Ironi Pendidikan di Indonesia: Dianggap Penting tapi Menjadi Privilese

Hal ini terungkap dalam Indonesia Gen Z Report 2022

Jakarta, IDN Times – Populasi Generasi Z di Indonesia, mereka yang kelahiran 1997-2012, mencapai 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen dari total populasi. Secara pendidikan, Gen Z adalah mereka yang diwajibkan menuntaskan sekolah 12 tahun.

Namun, berdasarkan 2020 Youth Report, rata-rata mereka yang berusia 16-30 tahun (kemudian disebut kaum muda) hanya menempuh pendidikan wajib selama 10,78 tahun atau setara dengan kelas 1 SMA. Fakta inilah yang menjadi dasar riset Indonesia Gen Z Report 2022 untuk bab Pendidikan dan Karier.

Indonesia Gen Z Report 2022 merupakan IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix. Hasil survei tersebut diluncurkan IDN Times, bertepatan dengan acara Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 yang digelar IDN Times selama 2 hari, 29-30 September 2022, di Tribrata, Jakarta.

Baca Juga: Gen Z RI Tak Percaya Metaverse Bisa Gantikan Interaksi Dunia Nyata?

1. Pendidikan masih menjadi privilese bagi kaum muda

Ironi Pendidikan di Indonesia: Dianggap Penting tapi Menjadi PrivileseTangkapan layar Indonesia Gen Z Report 2022 (Dok. IDN Times/Istimewa)

Secara lebih spesifik, berdasarkan demografinya, ternyata masih ada ketimpangan pendidikan yang dirasakan oleh kaum muda di perkotaan dan perdesaan. Kelompok urban rata-rata menempuh pendidikan selama 11,37 tahun, sedangkan kelompok rural rerata menempuh pendidikan selama 9,97 tahun.

Faktor kesehatan juga berdampak terhadap tingkat pendidikan kaum muda. Mereka yang berbadan sehat atau secara fisik normal, rata-rata menempuh pendidikan selama 10,81 tahun. Adapun kelompok difabel rata-rata menempuh pendidikan adalah 7,11 tahun.

“Kondisi kelas sosial-ekonomi dan gender sangat memengaruhi tingkat pendidikan. Semakin kaya seseorang, maka semakin besar peluang untuk lulus (12 tahun) sekolah,” demikian keterangan pembuka dalam Indonesia Gen Z Report 2022.

Baca Juga: Riset Membuktikan kalau Gen Z Paling Suka Video Pendek

2. Masih ada kaum muda yang tidak merasakan sekolah

Ironi Pendidikan di Indonesia: Dianggap Penting tapi Menjadi PrivileseTangkapan layar Indonesia Gen Z Report 2022 (Dok. IDN Times/Istimewa)

Patut disayangkan, ternyata masih ada kaum muda yang belum merasakan pendidikan, yaitu sekitar 0,71 persen kaum muda ternyata tidak sekolah. Secara lebih spesifik, berikut datanya:

  • Kaum muda tidak lulus sekolah dasar (SD): 2,7 persen.
  • Kaum muda lulusan SD: 11,97 persen.
  • Kaum muda lulusan sekolah menengah pertama (SMP): 35,41 persen.
  • Kaum muda lulusan sekolah menengah atas (SMA): 48,77 persen.
  • Kaum muda yang lulus pendidikan tinggi: 10,36 persen.

Data Bank Dunia 2021 juga menyoroti tingkat pendidikan tenaga kerja di Indonesia, yaitu 57 persen pekerja adalah lulusan SMP atau bahkan lebih rendah.

Hal yang menjadi perhatian Bank Dunia karena para tenaga kerja tidak memperoleh hasil belajar yang optimal dengan masa belajar yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Sempurnakan Mutu Pendidikan, Kemdikbudristek Terapkan Rapor Pendidikan

3. Tantangan dan dampak pandemik COVID-19 bagi kaum muda

Ironi Pendidikan di Indonesia: Dianggap Penting tapi Menjadi PrivileseTangkapan layar Indonesia Gen Z Report 2022 (Dok. IDN Times/Istimewa)

Selain itu, Bank Dunia juga menyoroti tantangan pandemik COVID-19 yang dirasakan kepada para kaum muda. Secara umum, mereka mengalami demotivasi belajar, karena tidak berinteraksi dengan guru, mentor, dan teman.

“Sehingga mudah merasakan bosan dan tidak tertarik belajar online. Dampaknya terhadap ekonomi, pendapatan pelajar Indonesia di tahun-tahun mendatang akan berkurang antara 408-378 dolar AS. Secara keseluruhan, total pendapatan yang hilang setara dengan 24-34 persen dari PDB 2020,” kata laporan tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik, pangsa Gen Z dalam tingkat pengangguran di Tanah Air cukup besar. Pada Februari 202, dari 8,7 juta penduduk yang menganggur, 3,8 juta di antaranya merupakan bagian dari Gen Z (berusia 15-19 tahun dan 20-24 tahun).

“Hal ini mencerminkan dampak jangka pendek dari pandemik terhadap Gen Z, terutama terkait dengan karir dan pendapatan mereka,” kata laporan itu.

Baca Juga: Mantap, Kemendikbudristek Dukung Pendidikan Vokasi Lewat Program Ini

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya