Ketua Satgas: Pasien COVID-19 Gejala Ringan Kesembuhannya 100 Persen

Patuh protokol kesehatan adalah bentuk menghormati dokter

Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengklaim, angka kematian pasien corona gejala ringan adalah 0 persen. Artinya, angka kesembuhannya mencapai 100 persen.
 
Sedangkan pasien dengan gejala sedang, persentase kematiannya 2,6 persen. Untuk gejala berat persentasenya naik menjadi 6-7 persen. Adapun saat kritis menjadi 67,5 persen.
 
“Artinya, kalau kita semua bisa mengetahui gejala lebih awal dan ada intervensi, maka kami bisa memantau untuk disembuhkan,” kata Doni dalam Indonesia Lawyer Club (ILC) yang ditayangkan tvOne, Selasa (20/10/2020) malam. 

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

1. Doni sebut pencapaian bulan ini jauh lebih baik dari bulan lalu

Ketua Satgas: Pasien COVID-19 Gejala Ringan Kesembuhannya 100 PersenKetua Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. IDN Times/Debbie Sutrisno

Doni yang juga Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyampaikan, pencapaian pemerintah per 20 Oktober 2020 jauh lebih baik jika dibandingkan dengan situasi bulan lalu.
 
Misalnya, kata dia, kasus aktif per 20 September 2020 adalah 23,6 persen, sebulan kemudian kasusnya turun menjadi 16,9 persen. Begitu pula dengan angka kesembuhan, yang pada September mencapai 72,5 persen kini menjadi 79,61 persen.
 
Terkait persentase kematian, sekalipun angka nasional 3,45 persen masih di atas rata-rata global 2,85 persen, angka ini dinilai relatif kecil apabila melihat awal pandemik menyerang Indonesia.
 
“Perlu dicatat pada awal kasus angka kematian kita mencapai 9,8 persen. Alhamdulillah sudah turun pesat,” tambahanya.

2. Kapasitas testing harian diklaim sudah berada di atas standar WHO

Ketua Satgas: Pasien COVID-19 Gejala Ringan Kesembuhannya 100 PersenIlustrasi tes swab. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Kemudian, perihal kapasitas testing, Doni menyampaikan bahwa jumlah uji sampel per harinya sudah melebihi angka uji rata-rata yang ditentukan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
 
“Sekarang sudah di atas 40 ribu spesimen per hari, bahkan kadang-kadang 50 ribu spesiman,” sambungnya.
 
Meski begitu, Doni juga menyadari bahwa permasalahan Indonesia adalah kapasitas testing antar provinsi yang tidak merata.

3. Masyarakat diimbau patuhi protokol kesehatan

Ketua Satgas: Pasien COVID-19 Gejala Ringan Kesembuhannya 100 PersenLangkah-langkah mencuci tangan (IDN Times/Sunariyah)

Pada kesempatan yang sama, Doni mengimbau masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, sepanjang belum ada obat atau vaksin corona, maka “vaksin dan obat” yang paling efektif adalah mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rutin cuci tangan pakai sabun.
 
Di sisi lain, mematuhi protokol kesehatan merupakan bentuk penghormatan sebagai warga negara kepada dokter yang berjuang di garis depan melawan SARS-CoV-2.
 
“Apa yang diminta kepada kita untuk patuh protokol kesehatan belum sebanding dengan perjuangan dokter di rumah sakit,” tutup Doni.  

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. 

Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Jokowi Khawatir Lonjakan Kasus COVID-19 Terulang saat Libur Panjang

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya