Dianggap Tak Sesuai Syariat, Laskar FPI Aceh Potong Celana Ketat ABG

Mereka yang terjaring celananya akan dipotong

Jakarta, IDN Times - Laskar Front Pembela Islam (FPI) memotong celana bagian bawah tiga orang anak baru gede (ABG) di Nagan Raya, Sabtu (22/12) kemarin. Mereka terjaring razia busana ketat di daerah Pantai Wisata Seunagan, Kecamatan Kuala Pesisir, Aceh.

1. Tidak ada instruksi dari FPI Kabupaten

Dianggap Tak Sesuai Syariat, Laskar FPI Aceh Potong Celana Ketat ABGIlustrasi. IDN Times/Irfan Fathurohman

Seperti dikutip dari Antara, aksi ini terjadi ketika anggota Laskar FPI mendatangi sejumlah kafe yang diduga menjadi tempat kawula muda Aceh memadu kasih. Bagi mereka, berdua-duaan tanpa ikatan resmi merupakan tindakan yang melanggar syariat Islam.

Teuku Armansyah selaku Wakil Ketua FPI Kabupaten Nagan Raya mengatakan tidak memberikan instruksi atas aksi pemotongan celana. “Saya tidak pernah menginstruksikan anggota untuk memotong ujung celana ABG yang memakai celana ketat. Itu inisiatif mereka sendiri,” kata dia.

Baca Juga: Apakah KPK Akan Gunakan Perda Syariat Islam Dalam Kasus Gubernur Aceh?

2. Tidak memotong seluruh bagian celana

Dianggap Tak Sesuai Syariat, Laskar FPI Aceh Potong Celana Ketat ABGIlustrasi. IDN Times/Irfan Fathurohman

Armansyah mengatakan celana yang dipotong hanya bagian bawahnya saja, bukan celana secara keseluruhan.

Ia menduga, aksi tersebut dimaksudkan agar setiap muslimah di Nagan Raya mendapat efek jera supaya tidak mengenakan pakaian ketat di ruang publik.      

3. Kerap mengimbau warga untuk tidak menggunakan celana ketat

Dianggap Tak Sesuai Syariat, Laskar FPI Aceh Potong Celana Ketat ABGwww.elleuk.com

Walau tidak memberikan instruksi, FPI Nagan Raya kerap mengimbau warga untuk tidak mengenakan pakaian ketat.

“Intinya pemotongan ujung celana ketat oleh laskar itu inisiatif mereka sendiri. Hal ini (menggunakan celana ketat) melanggar syariat Islam. Apalagi selama ini kami sering melakukan sosialisasi agar warga muslim pakai busana yang sopan dan menutup aurat,” tambahnya.

4. Mengimbau warga tidak merayakan pergantian tahun

Dianggap Tak Sesuai Syariat, Laskar FPI Aceh Potong Celana Ketat ABGFrepic / Starline

Menurut Armansyah, razia busana terjadi ketika FPI Nagan Raya menindaklanjuti seruan pemerintah daerah agar tidak merayakan pergantian tahun masehi. Sebab, FPI khawatir perayaan tahun baru hanya menjadi momen untuk melanggar syariat Islam berjamaah.

Baca Juga: Wanita Non-Muslim Aceh Kena Hukuman Cambuk, Inikah Syariat Islam?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya