Lari 42 Km, Pria Kenya Juarai Surabaya Marathon 2018

42 kilometer itu jarak Blok M ke Monas bolak-balik 4 kali

Surabaya, IDN Times- Surabaya Marathon 2018 telah usai. Dari 4.300 peserta yang melibatkan 30 negara, Bernard Mwendia Muthoni adalah bintang utamanya.

Pria kelahiran Kenya itu berhasil meraih gelar pelari tercepat setelah berhasil menempuh jarak 42 kilometer dalam waktu 2 jam 20 menit.

 

Raut wajah sumringah tampak jelas ketika namanya dipanggil sebagai juara pertama. Dengan penuh keyakinan, dia menaiki panggung utama.

Siang tadi semua mata tertuju kepadanya. Kebanggaan itu digapainya setelah dia berlari mulai pukul 04.30 WIB hingga mencapai garis finish sekitar pukul 07.00 WIB. 

"Tentu saya sangat senang dan bangga. Ini pertama kalinya saya ke Surabaya dan pertama kalinya mengikuti Surabaya Marathon 2018. Semuanya berjalan lancar," kata Bernard kepada IDN Times, Minggu (12/8). 

1. Menghabiskan hidup untuk berlari

Lari 42 Km, Pria Kenya Juarai Surabaya Marathon 2018IDN Times/Vanny El Rahman

Sembari memegang papan juara I senilai Rp23 juta, dia menceritakan betapa lari adalah hidupnya. Ia siap bersaing dengan pelari asal Kenya lainnya hanya untuk menjadi yang terbaik.

 

"Saya mempersiapkan kompetisi ini sekitar tiga minggu. Setiap pagi saya bangun jam 5 hanya untuk berlari, dilanjutkan pada jam 4 sore. Paling tidak saya harus latihan 2-3 kali sehari," terangnya. 

Dia memiliki standar latihan yang bisa dikatakan sangat menantang. "Saya harus berlari 1 kilometer setiap harinya. Bila tidak, saya pasti akan kalah, haha," tuturnya sembari tertawa.

2. Jatuh cinta dengan kota Surabaya

Lari 42 Km, Pria Kenya Juarai Surabaya Marathon 2018IDN Times/Vanny El Rahman

Bernard jatuh cinta dengan Surabaya. Dia berjanji, kelak ia akan kembali ke tanahnya para pahlawan ini.

"Surabaya adalah kota yang sangat indah. Tidak semacet Jakarta. Memang panas, Jakarta juga. Tapi saya merasa Surabaya ini terbaik," ungkap dia. 

Lebih lanjut, ia menilai alur lari yang disediakan oleh Pemerintah Wali Kota Surabaya dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jawa Timur, selaku pelaksana, sangat memanjakan setiap peserta. Tidak salah bila dikatakan sebagai salah satu track lari terbaik. 

 

"Tracknya bagus, semuanya tertata rapi, bahkan penataan motornya juga bagus, Saya kira gak ada masalah. Sangat memanjakan para pelari," ujarnya.

Baca Juga: 10 Potret Keseruan Surabaya Marathon 2018, Bu Risma Ikutan Lari Lho

3. Akan menggunakan hadiahnya bersama keluarga

Lari 42 Km, Pria Kenya Juarai Surabaya Marathon 2018IDN Times/Vanny El Rahman

Soal apa yang ingin dilakukan oleh Bernard terkait hadiah yang sudah digenggamnya, ia berkata ingin menggunakannya untuk keluarganya yang sudah mendukung dan memberikan motivasi dari kejauhan. 

"Hadiahnya saya persembahkan untuk keluarga saya. Yang lebih penting, hadiah ini menjadi motivasi untuk bertanding di marathon lainnya, misal ada Bali Marathon September nanti. Ada juga Jakarta Marathon nanti. Makanya saya akan kembali ke Indonesia," ceritanya. 

Bernard siap menghadapi lawan yang lebih tangguh. Supaya terus meraih kemenangan, ia akan bekerja lebih keras untuk bersaing dengan atlet asal Kenya lainnya. Kenapa Kenya? Sebab negara tersebut dikenal sebagai pencetak para pelari handal. 

"Justru itu menjadi motivasi untuk meningkatkan diri. Hari ini menjadi juara, mungkin ini hari saya. Tapi saya akan terus meningkatkan usaha. Ya kamu pasti tahu, kalau kita usaha dengan sungguh-sungguh, semuanya akan terasa mudah," kata dia. 

Baca Juga: Siska Menangis di Garis Finish Surabaya Marathon 2018

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya