Sikapi Kerusuhan, Romo Benny Nilai Perlu Dialog dengan Warga Papua

Perlakukan mereka agar merasa ada di dalam republik ini

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, diduga akibat aksi persekusi berbau rasisme di Surabaya, Jawa Timur. Menanggapi peristiwa tersebut, tokoh agama Antonius Benny Susetyo mengatakan perlu ada dialog dengan warga Papua.

"Segera sekarang kita harus membangun dialog. Cara penanganan jangan represif, tapi bangunlah dialog. Carilah titik temu," ujar Romo Benny melalui wawancara telepon kepada IDN Times, Senin (19/8).

1. Tiga tahapan dialog yang perlu dibangun dengan warga Papua

Sikapi Kerusuhan, Romo Benny Nilai Perlu Dialog dengan Warga PapuaIDN TImes/Prayugo Utomo

Peristiwa yang sedang terjadi di Surabaya, Malang, dan beberapa daerah sekitar yang menyulut kerusuhan di Manokwari itu sangat disesalkan Romo Benny. Menurutnya, perlu dialog untuk mengatasi persoalan tersebut.

Dialog, kata Benny, dapat dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu penyelesaian masalah, melakukan pendekatan kultur budaya, dan mengutamakan orang Papua agar mendapat pengakuan ruang publik.

"Tidak hanya memberi stigma bahwa orang Papua selalu bikin rusuh, pembuat onar," imbuhnya.

Baca Juga: JK Minta Provokator Kerusuhan Manokwari Papua Segera Dicari

2. Warga Papua bagian dari NKRI

Sikapi Kerusuhan, Romo Benny Nilai Perlu Dialog dengan Warga PapuaIDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menekankan Papua ialah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Romo Benny berharap orang Papua perlu diberi penghargaan, didengar aspirasi serta ditampilkan prestasinya. "Semoga ini bisa diselesaikan musyawarah mufakat, selesai dengan bijak, adanya unsur-unsur yang membina orang Papua, sehingga orang Papua merasa bahwa dia ada di republik ini."

"Perlakukanlah orang-orang Papua sebagai warga negara Indonesia, bukan lagi sebagai orang di luar Indonesia” sambungnya Romo Benny.

3. Pola pendekatan harus berubah, jangan diskriminatif

Sikapi Kerusuhan, Romo Benny Nilai Perlu Dialog dengan Warga PapuaIDN Times/Debbie Sutrisno

Melakukan pendekatan budaya, kultural dan pendekatan-pendekatan manusiawi dengan Papua, menurut Romo Benny, sangalah penting. Ia mengatakan yang terjadi sekarang ini akibat stigma.

“Ini kan kemarakan karena orang-orang Papua merasa anak-anak yang sekolah di Jawa ini diperlakukan tidak adil. Ini kan persoalan pendekatan kultural. Ini adalah pembelajaran berkali-kali, pola pendekatan harus berubah," tuturnya.

Dia pun menekankan agar pihak-pihak yang melakukan aksi represif selama ini perlu diusut. "Harus adil dan tidak hanya seolah-olah kesalahan dibebankan pada orang Papua. Selama kita tidak adil, diskriminatif ya mereka akan dengan mudah berulah,” ujar Romo Benny.

Baca Juga: Risma Minta Maaf Kerusuhan Manokwari Dipicu Insiden di Surabaya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya