Ulil Abshar: Pesantren, Lembaga Pendidikan Khas Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Pondok pesantren atau sekolah asrama berbasis Islam kini semakin digandrungi banyak pihak. Pesantren tidak lagi menjadi pendidikan alternatif, melainkan pilihan utama untuk anak-anaknya mengenyam pendidikan.
Menurut cendikiawan muslim, Ulil Abshar Abdalla, digemarinya pesantren sebagai institusi pendidikan merupakan pertanda perkembangan umat yang lebih baik.
“Pesantren itu sistem pendidikan khas Indonesia, lembaga yang tumbuh secara domestik, saya menganggap ini adalah perkembangan yang baik,” kata Ulil kepada IDN Times, Senin (4/5).
1. Pesantren bagus untuk mendidik karakter anak
Menurut Ulil, pesantren adalah tempat yang baik untuk membentuk karakter seorang anak.
“Pesantren ini bagus untuk anak-anak level SD, SMP, dan SMA. Karena menurut saya yang paling penting adalah karakter dan sikap hidup. Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini,” tambah dia.
Baca Juga: Mengenal Pesantren Al-Fatah, Ubah Temboro Jadi Kampung Madinah
2. Pesantren juga mengajarkan keilmuan berbasis nalar dan sains
Lebih lanjut, alumni Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) ini mengatakan bahwa Islam juga agama yang menuntut umatnya untuk mempelajari banyak hal, termasuk sains. Dengan demikian, pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam tentu tidak akan mengabaikan betapa pentingnya ilmu yang berbasis sains atau nalar.
“Pendidikan yang berorientasi nalar juga penting. Karena itu saya suka ketika orang-orang melirik kembali pesantren, itu pertanda bahwa ada satu kesadaran bahwa pendidikan karakter itu penting, tapi tidak lupa untuk mengajarkan berpikir kiritis. Karena sesungguhnya Islam itu agama yang memberikan perhatian secara berimbang kepada setiap hal, termasuk nalar dan karakter,” tutup dia.
3. Ada lebih dari 26 ribu pesantren di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Agama, ada sekitar 26.967 pesantren yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Adapun tiga daerah dengan jumlah pesantren terbanyak adalah Jawa Barat (8.343 pesantren), Banten (4.574 pesantren), dan Jawa Timur (4.450). Sementara, tiga daerah dengan jumlah pesantren tersedikit adalah Maluku (16 pesantren), Papua Barat (18 pesantren), dan Maluku Utara (20 pesantran).
Jika ditotal keseluruhan, tercatat ada sekitar 1,2 juta santri yang bermukim. Adapun jumlah santri yang tidak bermukim mencapai 1,4 juta.
Baca Juga: Cerita Santri Pondok Pesantren Penyandang Disabilitas di Banyuwangi