Begini Skema Operasi TNI AL Pencarian Black Box Pesawat SJY 182

Akan ada 160 penyelam yang dikerahkan

Jakarta, IDN Times - Komandan Satuan Tugas Laut Operasi Sriwijaya Air SJY 182, Laksamama Yayan Sofyan, mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan 160 anggota pasukan penyelam untuk mencari black box dan mengangkat puing-puing pesawat.

"Total ada 160 penyelam, dari Marinir, Kopaska, dan Denjaka," kata Yayan di KRI Semarang 594, perairan Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).

1. Pergantian penyelam setiap 30 menit

Begini Skema Operasi TNI AL Pencarian Black Box Pesawat SJY 182Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) TNI AL melakukan penyelaman untuk pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Untuk menjaga kebugaran fisik dan mental, pergantian penyelam dilakukan setiap 30 menit sekali. Ada juga penyelam cadangan yang siap siaga di Kapal KRI Semarang 594.

"Ada yang standby. Ada yang menyelam katakanlah 30 menit. Kemudian bergantian lagi. Dua orang, dua orang. Menyebar," sambung Yayan.

2. Penyelaman dimulai dari pukul 07.00-17.00 WIB

Begini Skema Operasi TNI AL Pencarian Black Box Pesawat SJY 182Ditemukan beberapa kepingan yang diduga merupakan bagian dari Pesawat SJY182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Kegiatan penyelaman dilakukan mulai pukul 07.00 WIB dan diharuskan untuk berhenti pada 17.00 WIB. Malam hari dipakai untuk evaluasi serta memantau kondisi bawah laut dengan sonar dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

"Anggota harus kami jaga staminanya. Gizinya (harus) cukup. Penyelam juga dibagi gak hanya di sini (kapal), ada juga di darat. (Standby) di posko," jelas dia.

3. Pendeteksian dengan sonar hanya bisa malam hari

Begini Skema Operasi TNI AL Pencarian Black Box Pesawat SJY 182Konpers Basarnas terkait pencarian bodi pesawat dan korban Sriwijaya Air SJY 182 di JICT II, Tanjung Priok pada Senin (11/1/2021) (IDN Times/Athif Aiman)

Yayan menuturkan, kapal hanya bisa melakukan pendeteksian dasar laut yang merupakan keunggulan KRI Rigel dan KRI Gusti Ngurahrai pada malam hari.

"Saat malam hari melaksanakan pendeteksian dengan alat-alat yang ada di KRI Rihel. KRI Gusti Ngurahrai juga memiliki sonar, namun karena kedangkalan laut justru kalau ada penyelam tidak aman bagi mereka," tutup dia.

https://www.youtube.com/embed/-u1Fra5h8uk

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya