Satgas: GeNose Tak Bisa Deteksi Mutasi COVID-19

GeNose hanya deteksi zat kimia akibat virus

Jakarta, IDN Times - Alat untuk mendeteksi COVID-19 di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan rapid test PCR, rapid test antigen, dan GeNose yang merupakan alat pendeteksi virus corona buatan anak bangsa dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Namun, GeNose yang mendeteksi virus melalui embusan napas ini menurut Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, tidak dapat mendeteksi mutasi virus corona.

"GeNose pada prinsipnya tidak dapat mendeteksi jenis virus, baik varian atau titik mutasinya yang menginfeksi seseorang," ujar Wiku melalui keterangan persnya pada siaran langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa, 25 Mei 2021.

Baca Juga: Catat, Ini Jam Layanan GeNose C-19 di Seluruh Bandara

1. Bukan untuk menemukan virus

Satgas: GeNose Tak Bisa Deteksi Mutasi COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Wiku menjelaskan, GeNose pada dasarnya dibuat bukan untuk menemukan virus, melainkan mendeteksi zat kimia yang diakibatkan infeksi virus.

"Karena sistem kerja GeNose bertujuan mendeteksi zat kimia organik yang diakibatkan oleh infeksi virus. Bukan menemukan virusnya," kata dia.

2. GeNose diklaim sudah mampu deteksi varian baru, termasuk D64G

Satgas: GeNose Tak Bisa Deteksi Mutasi COVID-19Ilustrasi tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Sementara, perwakilan tim pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, mengatakan adanya pembaruan GeNose C19 mampu mengantisipasi varian-varian baru SARS CoV 2 yang muncul di Indonesia, termasuk D64G.

"Varian D64G sudah masuk ke data base yang sekarang," ujar Dian dikutip dari ANTARA, Minggu, 23 Mei 2021.

Ia menjelaskan basis data varian baru ini diambil dari rumah sakit yang merawat pasien dengan varian baru, untuk mengambil sampel napas sebagai pembaruan Artifical Intelligence (AI) GeNose.

3. GeNose mendapatkan pembaruan dari segi AI dan Interface

Satgas: GeNose Tak Bisa Deteksi Mutasi COVID-19GeNose, alat Deteksi COVID-19 Lewat Hembusan Nafas Milik UGM. IDN Times/Siti Umaiyah

Genose C19 diklaim juga mendapat pembaharuan pada sektor kecerdasan buatannya atau AI, dari versi 1.3.2 build 5 menjadi 1.3.2 build 6. Pembaruan ini memiliki basis data varian baru COVID-19 yang lebih besar yang dikumpulkan dari berbagai fasilitas kesehatan.

Dengan adanya pembaruan ini, tim peneliti dan pengembangan GeNose C19 Universitas Gadjah Mada (UGM) berharap GeNose mampu mempertajam kemampuan skrining dan diagnostik berbagai varian COVID-19.

"(Basis data varian baru) kami validasi dan diinjeksikan pada AI dipergunakan sebagai basis data baru yang bisa mempertajam akurasinya," ujar Dian.

Baca Juga: GeNose Dapat Update, Kini Mampu Mendeteksi Varian Baru COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya