Mengenal Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia Peraih Penghargaan Dunia

Iqbal sudah aktif membela buruh sejak 1992

Jakarta, IDN Times - Nama Said Iqbal sudah tidak asing lagi di kalangan buruh. Terlebih, setelah dia bersinggungan dengan dinamika politik dengan mendukung pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Iqbal adalah Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Pada Hari Buruh Internasional yang dirayakan setiap 1 Mei, dia selalu hadir di tengah buruh yang menyuarakan tuntutan kesejahteraan mereka.

Tak hanya KSPI, Iqbal juga terpilih yang kedua kalinya sebagai Ketua Federasi Serikat Pekerta Metal Indonesia (FSPMI) yang menaungi 1.140 serikat pekerja.

Kontroversi juga bermunculan pada sosok Iqbal. Mulai isu adanya kontrak politik dengan kubu 02, hingga keterlibatannya pada kasus penyebaran berita bohong yang menjerat Ratna Sarumpaet.

Lantas, siapakah Said Iqbal?

1. Iqbal menamatkan sarjana Teknik Mesin dan Ekonomi di UI

Mengenal Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia Peraih Penghargaan DuniaIDN Times/Helmi Shemi

Dilansir dari berbagai sumber, pria kelahiran 5 Juli 1968 ini masa mudanya dihabiskan di SMAN 51 Jakarta. Dia menamatkan pendidikan sarjana Teknik Mesin di Politeknik  Universitas Indonesia. Untuk strata S2, dia menyandang gelar master ekonomi dari Univesitas Indonesia dan Teknik Mesin Univesitas Jayabaya.

Kiprahnya di dunia advokasi perburuhan bermula sejak 1992, kala ia dipercaya menjadi ketua umum serikat pekerja di perusahaan elektronik di Bekasi. Dia juga termasuk anggota tim perumus Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang No 2 Tahun 2004 tentang Pengaduan Perburuhan.

Baca Juga: Hari Buruh, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polisi

2. Pernah meraih penghargaan internasional

Mengenal Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia Peraih Penghargaan DuniaANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Perjuangan Iqbal mengawal hak buruh serta menjaga kematangan demokrasi Indonesia, rupanya mencuri perhatian The Febe Elisabeth Velasquez Award, serikat pekerja asal Belanda.

Pada 2013, Iqbal berhasil menyingkirkan 200 kandidat buruh lainnya hingga terpilih sebagai Tokoh Buruh Terbaik Dunia.

3. Menggagas konsep KLA dan Gerakan Hostum

Mengenal Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia Peraih Penghargaan DuniaDok.IDN Times/Istimewa

Dalam berbagai forum ketenagakerjaan tingkat nasional dan internasional, Iqbal sering menyuarakan gagasan KLA alias Konsep, Lobi, dan Aksi. Menurut dia, aksi atau demonstrasi merupakan satu-satunya senjata buruh yang paling ampuh demi mendapatkan haknya.

Nama Iqbal kian gemilang melalui Gerakan Hapus Outsourching dan Tolak Upah Murah (Hostum). Pada 2012, ia berhasil mengomandoi protes buruh terbesar dalam sejarah Indonesia. Aksi mogok kerja turut mewarnai tuntutan ratusan ribu buruh yang menagih jaminan kesehatan dan pensiun.

4. Kontrak politik dengan Capres Prabowo Subianto

Mengenal Said Iqbal, Pentolan Buruh Indonesia Peraih Penghargaan DuniaIDN Times/Linda Julianwanti

Momen Pilpres 2019 menjadi peluang bagi Iqbal sebagai nilai jual untuk mengangkat status buruh di Tanah Air. Iqbal menilai Capres nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo gagal memberikan kesejahteraan kepada buruh pada periode pertama. Karenanya, ia merapat ke capres penantang.

Dukungan tidak sebatas retorika. Mewakili KSPI, Iqbal meminta Prabowo menandatangani kontrak politik yang harus diwujudkan, apabila terpilih sebagai Presiden RI 2019-2024.

Berikut 10 poin perjanjian tersebut:

1. Meningkatkan daya beli buruh dan masyarakat, serta meningkatkan upah minimum dengan cara mencabut PP 78 tahun 2016 dan menambah jenis barang dan jasa kebutuhan hidup layak yang menjadi dasar upah minimum dari 60 Kebutuhan Hidup Layak menjadi 84 Kebutuhan Hidup Layak.

2. Revisi jaminan pensiun nomor 45 tahun 2015 berupa besaran iuran dan manfaat bulanan yang diterima oleh pekerja buruh minimal 60 persen dari upah.

3. Menjalankan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan sistem asuransi yang adil bagi pekerja buruh, honorer, dan masyarakat yang kurang mampu.

4. Stop perbudakan modern berkedok outsourcing, honorer, dan perpanjangan.

5. Menciptakan lapangan pekerjaan dan mencabut Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang TKA yang merugikan buruh Indonesia.

6. Mengangkat guru honorer dan tenaga honorer K2 menjadi ASN dan memberlakukan upah minimum untuk kategori guru swasta, PAUD, Madrasah, dan Yayasan.

7. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun dan mengalokasikan APBN untuk anak pekerja buruh hingga perguruan tinggi secara gratis bagi yang berprestasi.

8. Menyediakan transportasi publik murah bagi pekerja buruh dan rakyat tidak mampu dan kepastian hukum untuk kendaraan roda dua sebagai transportasi umum. Dan menjamin hak berserikat bagi pengemudi ojek online yang menjadi mitranya serta hak atas perjanjian kerja bersama.

9. Menyiapkan perumahan murah bagi pekerja buruh dan rakyat tidak mampu dengan uang muka nol persen.

10. Meningkatkan pendapatan pajak dan tax ratio melalui reformasi perpajakan yang berpihak kepada pekerja buruh dan rakyat tidak mampu. Serta menjadikan koperasi, BUMN, dan BUMD sebagai sumber penguatan ekonomi nasional serta memastikan bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai kembali oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.

Baca Juga: Berawal dari Kerusuhan, Ini Sejarah 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya