Sandiaga Bawa Program OK OCE ke Nasional, Begini Rekam Jejaknya

Mampukah Sandi membawa program ini hingga berhasil?

Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno menjadi sorotan publik setelah beberapa celotehnya seperti tempe setipis ATM dan tempe setebal tablet, menjadi kontroversi di tengah masyarakat.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan akan membawa program OK OCE yang dulu pernah dibesutnya bersama Anies Baswedan di Pemprov DKI, ke tingkat nasional. Program OK OCE atau One Kecamatan One Center of Enterpreneurship ini adalah salah satu program kerja andalan Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 

Seperti apa rekam jejak program OK OCE yang juga memiliki banyak kontroversi ini? 

1. OK OCE dinilai tidak maksimal

Sandiaga Bawa Program OK OCE ke Nasional, Begini Rekam JejaknyaANTARA FOTO/Akbar Tado

Program unggulan OK OCE dinilai belum maksimal, meski program ini melibatkan 55.061 calon pengusaha baru dari seluruh Indonesia. Program ini banyak yang belum berjalan akibat terganjal persoalan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK).

“Artinya, sekali lagi, Gubernur Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat itu, belum mampu memenuhi janjinya untuk memberikan akses pangan dengan harga murah melalui pendirian 20 Gerai Tani OK OCE," ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono seperti dilansir laman kantor berita Antara, Rabu (7/11).

Baca Juga: Sandiaga Langkahi Makam Tokoh NU Jadi Viral, Ini Komentar Kubu Jokowi

2. OK OCE Mart ditutup

Sandiaga Bawa Program OK OCE ke Nasional, Begini Rekam JejaknyaANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Salah satu program Sandiaga untuk menjaring pengusaha kecil yakni OK OCE Mart. Program ini merupakan integrasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Akan tetapi, OK OCE Mart kini sudah tak terdengar lagi kabarnya. Sandiaga menyebutkan omzet yang turun menjadi penyebab minimarket ini jalan di tempat. Penutupan ini disebutnya wajar dalam berbisnis.

Sandiaga menegaskan program OK OCE tidak digunakan untuk memberi modal bagi warga. Pemodalan bagi peserta OK OCE akan dikerjasamakan dengan lembaga keuangan terkait.

Menurut dia, Pemprov DKI hanya memberi fasilitas. Soal modal akan dipinjamkan oleh lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi.

"Kita akan memfasilitasi (permodalan) dengan bekerja sama dengan lembaga pembiayaan, perbankan, lembaga keuangan mikro, lembaga keuangan syariah, yang memang berkompetensi untuk memberikan pinjaman permodalan," jelas Sandiaga 

3. OK OCE hanyalah program lips service

Sandiaga Bawa Program OK OCE ke Nasional, Begini Rekam JejaknyaIDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara, Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menganggap OK OCE hanya program coba-coba dan terkesan terburu-buru dikenalkan kepada masyarakat. 

DPRD DKI juga mencoret usulan anggaran Rp3,9 miliar untuk sertifikasi pendamping OK OCE. Namun, Anies Baswedan yakin dicoretnya anggaran tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan program tersebut.

Sementara, menanggapi komentar Bestari, Sandiaga berdalih OK OCE Mart tidak tutup karena gulung tikar, melainkan pindah lokasi saja.

"Perlu saya luruskan, tidak ada yang tutup dan hanya satu yang tutup, karena pindah tempat. Dan harus dibedakan juga OK OCE yang digagas oleh masyarakat sendiri maupun yang dibesut oleh Pemprov (DKI Jakarta)," jelas Sandi.

Bagaimana menurut kalian guys kalau program OK OCE dijadikan program nasional?

Baca Juga: Jokowi Siapkan Rumah DP 0 Persen, Sandiaga Senang Konsepnya Ditiru

Topik:

  • Rochmanudin
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya