Suhu Terasa Panas Belakangan Ini? Begini Penjelasan BMKG

Indonesia memasuki awal musim kemarau

Jakarta, IDN Times - Cuaca panas yang akhir-akhir ini melanda Indonesia, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bukan karena adanya fenomena gelombang panas. 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat.

"Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau heatwave," ujar Guswanto dalam keterangan resminya, Senin, 17 Mei 2021.

Baca Juga: Fakta Unik Nama Siklon Tropis di Indonesia, Seroja Mau Dipensiunkan?

1. Apa itu gelombang panas?

Suhu Terasa Panas Belakangan Ini? Begini Penjelasan BMKG(Ilustrasi) IDN Times/Lia Hutasoit

Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut. Biasanya suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga lima derajat celcius atau lebih.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah, dan disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas.

"Seperti, misalnya ada sistem tekanan tinggi dalam skala yang luas dan terjadi cukup lama," ujar Guswanto.

Selain itu, fenomena gelombang panas ini juga biasanya terjadi di wilayah menengah-tinggi seperti di wilayah Eropa dan Amerika.

2. Yang terjadi di Indonesia adalah kondisi suhu panas harian

Suhu Terasa Panas Belakangan Ini? Begini Penjelasan BMKGIIustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Cuaca panas yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian. Umumnya ini disebabkan kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial. 

Guswanto menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum yang terjadi di Surabaya pada 16 Mei 2021 tercatat berkisar antara 33-35,2 derajat celcius dengan suhu maksimum 35,2 derajat celcius, masih dalam kondisi normal.

"Masih berada di kondisi normal, di mana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah," kata dia. 

3. Sebagian besar wilayah Indonesia memasuki awal musim kemarau

Suhu Terasa Panas Belakangan Ini? Begini Penjelasan BMKGIlustrasi kemarau (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Saat ini, Guswanto mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki awal musim kemarau, di mana tingkat perawanan akan cukup rendah pada siang hari. 

Ia juga menjelaskan pertengahan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara (BBU) di sekitar 19 derajat Lintang Utara (LU), yang juga mengindikasikan wilayah Indonesia selatan ekuator akan menjelang periode angin timuran yang identik dengan musim kemarau. 

4. Masyarakat diimbau meningkatkan daya tahan tubuh sebagai antisipasi perubahan kondisi cuaca

Suhu Terasa Panas Belakangan Ini? Begini Penjelasan BMKGANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

BMKG mengimbau masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan sebagai bentuk antisipasi kondisi cuaca panas atau kondisi terik pada siang hari. 

Untuk memperoleh informasi cuaca terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:
- Http://www.bmkg.go.id
- Follow media sosial @infoBMKG
- Aplikasi iOS dan android "Info BMKG"
- Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

Baca Juga: Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem Jelang Lebaran Idul Fitri

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya