Tak Hanya Foto Kelamin, Pelaku Pembunuhan di Cawang Juga Diminta Lakukan Ini

Pelaku merasa tidak mengalami penyimpangan seksual

Jakarta, IDN Times - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Yoyon Tony Surya Putra membeberkan fakta lain di balik kasus pembunuhan AL (34) yang berlokasi di Gang Waru, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur.

Setelah ditangkap pada Selasa (17/4) pukul 06.45 WIB, tersangka PP (21) mengakui motif di balik pembunuhan yang dilakukan pada Senin (16/4) pukul 20.00 WIB itu.

1. Pelaku pernah dipaksa berhubungan seksual oleh korban

Tak Hanya Foto Kelamin, Pelaku Pembunuhan di Cawang Juga Diminta Lakukan IniIDN Times/Sukma Shakti

Setelah dimasukkan ke grup komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), dan diminta memotret kemaluannya agar dikirim ke dalam grup teman-teman AL, PP juga pernah dipaksa untuk berhubungan badan sesama jenis dengan AL.

"Pelaku sepertinya dipaksa untuk melakukan hubungan seksual sesama jenis. Apakah itu dulu pernah melakukan atau sudah, yang jelas pelaku jengkel dipaksa," kata Tony di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/4).

"Jadi tidak hanya diminta kirim foto ya," dia melanjutkan.

2. Pelaku dan korban saling kenal melalui Facebook

Tak Hanya Foto Kelamin, Pelaku Pembunuhan di Cawang Juga Diminta Lakukan IniIDN Times/Sukma Shakti

Tony mengatakan korban dan pelaku saling mengenal melalui Facebook.


"Melalui Facebook. Biasalah kirim gambar foto dan seterusnya, mulai dekat setelah itu," ujar dia.

Baca juga: Kronologi Penangkapan Pembunuh Pensiunan TNI AL di Pondok Labu

3. Membunuh tanpa rencana

Tak Hanya Foto Kelamin, Pelaku Pembunuhan di Cawang Juga Diminta Lakukan IniIDN Times/Sukma Shakti

Rasa kesal yang begitu dalam menyebabkan PP ingin segera menemui AL. Akhirnya, mereka bertemu di tempat kejadian perkara (TKP).

"(Membunuh) dengan spontan. Kalau direncanakan pasti menentukan hari dan tanggal," kata Tony.

4. Korban sempat melawan

Tak Hanya Foto Kelamin, Pelaku Pembunuhan di Cawang Juga Diminta Lakukan IniIDN Times/Sukma Shakti

Menurut Tony, AL sempat melawan saat PP menganiaya dirinya bertubi-tubi. 

"Ya kalau cekcok pasti terjadi. Gak ada orang mau dilukai diam saja. Pelaku menggunakan senjata sangkur," ujar dia.

PP merasa kesal dengan AL karena dia merasa tidak memiliki penyimpangan seksual. Sementara, PP merasa tidak memiliki penyimpangan seksual.

Baca juga: Kesal Dimasukkan ke Grup Medsos LGBT, Pria di Cawang Bunuh Temannya

Topik:

Berita Terkini Lainnya