IMS 2020: Kemenag akan Gratiskan Sertifikasi Halal untuk Produk UMKM

#IMS2020 Sertifikasi halal wajib per 17 Oktober tahun lalu

Jakarta, IDN Times - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin pasar halal global. Salah satu langkah untuk merealisasikan visi tersebut adalah menggratiskan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk melakukan sertifikasi halal di Kemenag. 

“Sertifikasi halal ini baru diwajibkan per 17 Oktober 2019, sebelumnya sifatnya sukarela. Nah dengan kewajiban itulah pemerintah hadir untuk bisa memperoleh cakupan yang lebih luas kepada pelaku usaha. Sebagaimana perintah Presiden, dalam waktu dekat pelaku UMKM akan digratiskan biaya (sertifikasi halalnya),” kata Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Kemenag, Mastuki HS, dalam Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 di Panggung Hijrah, The Tribrata, Jakarta, Sabtu (18/1).

Pelaku UMKM mendapat perhatian penting karena hampir 89 persen pelaku usaha di Indonesia bergerak di ranah mikro. Label halal bisa menjadi nilai tambah supaya produk tersebut semakin digandrungi di pasar. 

“Itu potensi yang luar biasa. Nah kalau usaha mikro dan kecil bisa diangkat dengan nilai tambah halal, harapan kami produk-produk halal gak cuma mencukupi di Indonesia, tapi juga ke mancanegara, sehingga kita punya kesempatan untuk menembus pasar global,” sambung alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. 

Produk halal berdasarkan kebutuhannya terbagi menjadi tiga macam, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Adapun prioritas sertifikasi BPJPH hingga 2024 adalah produk makanan dan minuman yang tergolong sebagai kebutuhan primer. 

Kendati begitu, Mastuki menampik bila pemerintah tidak menaruh perhatian terhadap produk sekunder dan tersier seperti kosemtik hingga pakaian.  

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.

https://www.youtube.com/embed/j2XR5n5TVXg

Baca Juga: IMS 2020: Mastuki, Ahli Islam yang Kini Mengurusi Sertifikasi Halal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya