Kemensos Distribusikan 784 Paket Bantuan Sembako di Tanjung Priok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mendistribusikan bantuan sembako kepada masyarakat miskin dan pekerja informal yang terdampak COVID-19. Pada Sabtu (2/5) kemarin, Kemensos telah memberikan 784 paket bantuan sembako di sekitar wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Adapun sebaran distribusinya adalah 236 paket bantuan sosial (bansos) di daerah Rawa Badak Selatan RW 10 dan 584 paket di Rawa Badak Utara RW 08.
1. Mencegah warga bekerja di luar rumah
Menurut Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat, pembagian sembako kepada masyarakat miskin merupakan upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona. Sebab, warga yang sudah menerima sembako akan mengurangi intensitas bekerja di luar rumah, mengingat saat ini pemerintah tengah menggalakkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Dalam keadaan inilah pemenuhan kebutuhan dasar seperti bansos sembako diberikan oleh pemerintah. Upaya ini untuk mengurangi beban pengeluaran Bapak atau Ibu sekalian yang sementara waktu berhenti bekerja," kata Harry melalui pesan tertulis kepada IDN Times, Minggu (3/5) kemarin.
2. Mencegah warga pulang kampung
Editor’s picks
Pemberian sembako seperti ini akan berlangsung secara berkala hingga tiga bulan ke depan. Sesuai kebijakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, besaran sembako yang diterima dinaikkan dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi warga yang berusaha pulang kampung karena tidak bisa melanjutkan hidup di Ibu Kota.
3. Menyiapkan tempat penampungan sementara untuk tunawisma
Selain bantuan sembako, Kemensos bekerja sama dengan Dinas Sosial daerah juga menyiapkan tempat penampungan sementara (shelter) untuk menjangkau tunawisma atau gelandangan yang tidak terdata, sehingga mereka tidak mendapat bantuan sembako.
Berdasarkan keterangan Sekjen Kemensos, Hartono Laras, shelter ini juga berfungsi sebagai tempat pendataan tunawisma.
“Yang penting mereka terdata dulu, assessment dulu. Nanti setelah didata, mereka di sana akan dirawat, kemudian baru dapat sembako. Data penerima sembakonya akan diperbarui terus,” kata Hartono kepada IDN Times, Minggu (3/5).