Pentingnya Social Distancing, Agar Dokter Tak Mainkan Roulette Rusia 

Social distancing adalah cara kita jadi #PahlawanKemanusiaan

Jakarta, IDN Times- Penetrasi virus corona atau COVID-19 di Indonesia semakin meresahkan. Sampai Sabtu (21/3), tercatat ada 450 kasus positif, 38 di antaranya meninggal dunia. Fatality rate nasional mencapai 6,2 persen. Angka ini lebih tinggi dari standar global 4,2 persen.

Pemerintah Pusat dan Daerah pun beramai-ramai menyerukan social distancing atau menjaga jarak. Para pemangku kebijakan mengimbau penerapan kerja dari rumah (work from home) untuk mengurangi kerumunan di ruang terbuka.

Sebab, cukup dengan droplet atau percikan dari saluran pernapasan, virus SARS-CoV-2 bisa menjangkit orang-orang yang berada di sekitarnya.

Ironisnya, peringatan social distancing kerap diabaikan banyak orang. Bahkan, World Health Organization (WHO) turut mengeluh lantaran milenial di banyak negara menganggap sepele instruksi ini.

Lantas, kenapa social distancing sangat penting diterapkan di tengah wabah virus corona?

1. Dua alasan social distancing: Keterbatasan alat medis dan belum tersedianya vaksin corona

Pentingnya Social Distancing, Agar Dokter Tak Mainkan Roulette Rusia YouTube/Emily Porter, M.D.

Emily Porter, dokter asal Texas yang sudah bertugas di unit darurat selama 12 tahun, menyebutkan dua hal yang menjadi dasar betapa pentingnya social distancing.

Pertama, karena belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan COVID-19. Kedua, Emliy memiliki asumsi bahwa 20 persen penderita virus corona harus dirawat di rumah sakit. Lebih spesifik lagi, 5-10 persen di antaranya harus mendapat bantuan ventilator untuk bernapas.

“80 persen di antara mereka mungkin baik-baik saja. Tapi 20 persennya butuh hospitalisasi. Masalah besar yang terjadi di Italia hari ini adalah keterbatasan rumah sakit dan kasur. Begitu pula dengan ventilator. Angka-angka itu menakuti saya karena dokter harus memilih siapa yang harus diselamatkan,” terang Katie sebagaimana dikutip dari akun YouTube Emily Porter, M.D.

“Inilah kenapa dokter, pemerintah, dan semua orang harus serius menanggapi virus Corona,” tambah Emily yang merupakan adik dari anggota kongres Katie Porter.

2. Penetrasi virus corona bisa meningkat 2-3 kali lipat

Pentingnya Social Distancing, Agar Dokter Tak Mainkan Roulette Rusia Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kekhawatiran soal sarana dan pra-sarana kesehatan semakin meresahkan karena peningkatan kasus Corona terjadi secara eksponensial.

“Jika kita tidak melakukan apa-apa, peningkatan kasusnya berganda 2-3 kali lipat hampir setiap dua hari,” sambung dia.

Sarana dan pra-sarana yang dimaksud Emily bukan sekadar ventilator atau ranjang rumah sakit, termasuk di dalamnya masker, sarung tangan, dan tisu untuk para dokter.

“Ventilator kita terbatas, alat pelindung diri (APD) sudah habis diborong di pasar. Saya harus mengatakan, semakin terbatas maka semakin banyak yang mati. Seolah-olah kita memainkan Roulette Rusia untuk menentukan siapa yang hidup,” ujar dia.

3. Segera terapkan social distancing dan tindakan pencegahan lainnya

Pentingnya Social Distancing, Agar Dokter Tak Mainkan Roulette Rusia Penerapan social distancing di Stasiun Purwosari, Solo. IDN Times / Larasati Rey

Dalam videonya, Emily menggambar sebuah grafik sekaligus menjelaskan bahwa jumlah yang meninggal akibat virus corona bisa dikurangi dengan sejumlah tindakan terukur.

"Ada banyak alasan untuk marah. Saya juga tidak ingin terus-terusan bekerja, anak saya sekolah di rumah, ini merusak musim semi, ini bukan hal yang ideal. Tapi, bagi kami, yang benar-benar menyebalkan adalah kita bisa kehilangan jutaan orang akibat pandemi ini,” tutup Emily.

https://www.youtube.com/embed/Oq1LyEhmNfU

Baca Juga: Pandemik Virus Corona, Baca Surat Pakar Virus untuk Anak-anaknya

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya