Cegah Radikalisme, Anggaran BNPT Tahun Ini Rp669 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) gencar merekrut duta damai dari seluruh pelosok negeri untuk mencegah paham radikal di kalangan millennial. Generasi muda adalah bagian dari masyarakat yang paling mudah terpapar paham antinasionalisme itu.
"Anak muda itu tengah mencari jati diri tapi emosinya tidak stabil, mudah dipengaruhi. Nah, karena itu kami merekrut anak muda untuk menjadi duta damai," ujar Komjen Pol. Suhardi Alius sebagai Kepala BNPT pada kegiatan rapat kerja BNPT di Jakarta, Kamis (17/1).
1. Menyebarkan paham anti radikal dengan bahasa millennials
Menurut Suhardi, generasi muda memiliki gaya komunikasi tersendiri. Melalui duta damai, BNPT berharap mereka bisa menyebarkan pahak perdamaian dan cinta Tanah Air dengan bahasa yang mudah diterima oleh kalangan muda.
"Tugasnya apa? Mereka (duta damai) bertugas untuk mendesiminasi paham-paham radikal dengan bahasa millennial. Hingga saat ini sudah hampir 780an duta damai. Dengan ini kami berharap anak-anak muda memiliki daya tahan terhadap radikalisme," tambah dia.
Baca Juga: Isu Terorisme di Debat Capres-Cawapres Akan Menjadi Porsi Ma'ruf Amin
2. Pendekatan soft power approach Indonesia menangkal terorisme
Lebih lanjut, Suhardi menyebut bila Indonesia merupakan role model dunia sebagai negara yang menerapkan pendekatan lunak dalam menanggulangi terorisme dan paham radikal.
Editor’s picks
"Melawan radikalisme tidak bisa dengan hard power saja. Nah soft power approach itulah yang menjadikan Indonesia sebagai role model dunia. Kami mencari hulu masalah, jangan hanya main di hilir terus. Apa masalah yang menyebabkan terorisme," bebernya.
3. Setiap daerah memililiki tantangan radikalisme masing-masing
Suhardi mengakui bila bentangan geografis Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam melawan paham radikal. Perlu kearifan lokal untuk menghadapinya. Karena itu, ia ingin seluruh daerah memiliki perwakilan duta damai.
"Masalah tiap daerah tentu berbeda. Sebagaimana kami pernah sampaikan kepada dunia bahwa terorisme adalah ancaman global, tapi setiap negara punya akar masalahnya masing-masing. Hanya Indonesia yang tahu akar masalah terorisme di Indonesia," pungkas Suhardi.
4. Anggaran BNPT 2019 mencapai Rp669 miliar
Di tahun 2019, BNPT diamanahkan oleh negara untuk mengelola anggaran sebesar Rp669 miliar. Suhardi memastikan bila besaran tersebut akan meningkat seiring pembenahan struktur organisasi.
Dia menutup, "Tahun ini Rp699 miliar, tahun lalu sekitar 500 sekian. Itu (Rp669 miliar) belum termasuk ketika sudah pembenahan struktur,".
Baca Juga: Wiranto Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Radikalisme