Singgung JokPro 2024, Demokrat: Lebih Baik Bentuk Relawan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyinggung kehadiran relawan Joko "Jokowi" Widodo-Prabowo Subianto yang disebut JokPro 2024. Menurutnya, lebih baik relawan tersebut membentuk relawan COVID-19.
"Lebih baik relawan yang tidak jelas itu, membentuk relawan melawan COVID-19 dan membantu rakyat yang sedang susah karena krisis kesehatan dan krisis ekonomi yang kita hadapi saat ini, seperti yang sedang Partai Demokrat lakukan," ujar Herzaky melalui keterangan resminya pada Sabtu (19/6/2021).
"Setoplah bermanuver politik, fokus bantu rakyat saja. Mari kita bantu Bapak Presiden Joko Widodo menangani pandemik COVID-19 dan krisis ekonomi saat ini," lanjutnya.
Baca Juga: Klaim Bukan Penggagas JokPro 2024, Qodari: Ini Gagasan Rakyat
1. Hanya akan membelah masyarakat
Kontestasi antar Jokowi dan Prabowo, menurut Herzaky, hanya akan membelah masyarakat. Ia melihat kenyataan sejak 2014, di mana kontestasi antar keduanya memunculkan polarisasi dan luka mendalam di masyarakat.
"Kalau kemudian kita menyerahkan nasib Indonesia kepada keduanya, seakan-akan Indonesia ini berhenti bergerak dan tidak ada kemajuan sejak 2014," ujar Herzaky.
Baca Juga: KSP: Jokowi Gak Minat Jabat Presiden 3 Periode tapi Terserah MPR
2. Jokowi sudah menolak berulang kali
Editor’s picks
Soal wacana tiga periode Jokowi, Herzaky menyebut Jokowi sudah berulang kali menolak adanya wacana tersebut. Menurutnya penolakan Jokowi bukan hanya sekedar basa-basi.
"Beliau sendiri sudah berulang kali menolak adanya rencana tiga periode. Tentunya penolakan beliau ini bukan basa-basi apalagi lip service belaka," kata Herzaky.
Oleh karena itu, Herzaky meminta untuk tidak menjebak Jokowi dan menghancurkan cita-cita reformasi dengan memaksa rencana presiden tiga periode.
"Janganlah beliau kemudian dijebak, dipancing-pancing, untuk mengamputasi demokrasi kita dan menghancurkan cita-cita reformasi. Janganlah buat Indonesia mundur puluhan tahun dengan memaksakan rencana presiden tiga periode," ujar Herzaky.
3. Masih banyak pimpinan terbaik di Indonesia
Indonesia bukan hanya tentang Jokowi dan Prabowo. Herzaky berpendapat hal itu seakan-akan Indonesia tidak bisa maju dan menjadi lebih baik tanpa kedua tokoh tersebut.
Padahal menurutnya sudah tumbuh dan banyak calon pemimpin terbaik di Indonesia dalam beberap tahun terakhir.
"Ada Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dari deretan kepala daerah yang berprestasi, lalu Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Puan, dan Ketua Umum kami, Mas Agus Harimurti Yudhoyono, dari deretan pemimpin partai politik, misalnya," kata Herzaky.
Bahkan, ia juga menegaskan bahwa berbagai survei juga telah mengkonfirmasi keinginan rakyat Indonesia mendapatkan pemimpin baru di 2024 dan menolak keras wacana tiga periode.
Baca Juga: Relawan JokPro Akan Deklarasi Usung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024