Wiranto: Terorisme Bak Bisul, Gak Bisa Hindari Tapi Bisa Ditekan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Wiranto menyebut terorisme sebagai permasalahan bangsa yang sulit dihindari. Kendati begitu, ia yakin terorisme bisa ditanggulangi apabila masyarakat bersama aparatur negara saling bersinergi.
1. Wiranto analogikan terorisme seperti bisul
Dalam sambutannya pada kegiatan rapat kerja dan penandatanganan perjanjian kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2019, politisi Hanura itu menganalogikan terorisme bak bisul.
"Terorisme tidak akan habis, hanya akan membesar dan mengecil. kita buat sekecil mungkin sehingga gak bisa berkembang. Tahu bisul gak? Orang gak mungkin menghindari bisul, tapi ditekan bisa," katanya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (17/1).
Baca Juga: Wiranto: Penyebar Hoaks Harus Ditindak Tegas
2. Penanggulangan terorisme harus melibatkan seluruh elemen
Editor’s picks
Dalam upaya penanggulangan terorisme, Wiranto mengingatkan bahwa BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Bersama kementerian dan lembaga terkait, BNPT harus menjadi motor penggerak melawan penyebaran paham radikal di Indonesia.
"BNPT tidak bisa sendirian, enggak mungkin. BNPT merupakan badan nasional yang mampu mengkoordinasikan seluruh potensi bangsa melawan terorisme, berarti sinergi itu penting. Seperti menggalakkan deradikalisasi yang menanggulangi terorisme dari hulu. Tanpa kerjasama dengan Kemensos, gak mungkin. Duit darimana, perlu Kemenkeu dan Bappenas, Kemenpan," bebernya.
3. Penanggulangan terorisme berfungsi melindungi segenap bangsa
Lebih lanjut, Wiranto mengatakan bahwa BNPT mengemban peran vital guna melindungi segenap bangsa. Tanpa perlindungan, pembangunan dan pemerataan ekonomi mustahil berjalan.
"Mengapa yang pertama (dalam undang-undang) justru melindungi segenap bangsa Indonesia, karena syarat utama negara untuk membangun itu kan harus aman kan, harus damai. Dalam keadaan perang atau konflik, gak mungkin membangun negara," ujar dia.
Baca Juga: Soal Teror Pimpinan KPK, Wiranto: Ada Hukum yang Berlaku, Jangan Ribut