MenPPPA Akui Beban Kerja Atasi Kekerasan Anak-Perempuan Makin Berat

Masyarakat makin galak mengkritisi Kemen PPPA

Manado, IDN Times - Menteri Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga, mengakui bahwa tekanan untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin hari semakin berat.

Hal itu terjadi karena kehadiran media sosial yang membuat masyarakat semakin aktif dalam mengawasi kerja KemenPPPA.

“Sorotan media semakin luar biasa. Dampak dari media sosial adalah tidak ada satu hari pun tanpa (membahas) isu kekerasan. Ini jadi tantangan bagi kita,” kata Bintang dalam kegiatan Tindak Lanjut Penanganan AMPK di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Menteri PPPA: Investasi Paling Berharga Bukan Migas, tapi Anak-Anak

1. Warganet menanti langkah konkret pengentasan kekerasan perempuan dan anak

MenPPPA Akui Beban Kerja Atasi Kekerasan Anak-Perempuan Makin BeratMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga (IDN Times/Vanny El Rahman)

Pada acara tersebut, Bintang mendengar keluhan dari berbagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Sulawesi Utara mengenai apa yang menjadi kendala dalam menuntaskan kasus kekerasan di daerah.

Selain UPTD PPA, hadir pula perwakilan dari Kejaksaan, Polda, hingga Polres. Bintang berharap, pertemuan lintas sektor itu bisa menjawab persoalan, mengapa banyak kasus kekerasan perempuan dan anak yang tidak tuntas hingga meja hijau.

“Ini jadi sorotan warganet, bagaimana setiap kasus bisa kita tangani dengan cepat dan tuntas. Kami di pusat dengan Pak Kapolri sudah biasa komitmennya. Jadi sinergi dan kolaborasi menjadi sangat penting untuk dilakukan,” tutur Bintang.

Baca Juga: Kemen PPPA Tuntut Guru SD di Bekasi yang Lecehkan Murid Dihukum Tegas

2. Melindungi anak dan perempuan adalah tugas kemanusiaan

MenPPPA Akui Beban Kerja Atasi Kekerasan Anak-Perempuan Makin BeratMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga (IDN Times/Vanny El Rahman)

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga mengingatkan bahwa melindungi kelompok lemah adalah pekerjaan kemanusiaan. Dengan demikian, ketika ada satu institusi yang mendapat pengaduan soal kekerasan perempuan dan anak, maka institusi itu harus segera bertindak sekalipun itu bukan tugas utamanya.

“Memang ada tugas dan fungsi siapa harus berbuat apa. Kita menghormati itu. Tapi saya ingin mengajak kita semua, jangan sampai kita mengabaikan sisi kemanusiaan,” tutur Bintang.

“Siapa yang bisa tangani lebih dulu, segera tangani. Tapi tentu harus dikomunikasikan dengan institusi yang punya kewajiban itu. Inilah kolaborasi dan sinergi,” sambungnya.

Baca Juga: Hari Anak Sedunia: Ratusan Anak dari 8 Negara Kumpul di Sulawesi Utara

3. Anak-anak adalah investasi paling berharga

MenPPPA Akui Beban Kerja Atasi Kekerasan Anak-Perempuan Makin BeratMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga (IDN Times/Vanny El Rahman)

Dalam rangkaian acara Hari Anak Sedunia 2022 yang dirayakan di Sulawesi Utara pada 18-20 November 2022, Bintang mengingatkan bahwa anak-anak adalah investasi paling berharga suatu bangsa.

Oleh sebab itu, dia mengajak semua pihak harus memiliki andil dalam menjaga hak hidup hingga berkembang anak-anak Indonesia.

“Kita sadar betul bahwa investasi paling berharga bagi suatu negara bukan tambang, minyak, atau gas bumi. Tapi sumber daya manusia. Anak-anak kita adalah pemegang estafet bangsa ke depan,” ujarnya

Baca Juga: Menteri PPPA: Membangun Bisnis Butuh Partisipasi Perempuan

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya