Suhu Dingin, Beberapa Wilayah Indonesia Dilanda Fenomena Bediding

Apa sih fenomena Bediding?

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Goefisika (BMKG) menyatakan suhu udara dingin yang dirasakan di beberapa daerah Jawa Timur pada saat musim kemarau sekarang ini, atau disebut fenomena Bediding, merupakan fenomena yang sudah biasa terjadi di Indonesia.

"Sering terjadi, makanya ada istilahnya sendiri. Kejadian di musim kemarau pagi hari, karena udara cerah tidak berawan, radiasi bumi kembali ke angkasa tanpa terhalang awan, sehingga permukaan bumi atau udara menjadi dingin," ujar Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan, kepada IDN Times, Sabtu (17/7/2021).

Namun, tak sedikit pula masyarakat yang menyebutkan fenomena yang terjadi sekarang ini merupakan fenomena Aphelion. Lantas apakah fenomena tersebut sama?

Baca Juga: Waspada! Ini Daerah Potensi Banjir Bandang, Kemarau Hingga Hujan Es

1. Perbedaan Aphelion dan Bediding

Suhu Dingin, Beberapa Wilayah Indonesia Dilanda Fenomena BedidingANTARA FOTO/Yusran Uccang

Banyak masyarakat yang menyebut fenomena yang terjadi saat ini merupakan fenomena Aphelion. Menurut Dodo, Aphelion merupakan posisi matahari terjauh dari bumi, dan suhu udara dingin yang terjadi saat ini disebut dengan Bediding.

"Aphelion adalah posisi matahari terjauh. Sedangkan Bediding adalah sebutan atau istilah Jawa yang menunjukkan kondisi cuaca sangat dingin di pagi hari," ujar dia.

Dodo menjelaskan lebih lanjut, peristiwa Bediding terjadi karena langit bersih, tidak berawan, sehingga radiasi bumi pada malam hari lepas ke angkasa tanpa ada pantulan kembali oleh awan.

2. Fenomena Bediding dan Aphelion secara bersamaan

Suhu Dingin, Beberapa Wilayah Indonesia Dilanda Fenomena BedidingIlustrasi hujan es (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Prib)

Dodo mengatakan bukan suatu hal yang tidak mungkin fenomena Bediding dan Aphelion terjadi secara bersamaan. Justru fenomena saat ini yang dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia merupakan kedua fenomenaa tersebut sedang terjadi secara bersamaan.

"Kejadiannya bisa bersamaan dengan posisi matahari terjauh (Aphelion), sehingga sumber radiasai ke bumi sedikit," ujar dia.

3. Perlu upaya ekstra menjaga daya tahan tubuh

Suhu Dingin, Beberapa Wilayah Indonesia Dilanda Fenomena BedidingANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Menurut Dodo jika fenomena bediding berkepanjangan, suhu dingin yang mencapai di bawah nol derajat akan berdampak pada rusaknya tanaman. Ia mencontohkan seperti kejadian yang pernah terjadi di pegunungan Dieng, Jawa Tengah, tanaman rusak terkena frost.

"Ini termasuk kejadian ekstrem. Saat ini kondisi ekstrem, suhu panas, dingin, hujan lebat, kekeringan semakin kerap terjadi. Jadi masyarakat harus tetap waspada akan kejadian ekstrem, termasuk fenomena Bediding," kata dia.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat dalam menghadapi fenomena Bediding pada masa pandemik, pelu upaya ekstra menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup, serta menghindari aktivitas yang berlebihan dan membuat lelah.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Wilayah Konawe Sulteng Senin Tengan Malam

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya