Kisah Perjuangan Glenn Fredly Bebaskan Tapol Maluku Johan Teterissa

Glenn mengembuskan napas terakhir Rabu sore

Jakarta, IDN Times - Penyanyi kondang Tanah Air, Glenn Fredly, meninggal dunia Rabu (8/4) sekitar pukul 18.00 WIB. Kepergian Glenn untuk selama-lamanya ini mengejutkan banyak pihak. 

Selama ini Glenn tidak hanya dikenal sebagai penyanyi bersuara merdu, tapi juga seorang aktivis yang telah menorehkan banyak catatan kemanusiaan. Salah satunya membantu kebebasan tahanan politik Johan Tetrrissa.

Tahanan politik (tapol) asal Maluku, Johan Teterissa bebas pada Selasa (25/12), setelah mendekam di penjara sejak 2007. Johan bersama delapan rekannya dianggap hendak makar ketika mengibarkan bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Amnesty International bersama pegiat aktivis lainnya menjadikan Johan sebagai simbol perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM) di seluruh dunia. Nurani Johan dipaksa bungkam oleh negara, lantaran tidak bisa menyampaikan aspirasinya.

“Ini menjadi kabar baik di Hari Natal. Komunikasi kami bersama Kumham dan Ditjen Lapas, Pak Johan bebas Februari 2019. Kemudian saya mendapat kabar mengejutkan. Tentu ini tidak lepas dari perjuangan Amnesty bersama Glenn Fredly juga,” ungkap Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid kepada IDN Times, Selasa (25/12).

Ketika dihubungi, Glenn mengaku senang dan menjadikan momen ini sebagai kemenangan bersama. “Ini kerja kolektif, ya. Ada Amnesty International, pegiat HAM, dan banyak pihak lainnya,” kata dia kepada IDN Times.

Lantas, bagaimana kisah Glenn memperjuangkan kebebasan Johan Teterissa?

Baca Juga: Cara Tak Biasa Glenn Fredly Mengedukasi Masyarakat yang Gak Dilakukan Musikus Lain

1. Mulai aktif membela Johan sejak 2013

Kisah Perjuangan Glenn Fredly Bebaskan Tapol Maluku Johan Teterissaamnesty.org.uk

Glenn menuturkan, spirit membela Johan bersama teman-temannya muncul sejak ia ditetapkan sebagai terpidana. Secara lebih aktif, perjuangan pria kelahiran Maluku ini mendapat dukungan dari berbagai pegiat HAM sejak 2013.

“Didatangi teman-teman aktivis, Amnesty, pegiat HAM sejak 2013. Kami berjuang bersama sampai kepada pemerintahan baru Pak Jokowi. Barulah kita mulai melobi untuk minimal dipindahkan tahanannya dari Nusa Kambangan ke Maluku, supaya dekat dengan keluarga,” beber dia.

Bagi Glenn, ketika masyarakat Indonesia sudah berkomitmen menjadikan demokrasi sebagai sistem bernegara, apa yang dilakukan Johan merupakan bagian dari penyampaian aspirasi. Hal itu menjadi wajar ketika pemerintah kurang memperhatikan pembangunan di wilayah Indonesia timur.

Padahal, secara historis, Maluku merupakan salah satu provinsi yang paling awal bergabung dengan Indonesia. “Ini kan jadi menarik ketika dalam perjalannya disparitas sosial dan ketimpangan masih terjadi. Indeks pembangunan kemanusiaan di Maluku sangat tertinggal,” ujar dia. 

2. Johan mengibarkan bendera yang dilarang, bagaimana tanggapan Glenn?

Kisah Perjuangan Glenn Fredly Bebaskan Tapol Maluku Johan Teterissa

Johan sempat mengibarkan bendera RMS yang dilarang di Indonesia. Sebelumnya, ia bersama 22 rekannya juga menari “cakalele” sebagai bentuk aksi damai. Sayangnya, tindakan tersebut dianggap sebagai dugaan makar.

Menurut Glenn, pengibaran bendera adalah bagian dari aksi damai yang tidak bisa diberikan sanksi pidana. “Itu kan sebagai aspirasi menyampaikan pemikiran dalam konteks ketimpangan demokrasi. Sama seperti ketika Gus Dur membolehkan Bintang Kejora dikibarkan selama tidak lebih tinggi atau sejajar dengan Merah-Putih,” kata dia.

Secara sederhana, pembawa tembang Terpesona itu memahami tindakan Johan sebagai kekecewaan terhadap pemerintah dalam mengelola demokrasi. “Kita harus menggunakan kaca mata Maluku untuk melihat aksi damai tersebut. Demokrasi bukan sekadar elektoral lima tahunan. Esensinya kan pembangunan kemanusiaan, bagaimana mereka dapat sandang, pangan, dan papan.”

Glenn menilai, ketimpangan yang terjadi di Indonesia timur menyebabkan mereka tidak dapat mengakses tiga hal tersebut secara optimal.

3. Membangun Indonesia timur harus dengan pendekatan humanis

Kisah Perjuangan Glenn Fredly Bebaskan Tapol Maluku Johan Teterissa

Glenn sempat bertemu Presiden Jokowi pada awal 2015. Ia berkali-kali mempertanyakan kepastian nasib tahanan politik. Glenn menegaskan, dialog dengan pendekatan humanis menjadi langkah tepat, guna menuntaskan berbagai permasalahan HAM di Indonesia.

Glenn mengatakan konstruksi membangun Indonesia di barat dan timur itu berbeda. Jika di barat, indikatornya adalah kuantitas yaitu keterlibatan elektoral. Tapi di timur indikator nya adalah kualitas, membangun manusianya. "Nah, itu harus pakai pendekatan humanis."

“Ketika saya bertemu Pak Jokowi, saya katakan membebaskan tapol Maluku dan Papua adalah soal trust. Hal itu penting untuk membangun komunkasi untuk pendekatan humanis. Karena di era global, pemerintah harus menghapuskan citra Indonesia Timur sebagai daerah pemberontak atau separatisme,” sambungnya.

4. Pemerintah harus menjamin keberlangsungan hidup Johan dan kawan-kawan

Kisah Perjuangan Glenn Fredly Bebaskan Tapol Maluku Johan Teterissa

Hal yang lebih penting bagi produser film Cahaya Dari Timur ini adalah pemerintah harus menjamin Johan beserta tapol lainnya diterima masyarakat. Mereka harus mendapat pekerjaan, berkeluarga, dan beraktivitas sebagaimana masyarakat pada umumnya.

“Karena bagaimana pun mereka sudah menjalani masa tahanannya,” ujar Glenn.

Glenn berharap momentum kebabasan Johan sebagai pengingat agar kejadian serupa tidak terulang di Indonesia. Ke depan, ia juga meminta pemerintah lebih mengedepankan dialog humanis menghadapi kasus serupa.

“Ini adalah pencapaian bersama, ya. Saya senang dilibatkan mulai dari berkunjung ke Nusa Kambangan, mengajukan petisi dan dukungan dari murid-murid Pak Johan. Saya terus men-support dalam konteks membuka dialog dengan pemerintah,” kata dia.

Gleen menambahkan kasus ini penting sebagai pembalajaran generasi milenial. Karena mereka tidak bisa diwariskan romantisme masa lalu. "Artinya, harus ada pencerahan juga kepada mereka, kompleksitas perkembangan akan semakin luar biasa,” ujar dia.

Baca Juga: Belasan Tahun Dipenjara, Johan Teterissa Akhirnya Bebas

Topik:

  • Rochmanudin
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya