Ini Tiga Fakta Pembakaran Bendera di Garut  

Menurut saksi, mereka membakar bendera HTI

Jakarta, IDN Times - Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) ke-3 yang berlangsung di Garut, Jawa Barat, diwarnai pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Alun-alun Limbangan, Garut, Senin (22/10). Video pembakaran bendera bewarna hitam bertuliskan kalimat tauhid viral di media sosial. Berikut beberapa fakta terkait pembakaran tersebut:

1. Pembakaran bendera terjadi seusai acara berlangsung

Ini Tiga Fakta Pembakaran Bendera di Garut  Ilustrasi. ANTARA FOTO/Jojon/pras

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, kejadian pembakaran tersebut terjadi tak lama setelah acara dimulai pukul 09.30 WIB. Dalam acara yang diikuti sekitar 4.000 orang itu, ada acara istighosah dan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga: Begini Kronologi Pembakaran Bendera Tauhid di Garut 

2. Tiga orang ditangkap polisi

Ini Tiga Fakta Pembakaran Bendera di Garut  ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/

Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan penyidik Polres Garut telah menangkap dan meminta keterangan tiga orang saksi yang diduga dalam kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Tiga saksi tersebut terdiri atas seorang panitia acara dan dua orang diduga pelaku pembakaran bendera.

"Polres Garut sudah meminta keterangan tiga orang yang muncul di dalam video yang sempat viral di medsos," kata Irjen Setyo dalam konferensi pers di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, seperti dilansir dari laman Antara. 

Menurutnya, berdasar keterangan para saksi tersebut, mereka membakar bendera ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang telah dinyatakan terlarang oleh pemerintah.

3. Banser NU membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid

Ini Tiga Fakta Pembakaran Bendera di Garut  Ilustrasi ANTARA FOTO/Maulana Surya

Dalam video yang berdurasi sekitar dua menit dan viral di media sosial terlihat ada seseorang berbaju Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU) yang membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid. 

Baca Juga: Ini Pernyataan Resmi Hizbut Tahrir Indonesia Pasca Status Badan Hukum Dicabut

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya