Mencegah Pengaruh Radikalisme Melalui Media Online, Bagaimana Ya?

Jangan mudah percaya gombalan surga dan bidadari ya guys!

Surabaya, IDN Times- Direktur Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli mengatakan, perkembangan informasi dan komunikasi merupakan faktor yang mempegaruhi penyebarluasan paham radikal serta intoleransi kepada generasi muda Indonesia. Kenapa harus kawula muda?

Karena berbagai penelitian menjelaskan bahwa generasi millennial pasti memiliki gawai dan selalu berinteraksi menggunakan sosial media. Oleh sebab itu, pemuda yang candu akan internet menjadi target kunci dalam menyebarkan paham radikalisme.

 

"Tahun 2013, ada mahasiswa yang kami tangkap. Ketika ditanya kamu darimana mempelajari paham-paham seperti ini, dia menjawab mengetahuinya dari sosial media. Saya temenan dengan orang di Facebook, kemudian saya diajak kopi darat dan akhirnya saya bergabung dengan komunitasnya," kata Hamli pada kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Selasa (14/8). 

Setelah itu, Hamli membeberkan sejumlah kiat supaya kita tidak menjadi generasi muda yang hanyut akan paham radikal di tengah perkembanga internet. Gimana sih caranya?

1. Memperhatikan kredibilitas website

Mencegah Pengaruh Radikalisme Melalui Media Online, Bagaimana Ya?Ilustrasi (Pixabay)

Saran pertama, Hamli meminta agar kawula muda tidak serta-merta percaya dengan apa yang tertulis di laman daring, sekalipun itu terpampang di laman yang telah terakreditasi keberadaannya. 

"Mengedapankan kehati-hatian dalam mengambil referensi pengetahuan. Bagaimana caranya? Dengan menyelidiki latar belakang website dan kredibilitas para penulisnya," katanya. 

2. Bandingkan dengan ilmu yang telah kita miliki

Mencegah Pengaruh Radikalisme Melalui Media Online, Bagaimana Ya?Ilustrasi (Pixabay)

Setelah kalian menerima pemahaman baru, bila dirasa ada hal yang aneh, kalian dianjurkan untuk membandingkannya dengan berbagai ilmu pengetahuan yang sudah pernah dipelajari. 

"Pertahanan diri (self defense) melalui keyakinan yang kalian miliki untuk melihat apakah website ini berbahaya atau tidak," lanjut dia. 

3. Diskusikan konten yang ditemukan dengan orang sekitar

Mencegah Pengaruh Radikalisme Melalui Media Online, Bagaimana Ya?Ilustrasi (pixabay)

Setelah itu, tidak ada salahnya bila konten yang baru kalian baca didiskusikan dengan orang-orang sekitar, apakah itu teman, pacar, ataupun orangtua. 

"Diskusikan semua yang didapat dari internet untuk tidak ditelan mentah-mentah. Berkomunikasilah dengan orangtua, teman bahkan dengan guru jika timbul kekhawatiran," tutur polisi berbintang satu itu. 

4. Bandingkan dengan laman daring lainnya

Mencegah Pengaruh Radikalisme Melalui Media Online, Bagaimana Ya?Ilustrasi (Pixabay)

Sekalipun kamu masih merasa ganjil dengan apa yang sudah didiskusikan dan kamu baca, alangkah baiknya jika membandingkan dengan laman daring lainnya. 

"Bandingkan konten dan pengetahuan dengan website lain apabila ingin mendapatkan pengetahuan yang lebih meyakinkan," tegasnya. 

Baca Juga: BNPT Sebut Teroris Rekrut Anggota via Online

5. Kunjungi laman www.jalandamai.org

Mencegah Pengaruh Radikalisme Melalui Media Online, Bagaimana Ya?Ilustrasi (Pixabay)

Terakhir, bila seluruh hal yang didapatkan masih belum memberikan kepuasan, BNPT menyarankan untuk membaca artikel dan konten yang tersedia pada laman www.jalandamai.org. 

"Catatlah beberapa website yang direkomendasikan untuk dilihat seputar keagamaan. Salah satu caranya adalah dengan mengunjungi www.jalandamai.org. Di sana ada kolom tentang review website yang layak untuk dibaca dalam hal penambahan wawasan keagamaan," tutup Hamli.

Nah, mudah kan caranya? Yuk sebar luaskan ke teman-teman lainnya! Ini cara paling mudah lho untuk menjaga persatuan bangsa.

Baca Juga: Yuk! Kenali 4 Tanda Lingkungan Kamu Terpapar Radikalisme

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya