Tingkat Kematian Akibat Virus Corona Lebih Kecil dari Flu Burung 

Case fatality rate virus corona hanya 2-3 persen

Jakarta, IDN Times - Mantan Ketua Harian Komnas Flu Burung, Bayu Krisnamurthi, mengatakan bahwa case fatality rate akibat virus Corona (COVID-19) lebih kecil dibanding flu burung.

“Flu burung hampir 50 persen case fatality rate-nya. Artinya, kalau sudah kena flu burung, hanya 50 persen saja yang bisa hidup. Sekarang itu case fatality rate Corona hanya 2-3 persen. Terlihat kan dari sekitar 90 ribu yang sakit, 45 ribunya sudah sembuh,” kata Bayu kepada IDN Times di IDN Media HQ, Jakarta Selatan, Senin (2/3).

Kendati begitu, tingkat penyebaran Corona jauh lebih tinggi dibanding flu burung atau SARS. Oleh sebab itu, tidak heran dalam kurun waktu dua minggu jumlah penderita Corona di berbagai negara melambung tinggi.

“Penetrasi infeksinya cepat karena bisa menyebar hanya melalui batuk saja. Terlihat dalam 2 minggu pertama jumlah penderitanya sudah melebihi penderita SARS. Jadi kabar baiknya ya case fatality rate-nya rendah, tapi ya daya infeksinya tinggi,” sambung dia.

Presiden Joko "Joko" Widodo telah mengumumkan kasus virus corona atau (COVID-19) di Indonesia. Kasus tersebut diketahui pemerintah setelah adanya isu warga negara asing (WNA) Jepang yang positif terkena virus corona setelah dari Indonesia.

"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif virus corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

"Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ucap Jokowi.

Guna mencegah penyebaran virus lebih luas, mantan Menteri Perdagangan itu menyarankan supaya pemerintah segera membentuk pusat komando.

“Apa pun itu namanya, kalau dulu ada Komnas Flu Burung, kalau sekarang apa namanya. Yang penting harus ada 1 komando dalam menangani ini. Dan itu harus disertai otoritas informasi dan didampingi para ahli. Indonesia banyak kok lembaga-lembaga (kesehatan) yang sudah diakui dunia,” tutup dia.

https://www.youtube.com/embed/2BlyV2Dv894

Baca Juga: Menkes: 2 Orang Positif Virus Corona Berdomisili di Depok

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya