PJJ di Masa Pandemik, Guru Ditantang Lebih Inovatif Sampaikan Materi

PJJ dinilai tidak bisa menggantikan PTM sepenuhnya

Jakarta, IDN Times - Situasi pandemik COVID-19 membuat dunia pendidikan dipaksa untuk menjadi lebih kreatif, khususnya bagi tenaga pendidik dan juga siswa.

Menurut Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, mekanisme Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi tantangan tersendiri karena harus inovatif dalam mentransfer kurikulum agar dapat diterima para siswa.

"Karena keduanya punya target untuk mentransfer ilmu, dan bagaimana kurikulum bisa tersampaikan kepada anak-anak, pembelajaran berjalan dengan lancar, materi bisa dipahami oleh anak-anak, tentu harus ada cara yang kreatif, yang inovatif agar bisa dipahami oleh anak-anak meskipun metode pembelajarannya virtual," kata Ika melalui webinar yang diselenggarakan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bersama IDN Times pada Sabtu (31/7/2021). 

1. Menyelenggarakan lomba video pembelajaran jadi salah satu inovasi dunia pendidikan

PJJ di Masa Pandemik, Guru Ditantang Lebih Inovatif Sampaikan MateriIlustrasi siswa sekolah dasar belajar online (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Kota Mojokerto disebut oleh Ika termasuk Kota Pendidikan dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, yakni hanya 140 ribu saja. Namun, ia mengatakan banyak lembaga pendidikan di Kota Mojokerto yang berkembang seiringan dengan peningkatan kualitas pendidikan. 

Sebagai wali kota yang tidak bisa tinggal diam dalam mendukung dunia pendidikan semasa pandemik, pihaknya menyelenggarakan lomba video pembelajaran kreatif dengan hadiah menarik. Hal itu dilakukannya untuk menggali kreativitas serta inovasi dari tenaga pendidik di Kota Mojokerto.

"Dan melalui video jadinya memperoleh video-video yang cukup menarik yang bisa jadi contoh bagi yang lain untuk menghasilkan karya kreatif dalam rangka mempermudah transfer knowledge dari tenaga pendidik kepada anak-anak," kata Ika. 

Baca Juga: KPAI: Pandemik dan PJJ Picu Angka Putus Sekolah dan Pernikahan Anak

2. Perlu peran aktif orang tua

PJJ di Masa Pandemik, Guru Ditantang Lebih Inovatif Sampaikan MateriIlustrasi Keluarga. IDN Times/Mardya Shakti

Penerapan PJJ semasa pandemik COVID-19, khususnya bagi siswa SD, menurut Ika perlu peran aktif orang tua. Sebab, tidak semua anak-anak dapat mengakses pembelajaran melaui media perantara tanpa bantuan orang dewasa. 

"Sebagian besar anak-anak masih perlu didampingi, diarahkan secara langsung ketika mengikuti pembelajaran. Keberadaan orang tua disini menjadi penting untuk terlibat secara aktif dalam mendukung PJJ," jelas Ika. 

3. PJJ tak sepenuhnya dapat menggantikan PTM

PJJ di Masa Pandemik, Guru Ditantang Lebih Inovatif Sampaikan MateriIlustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Walaupun dapat membuat dunia pendidikan menjadi lebih kreatif, sayangnya PJJ tidak dapat menggantikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara utuh, karena menurut Ika lebih mudah bagi anak-anak jika berinteraksi secara langsung dengan pengajarnya.

Selain itu, ia mengatakan tidak semua orang tua bisa berada di rumah pada saat jam sekolah di mana PJJ berlangsung karena kemungkinan orang tua si anak yang berkarier, bekerja, beraktivitas di luar rumah. 

"Sehingga mereka tidak punya waktu untuk mendampingi putra-putrinya ketika PJJ sedang berlangsung," kata Ika. 

Baca Juga: Nadiem: Sekolah Tatap Muka atau PJJ di Juli Tergantung Izin Orang Tua

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya