Polri Temukan Anak Argentina yang Hilang, Dubes: Terima Kasih Indonesia
IDN Times/Vanny El Rahman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polri akhirnya berhasil menemukan Alum Langone Avalos, bocah Argentina berusia 7 tahun, yang dikabarkan diculik oleh ayahnya sejak Juni 2017. Alum sempat dibawa ayahnya berkeliling Brazil, Bolivia, Ethiopia, hingga Malaysia sebelum akhirnya ditemukan di Sulawesi Selatan.
Sekedar informasi, kasus ini sempat menyita perhatian publik di Argentina. Pasalnya, membawa kabur anak yang telah dilimpahkan hak asuhnya adalah kejahatan serius di tanah kelahiran Lionel Messi itu. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Argentina untuk Indonesia Ricardo Luis Bocalandro.
"Kasus ini sangat sensitif dan memberikan dampak besar di Argentina. Karenanya saya berterima kasih kepada Indonesia atas tindakan sigap yang dilakukan," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
1. Respon sigap dari Kepolisian Republik Indonesia
IDN Times/Vanny El RahmanKepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan otoritas Argentina sempat meminta bantuan kepada negara-negara yang sempat disinggahi Alum untuk menangkap ayahnya. Namun permintaan ini kurang direspon oleh negara-negara tersebut.
"Ketika mereka dapat info anak ini di Indonesia, mereka awalnya pesimistis dengan Polri (akan bantu). Tapi kami merespon dengan cepat," kata Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian.
Tito mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk dilakukan penangkapan begitu mendapat kabar Alum berada di sana.
"Interpol kita bergerak cepat hubungi Polda Sulsel dan langsung diamankan. Kemudian segera dibawa ke Jakarta dan diserahkan kepada Kedutaan Besar Argentina," sambung orang nomor satu di Kepolisian Republik Indonesia itu.
Saat ini, tambah Tito, Alum telah dipertemukan dengan sang ibu di Jakarta. Anak dan ibu ini sudah hampir setahun tidak bertemu.
Baca juga: Perjuangan Elizabeth Avalos Mencari Anaknya dari Argentina ke Indonesia
2. Alum diajak keliling dunia tanpa unsur paksaan
Editor’s picks
IDN Times/Vanny El RahmanKepala Bagian Konvensi Internasional Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya motif penculikan dalam kasus ini. Sebab ayahnya mengajak Alum keliling dunia tanpa paksaan sama sekali.
"Dari hasil wawancara kami pada saat bertemu dengan mereka di Makassar, didapat fakta hubungan si ayah dengan anaknya sangat dekat. Pada saat bapaknya menjemput di sekolah, membujuk dia pergi dan langsung ikut. Ternyata langsung dibawa ke luar negeri," tuturnya.
"Selama perjalanan anak ini sangat dekat dan lengket dengan bapaknya. Sampai di Makassar, di Mapolda Sulsel sempat terjadi drama yang menyedihkan, perpisahan antara si bapak dan si anak. Tapi itu bisa diselesaikan dengan bantuan pejabat Konsul Kedubes Argentina di Indonesia," kata polisi berpangkat bintang satu itu.
3. Dubes Argentina mengapresiasi kinerja Polri
Dok IDN TimesMeski penangkapan sempat tertunda berbulan-bulan lantaran sikap negara lain yang lambat dalam membantu otoritas Argentina, Ricardo tidak ingin membahas panjang lebar hal itu dan hanya menyampaikan apresiasi sebanyak-banyaknya kepada pemerintahan Indonesia.
"Sebagai Duta Besar untuk Indonesia, saya memilih tidak berkomentar mengenai respon negara lain. Saya sangat berterima kasih kepada tindakan profesional pemerintah Indonesia. Negara saya sangat berterima kasih untuk ini," sambung Dubes Ricardo.
Setelah itu, Ricardo mengatakan bahwa otoritas Argentina akan siap membantu Indonesia apabila negara yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo ini memerlukan bantuan.
"Tentu kami akan menawarkan segala bantuan kalau Indonesia membutuhkan. Dan hubungan Argentina-Indonesia sudah berjalan bertahun-tahun. Kami selalu siap untuk bekerja sama," tutupnya.
Baca juga: Kapolri Perintahkan Periksa Kapolres Aceh Utara Soal Penanganan Waria
Topik:
Berita Terkini Lainnya
