Dipenuhi Jemaat Misa, Berikut Fakta Gereja Katedral yang Harus Kamu Ketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Berdasarkan pantauan IDN Times, Gereja Katedral, Jakarta Pusat, telah dipadati jamaah yang ingin menghadiri Misa Malam Natal sejak pukul 16.00 WIB, Minggu (24/12).
Kerap menjadi tempat perayaan besar umat Kristiani, rupanya Gereja yang berlokasi di pusat Ibu Kota ini memiliki sejarah panjang. Berikut beberapa fakta tentang Gereja Katedral.
Baca juga: Antusias Jemaat Misa di Gereja Katedral Tinggi, Panitia Buka Pendaftaran Online
1. Memiliki nama awal "Santa Maria diangkat ke Surga"
Sebelumnya gereja ini dinamakan "Santa Maria diangkat ke Surga". Didirikan di atas kediaman Jenderal De Kock. Untuk altar gereja sendiri merupakan sumbangan dari Jenderal De Buss Ge Gisignies.
Pada 9 April 1890, Gereja Katedral pertama runtuh, sehingga segala kegiatan keagamaan dipindah ke garasi Kereta Kuda.
2. Pembangunan gereja sempat terhenti
Memasuki pertengahan 1891, Gereja Katedral memasuki fase pembangunan di tempat yang sama. Berperan sebagai arsitek adalah Pastor Antonius Dijkmans SJ.
Namun, kegiatan pembangunan sempat dihentikan dan sang arsitek terpaksa harus pulang ke Belanda karena sakit.
3. Mendapat bantuan dana dari Belanda
Editor’s picks
Pada 21 April 1901, Gereja Katedral "Santa Maria diangkat ke Surga" diresmikan oleh Mgr. Edmundus Sybrandus Luypen, SJ
4. Dikunjungi oleh Paus
Terhitung sejak 1981, Gereja Katedral selalu mengalami pembaharuan. Tahun 2002, gereja dibersihkan dan didekorasi ulang bagian luarnya.
5. Memiliki tiga menara
Tiga menara yang dimiliki oleh Gereja Katedral adalah Menara Benteng Daud (60 M), Menara Gading (60 M), dan Menara Angelus Dei (45 M).
Untuk Menara Benteng Daud, dilambangkan sebagai perlindungan Maria terhadap kuasa-kuasa kegelapan. Di sana juga terdapat satu buah lonceng yang dibunyikan tiga kali sehari.
Sedangkan, Menara Gading dilambangkan sebagai keperawanan Maria seperti gading yang putih dan murni. Terdapat pula Jam Arcken dan Cie serta dua buah lonceng.
Ketiga menara itu terbuat dari besi demi mencegah gempa bumi, meskipun tidak sesuai dengan arsitektur bangunan Neo-Gotik.
Baca juga: Antusias Jemaat Misa di Gereja Katedral Tinggi, Panitia Buka Pendaftaran Online