Anak Gunung Krakatau Semakin Rendah, Potensi Terjadi Tsunami Mengecil

Ketinggiannya berkurang dari 338 meter jadi 110 meter

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan peristiwa merendahnya ketinggian Anak Gunung Krakatau yang awalnya sekitar 338 meter kini hanya setinggi 110 meter.

"PVMBG Badan Geologi kementerian ESDM menyatakan bahwa tubuh Gunung Anak Krakatau telah berubah akibat erupsi yang menerus. Tinggi Gunung Anak Krakatau yang semula 338 meter, saat ini hanya 110 meter," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Senin (31/12).

1. Volume magma juga berkurang

Anak Gunung Krakatau Semakin Rendah, Potensi Terjadi Tsunami Mengecilscmp.com

Selanjutnya, merendahnya ketinggian Anak Gunung Krakatau juga mengurangi volume magma sekitar 150 juta hingga 180 juta meter kubik. Saat ini, volume magma diperkirakan pada 40 juta hingga 70 juta meter kubik.

"Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena ada proses rayapan tubuh gunung api yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi pada 24 hingga 27 Desember 2018," ujarnya.

2. Potensi terjadinya tsunami susulan semakin kecil

Anak Gunung Krakatau Semakin Rendah, Potensi Terjadi Tsunami Mengecil(Jumpa pers Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho) IDN Times/Teatrika Putri

Akibat penurunan ketinggian dan volume magma Anak Gunung Krakatau, PVMBG menyatakan potensi tsunami susulan di Selat Sunda semakin kecil. "Kemungkinan terjadinya potensi tsunami menurut PVMBG kecil karena erupsinya langsung ke laut. Sejak Jumat (28/12), rekaman seismograf tercatat juga menurun aktivitasnya. Kita sama-sama berharap itu terus terjadi," papar dia.

3. Status gunung tetap Siaga di Level 3

Anak Gunung Krakatau Semakin Rendah, Potensi Terjadi Tsunami Mengecilberitautama.net

Dengan ini, Sutopo sekaligus menepis spekulasi di media sosial yang menyebutkan bahwa status Anak Gunung Krakatau akan ditingkatkan menjadi Level 4. "Gak ada rencana pemerintah menaikkan status Awas naik Level 4. Jadi banyak informasi salah. Tapi, BMKG tetap melarang masyarakat melakukan aktivitas pada radius 5 kilometer dari mulut kawah," tegas Sutopo.

4. Kepolisian setempat meminta BMKG melakukan evaluasi ulang perihal radius aman

Anak Gunung Krakatau Semakin Rendah, Potensi Terjadi Tsunami Mengecilkominfo.go.id

Kendati sudah diberi peringatan, pemerintah kerap kelimpungan dalam menjaga warga agar tidak memasuki radius berbahaya. Pasalnya, masyarakat merasa hanya dengan melakukan aktivitas di bibir pantai mereka bisa melanjutkan hidup.

"Jumlah pengungsi kalau siang hari berkurang, karena mereka masih ada yang bekerja sebagai nelayan, di tempat wisata, jadi dekat dengan bibir pantai," sambungnya. Oleh karenanya, Polda Banten meminta kepada BMKG untuk mengevaluasi soal radius aman.

Baca Juga: Sedang Salat, Mahasiswa UI Ini Selamat dari Tsunami Banten

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya