Belajar dari Imlek, Satgas COVID-19: ASN Dilarang Mudik Lebaran

Pemerintah mengakui kelemahan tracing COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo akan meminta kementerian atau lembaga terkait, untuk mengeluarkan surat edaran yang berisi larangan mudik atau pulang kampung kepada aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, angka positif virus corona selalu melonjak ketika libur panjang usai. Sementara, pada momen Tahun Baru Imlek 2572, Doni mengklaim, pemerintah berhasil mencegah peningkatan kasus karena membatasi mobilitas masyarakat secara ketat.
 
“Saat Imlek, Presiden Jokowi memerintahkan agar para ASN dilarang liburan. Kemudian, TNI/Polri dilarang melakukan perjalanan ke luar kota. Alhamdulillah, saat Imlek gak terlalu mencolok (penambahan kasus hariannya),” kata Doni dalam Forum Pemimpin Redaksi yang digelar secara virtual, Kamis (25/2/2021).
 
“Mungkin pengalaman Imlek akan kita adopsi untuk liburan panjang,” tambah dia, merujuk pada perayaan Idul Fitri.

Baca Juga: Dipangkas Pemerintah, Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021

1. Berharap imbauan tidak keluar rumah jauh sebelum Idul Fitri

Belajar dari Imlek, Satgas COVID-19: ASN Dilarang Mudik LebaranIlustrasi ASN, IDN Times/ istimewa

Larangan mudik sebenarnya telah dikeluarkan pemerintah sejak perayaan Lebaran tahun lalu. Namun, menurut Doni, kebijakan itu kurang optimal karena terlalu mendesak. Pada tahun ini, dia berharap instansi terkait memberi imbauan jauh-jauh hari sebelum Idul Fitri.
 
Bukan hanya kepada pegawai pelat merah, Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), supaya kebijakan ini bisa diterapkan di sektor swasta.
 
“Untuk swasta sifatnya imbauan. Tapi ini juga akan melalui sebuah proses di mana menteri terkait akan memberi masukan kepada presiden. Dan harapan kita adalah pembatasan sangat ketat untuk pulang kampung,” tutur dia.

2. Vaksin bukan jaminan warga boleh pulang kampung

Belajar dari Imlek, Satgas COVID-19: ASN Dilarang Mudik LebaranIlustrasi vaksin atau jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Di tengah euforia vaksinasi nasional, banyak warga yang ingin segera divaksinasi agar mereka memiliki anti-bodi, sehingga aman dari virus corona. Banyak masyarakat yang berebut vaksinasi supaya mereka bisa pulang kampung dengan aman.
 
Menanggapi hal itu, Doni mengingatkan, vaksin Sinovac yang saat ini disuntikkan kepada masyarakat Indonesia memiliki tingkat efikasi 65 persen. “Artinya, ada 35 persen yang berpeluang gagal atau gak berhasil."

"Jadi tidak semua orang yang divaksin praktis aman dari COVID-19. Ini juga jadi tantangan, jangan mentang-mentang sudah divaksin bisa seenaknya. Siapa tahu dia termasuk yang 35 persen yang tidak berhasil,” lanjut Doni.

3. Bermasalah pada perkara tracing

Belajar dari Imlek, Satgas COVID-19: ASN Dilarang Mudik LebaranIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Doni merupakan salah satu penyintas COVID-19. Dia sendiri mengaku tidak tahu terpapar dari siapa. Bukan hanya Doni, banyak pasien virus corona yang tidak mengetahui asal transmisinya.
 
Mantan Pangdam III/Siliwangi itu mengaku, salah satu tantangan menghadapi pandemik adalah lemahnya kapasitas tracing atau penelusuran virus. Oleh sebab itu, dia berharap tidak ada warga yang menjalani mobilitas jauh saat liburan, sebab pemerintah belum optimal dalam menelusuri genealogi suatu klaster.
 
“Testing banyak, tracing terbatas. Kalau tracing gak bisa dilakukan, maka sampai kapan pun kita akan kehabisan anggaran dan energi. Jadi saya berharap, Pak Menteri (Kesehatan) yang baru diharapkan bisa mempercepat untuk menambah petugas tracing, yang sudah dilatih, diperbanyak,” tutup dia.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan Cuti Bersama 2021 Dipangkas, dari 7 Jadi 2 Hari

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya