BUMN: Vaksin Gotong Royong Demi Keselamatan Buruh dan Karyawan

Vaksin Gotong Royong tak ganggu vaksinasi pemerintah

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut, program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi jalur mandiri yang diatur dalam Permenkes Nomor 10 Tahun 2021, sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap karyawan dan buruh.
 
Sebab, beleid tersebut mengizinkan perusahaan swasta mengimpor vaksin melalui Bio Farma, kemudian disuntikkan kepada karyawan dan anggota keluarganya. “Vaksin gotong royong untuk buruh dan karyawan swasta secara gratis,” kata Arya melalui konferensi pers daring, Jumat (26/2/2021).

Baca Juga: Vaksin Mandiri Resmi Dibuka, Simak Aturan Lengkapnya

1. Vaksin Gotong Royong diklaim mencerminkan budaya bangsa Indonesia

BUMN: Vaksin Gotong Royong Demi Keselamatan Buruh dan KaryawanStafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan keterangan pers. (IDN Times/Indiana Malia)

Arya mengklaim vaksinasi gotong royong merupakan cerminan dari bangsa Indonesia, yang selalu bahu-membahu ketika menghadapi musibah. Oleh sebab itu, dia mengajak perusahaan swasta ramai-ramai terlibat dalam program vaksinasi jalur mandiri ini.
 
“Usulan yang dapat mengakselerasi (vaksinasi) tanpa menambah beban anggaran negara patut disambut baik. Ini adalah langkah gotong royong yang biasa dilakukan bangsa kita kalau ada bencana, dan pandemik adalah bagian dari bencana itu. Sehingga, semua kelompok masyarakat yang ingin bantu pemerintah, maka pemerintah akan membuka ruang,” kata dia.

2. Tidak akan mengganggu program vaksinasi pemerintah

BUMN: Vaksin Gotong Royong Demi Keselamatan Buruh dan KaryawanPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Arya yang juga Koordinator Project Management Office (PMO) Komunikasi Publik Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) memastikan, vaksinasi gotong royong tidak akan mengganggu program vaksinasi gratis yang sudah disediakan pemerintah.

Sebab, kata dia, perusahaan swasta tidak diperkenankan membeli vaksin yang sama dengan pemerintah, yaitu Sinovac, Nonovac, Pfizer, dan AstraZaneca.
 
“Dipastikan tidak akan bentrok dengan program pemerintah. Justru ini adalah upaya pararel yang melengkapi dan menguatkan. Jadi strategi pemerintah, jadwal pemerintah tetap jalan. Jadi tidak ada perubahan dan tidak mengubah prioritas pemerintah,” tutur dia.

3. Vaksinasi Gotong Royong kemungkinan menggunakan merek Sinopharm dan Moderna

BUMN: Vaksin Gotong Royong Demi Keselamatan Buruh dan KaryawanPetugas kesehatan memperlihatkan satu botol vaksin COVID-19 buatan Moderna di Bethlehem, Palestina, pada hari Selasa (2/2/2021). (Facebook.com/Kementerian Kesehatan Palestina)

Sementara, Juru bicara Bio Farma untuk vaksinasi Bambang Heryanto menjelaskan, perusahaannya sebagai pemilik izin tunggal impor vaksin gotong royong, saat ini sedang menjajaki pembicaraan dengan Sinopharm dan Moderna.
 
“Vaksin gotong royong harus berbeda dengan yang digunakan untuk program pemerintah. Saat ini, Bio Farma mulai menjajaki dan melakukan pembicaraan suplai dengan Sinophram dari Tiongkok dan Moderna dari Amerika Serikat,” kata Bambang.
 
Vaksin Sinopharm menggunakan platform inactivated, sama seperti Sinovac, dengan tingkat efikasi 79,34 persen. Sementara, vaksin Moderna menggunakan platform mRNA dengan efikasi 94,1 persen.

Baca Juga: Vaksin Gotong Royong Akan Gunakan Merek Sinopharm dan Moderna

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya