Sriwijaya Jatuh, Ada Anomali Permukaan Air Laut di Selatan Pulau Laki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda Henri Alfiandi menyampaikan, anomali permukaan air laut akibat tumpahan minyak terlihat jelas di titik koordinat jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY 182 pada Sabtu (9/1/2021).
"Dari udara kami melihat anomali permukaan laut, kontras ya, kami berasumsi itu adalah tumpahan minyak," kata Henri usai melakukan pantauan udara, di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).
1. Puing-puing pesawat ukuran besar belum tampak
Baca Juga: [BREAKING] Basarnas Terima Serpihan Pesawat Diduga Milik Sriwijaya Air
Menggunakan metode penyusuran ladder dengan jarak sembilan mile dengan spasi tiga mile dari ketinggian seribu kaki, serpihan-serpihan sampah terlihat di sekitar selatan Pulau Laki, tidak jauh dari tumpahan minyak yang semakin meluas.
Henri menduga sampah tersebut berasal dari pesawat Sriwijaya yang semula hendak menuju Pontianak. Kendati begitu, pantauan udara belum menemukan puing-puing pesawat berukuran besar.
2. Pencarian akan digalakkan kembali pada hari ketiga
Menurut Henri, pencarian melalui udara pada hari pertama sudah optimal. Hasil temuannya sudah disampaikan kepada stakeholders terkait untuk ditindaklanjuti. Personel TNI AU akan menggalakkan lagi pencarian pada hari ketiga, setelah berat jenis mulai berkurang.
Editor’s picks
"Hari ini cukup. Personel saya kira belum diperlukan ada penambahan. Nanti hati ketiga saat berat jenis berkurang, sehingga puing-puingnya mengambang, nanti kita akan lebih aktif lagi," katanya.
3. Kronologi jatuhnya pesawat
Berikut kronologi yang sudah dihimpun oleh pihak Kemenhub, bersama dengan stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI, Polri, dan stakeholder terkait lainnya.
• Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.
• Pada pukul 14.37 WIB melewati 1.700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
• Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
• Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
Bagi keluarga penumpang yang ingin mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJY 182, bisa menghubungi hotline Sriwijaya Air di nomor 021 806 37817. Ada juga posko di Terminal 2D kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga: Kesaksian Warga, Terjadi Angin Kencang di Tempat Sriwijaya Air Jatuh