepada pedagang dan warga sekitar Pasar Melati Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan relawan lapangan layaknya TNI, Polri serta Aparatur Sipil Negara (ASN), nantinya mereka yang akan melakukan pelacakan kontak erat secara digital.

Reisa menjelaskan, hasil pelacakan nantinya akan didata secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan. Kemudian, dari setiap kontak erat yang ditemukan akan dilakukan karantina serta entry test di hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya.

Tak lupa, exit test juga dilakukan pada hari ke-5 karantina untuk memastikan lebih lanjut bahwa yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.

"Kontak erat dengan hasil positif berdasarkan entry test atau exit test juga akan dibawa ke tempat-tempat isolasi terpusat yang telah disediakan untuk mendapatkan perawatan," ujar Reisa.

3. Menyiapkan tempat isolasi

Pemerintah Gencar Testing-Tracing, Reisa Ingatkan Kasus Akan NaikIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Tempat isolasi yang dimaksud oleh Reisa adalah isolasi terpusat yang sudah disiapkan oleh pemerintah dengan perangkat pendukung operasionalnya.

Tak hanya di Wisma Atlet Kemayoran, Reisa mengatakan, terdapat tempat isolasi terpusat lainnya yang telah disiapkan yaitu Rumah Susun (Rusun) Nagrak yang dapat menampung hingga 10.000 pasien serta Rusun Pasar Rumput dengan kapasitas mencapai 6.000 tempat tidur.

Bagi masyarakat luar Jakarta, seperti Bandung, Depok, Kota Tangerang, Reisa menyebut pemerintah sudah menyiapkan juga tempat isolasi terpusat.

Begitu pula dengan Yogyakarta yaitu di Asrama Universitas Gadjah Mada (UGM), Asrama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan asrama milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Lalu di Solo juga sudah disiapkan dan tersebar sebanyak 1.700 titik baru terisi 400 titik," kata Reisa.

Baca Juga: Panglima TNI: Program 400 Ribu Testing COVID-19 Siap Dimulai Pekan Ini

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya