TPNPB-OPM Bantah Melempar Nakes ke Jurang hingga Tewas

TPNPB-OPM desak PBB terlibat dalam investigasi kejadian ini

Jakarta, IDN Times – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah telah melempar seorang tenaga kesehatan ke jurang. Mereka juga menegaskan bahwa warga sipil non-Papua tidak akan pernah menjadi target penyerangan.

“Tidak benar perawat dibuang ke jurang. Itu mungkin jatuh karena panik dan lari ke jurang. Itu laporan TPNPB dari tempat kejadian,” kata juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon kepada IDN Times, Sabtu (18/9/2021).

Keterangan Sebby merujuk pada insiden penyerangan di Distrik Kiwirok pada 13 September 2021. Akibat kejadian itu, seorang perawat bernama Gabriella Meilani meninggal dunia, empat perawat terluka, dan satu perawat masih dinyatakan hilang.

Baca Juga: Veronica Koman Kutuk Serangan OPM yang Tewaskan Nakes di Papua

1. Kronologi kematian berdasarkan versi saksi mata

TPNPB-OPM Bantah Melempar Nakes ke Jurang hingga TewasPotret perawat Gabriella Meilani yang bertugas di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua dan tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata (Dokumentasi Humas Pemprov Papua)

Marselinus Ola Attanila, seorang perawat yang berhasil melarikan diri dari serangan TPNPB-OPM, mengaku melihat rekannya dilempar ke jurang setelah dipukuli dan ditikam.

“Karena dipikir oleh anggota KKB mereka telah meninggal, maka tubuhnya didorong lagi ke jurang. Kedalaman jurang itu sekitar 300 - 400 meter. Suster Kristina yang didorong pertama, lalu disusul suster Anti dan Ella," kata Attanila dikutip dari akun YouTube Sahlan Kokasinta.

Perawat Anti dan Kristina berhasil sadarkan diri dan memilih bersembunyi di semak-semak. Sedangkan Gabriella, meski sadar tak memiliki kekuatan untuk bergerak. Anggota KKB tetap menyusul ke bawah dan memastikan apakah ketiganya sudah meninggal.

"Suster Gabriella nyangkut di pohon. Lalu, anggota KKB turun ke bawah dan membunuhnya secara membabi buta. Mereka menusuk perut suster Gabriella," tutur dia.

2 TPNPB-OPM desak investigasi independen libatkan PBB

TPNPB-OPM Bantah Melempar Nakes ke Jurang hingga Tewasinstagram.com/unitednations

Terkait dua versi yang berbeda, Sebby mengusulkan supaya dilakukan investigasi independen.

Namun, tidak seperti permintaan aktivis Veronica Koman yang mendesak pelibatan Komnas HAM, Sebby justru meminta invetigasi dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Jadi benar dan tidaknya Tim Komisi HAM PBB yang harus turun menginvestigasi. Kalau tim investigasi dari Indonesia itu pasti tidak sah, karena pemerintah kolonial Indonesia suka tipu masyarakat Internasional, dan termasuk menipu PBB,” jelas dia.

Baca Juga: Kesaksian Nakes di Papua Lihat Rekan Disiksa dan Dibunuh KKB 

3. TPNPB-OPM sudah mendeklarasikan perang

TPNPB-OPM Bantah Melempar Nakes ke Jurang hingga TewasTentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

Beberapa saat lalu, TPNPB-OPM sempat mendeklarasikan perang melawan pemerintah Indonesia dan meminta warga sipil non-Papua untuk mengungsi. Sejak pengumuman itu, TPNPB-OPM memukul rata setiap warga sipil yang masih berada di wilayah konflik, termasuk Pegunungan Bintang, statusnya adalah kombatan.

“Mereka (warga sipil non-Papua) akan jadi korban akibat tidak mengindahkan peringatan yang telah dikeluarkan oleh TPNPB, karena peringatan adalah sayarat hukum humaniter perang internasional,” ujar Sebby.

“Jadi kalau tidak mengindahkan peringatan TPNPB, maka warga imigran Indonesia itu bagian dari pasukan keamanan Indonesia. Oleh karena itu, nyawa korban warga sipil non-Papua adalah tanggung jawab pemerintah colonial Indonesia,” tambah dia.

Baca Juga: Nakes di Kiwirok Papua Hilang Usai Fasilitas Umum Diduga Dibakar KKB

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya