Ridwan Kamil Klaim PPKM Jabar Efektif Turunkan BOR di Bawah Rasio WHO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Jawa Barat efektif. Hal itu diukur dari menurunnya angka Bed Occupancy Rate (BOR) di provinsi tersebut.
BOR merupakan indikator yang menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angkanya dihitung dari persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, sehingga dapat diketahui gambaran penggunaan tempat tidur di rumah sakit tersebut dalam periode tertentu.
“PPKM di Jawa Barat relatif efektif,” kata lelaki yang akrab disapa Emil, saat menghadiri rilis survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (21/2/2021).
Baca Juga: Serba-serbi Vaksinasi Tahap Kedua, Siapa Saja yang Bakal Disuntik?
1. BOR di Jawa Barat turun
Mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan, pada awal Januari seusai liburan Natal dan Tahun Baru, BOR di Jawa Barat mencapai 80 persen. Saat ini, BOR sudah turun menjadi 57 persen.
“Jadi sudah di bawah (angka) kritis WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) 60 persen, apalagi kritis pemerintah 70 persen. Karena PPKM mikro wajib dan dilakukan secara serentak,” kata Emil.
2. PPKM bisa menstimulus ekonomi
Editor’s picks
PPKM, menurut Emil, strategi yang tepat untuk memulihkan ekonomi pasca- pandemik. Sebab, melalui skema PPKM, tidak diharuskan satu kota menjalani penguncian wilayah apabila hanya beberapa kecamatan yang jadi zona merah.
“Hasil statistik ekonomi sudah membaik, tidak lagi di bawah 0 persen, hanya merangkak. Seiring dengan vaksin, PPKM yang kompak dan komprehensif, saya optimis 2021 situasinya membaik,” kata dia.
3. Bersyukur masih memperoleh vaksin meski terbatas
Pada kesempatan sebelumnya, Emil sempat mengeluh karena keterbatasan vaksin mempersulit skenario Jawa Barat untuk mencapai kekebalan imunitas. Namun, setelah mendengar penjelasan dari Menteri Kesehatan, Emil bisa bernapas lega karena kondisi Indonesia lebih baik dari negara lain.
“Satu hal yang harus kita syukuri, statement dari Pak Menkes, dia bilang hari ini vaksin gak mudah. Punya duit pun negara belum tentu bisa beli (vaksin), karena sudah diijon oleh negara-negara maju. Nah Indonesia beruntung karena tim pusat sudah wara-wiri untuk memperoleh vaksin,” kata Emil.
Baca Juga: Jokowi Sudah 2 Kali, Masyarakat Masih Banyak Tolak Vaksinasi COVID-19