Pengamat: Gerindra Tersandera Koalisi, Prabowo Bisa Ditinggalkan

#Pilpres2019 Ada pragmatisme yang menghadang

Jakarta, IDN Times - Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli mengatakan, Partai Gerindra tersandera oleh kepentingan PKS, PAN, dan Partai Demokrat terkait pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Ketiga partai bersikeras mengajukan kadernya sebagai pendamping Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Iya jelas (tersandera). Kan mereka susah saya bilang, pasti ini masing-masing juga ingin mengusung kadernya, pertimbangannya dengan coat tail effect tadi, karena kalau kandidatnya bukan saya bagaimana nanti berpengaruh ke partai-partainya. Itu kan pengorbanan yang besar, karena kan dari survei kelihatan itu," kata dia di Universitas

Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/7).

1. Sosok Anies Baswedan bisa jadi titik tengah, tapi terhalang pragmatisme parpol

Pengamat: Gerindra Tersandera Koalisi, Prabowo Bisa DitinggalkanANTARA FOTO/Khairun Nisa

Menjelang pendaftaran bakal calon presiden, nama Anies Baswedan santer menjadi tokoh yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat. Tetapi, hal itu sulit terjadi karena masing-masing partai politik memiliki kepentingan berbeda.

"Nah, bisa jalan tengahnya seperti itu (mencalonkan Anies), tapi itu kan susah juga. Persoalannya ketika jalan tengah itu apa partai-partai mereka itu ikhlas atau tidak, sehingga kemudian ada kompensasinya, itu disebutnya pragmatis. Di kalangan koalisi Pak Jokowi kan juga pragmatis mereka, siapa mendapat apa, kan udah tahu itu," kata Romli.

2. Politik pragmatis tidak bisa lepas dari adanya presidential treshold

Pengamat: Gerindra Tersandera Koalisi, Prabowo Bisa DitinggalkanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Romli, pragmatisme partai politik tidak lepas dari adanya ambang batas pencalonan presiden. Jika aturan itu dihapus, bisa saja masing-masing partai politik mengusung kader-kadernya.

"Susah juga, makanya saya bilang 20 persen treshold-nya dihilangkan, supaya gak pragmatis, supaya mereka ada kandidat dan tidak hitung-hitungan politik lagi. Kalau itu pasti htung-hitungan lah, kan kalian tahu dalam politik itu gak ada makan siang yang gratis," ujar dia.

3. Besar kemungkinan Prabowo ditinggalkan koalisi

Pengamat: Gerindra Tersandera Koalisi, Prabowo Bisa DitinggalkanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masing-masing partai telah mengajukan nama bakal pendamping Prabowo. PAN disebut-sebut mengusung ketuanya, Zulkifli Hasan, Demokat dikabarkan bakal berkoalisi dengan Gerindra jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapresnya. Begitu juga PKS, masih memiliki sembilan kandidat, termasuk Ahmad Heryawan.

Menanggapi dinamika di atas, Romli memperkirakan Prabowo bisa kesulitan memilih calon dan sangat mungkin ditinggalkan koalisinya jika salah memilih pendamping. Sebab, dalam kondisi dukungan yang kurang kuat, sangat mungkin partai politik akan mendukung pasangan calon yang memiliki kemungkinan menang lebih besar.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya