7 PDP Virus Corona di Riau Meninggal, Hasil Tes Swab Masih Ditunggu

Penguburan jenazah menggunakan protokol COVID-19

Pekanbaru, IDN Times - Hasil tes swab virus corona COVID-19 dari 7 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Provinsi Riau yang telah meninggal dunia, hingga kini masih belum diumumkan.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Riau Indra Yovi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel 7 PDP meninggal yang sebelumnya telah dikirim ke Jakarta.

"PDP yang meninggal tetapi hasil swab test-nya belum keluar, ada 7 orang," ujar Indra, Rabu (8/4).

Baca Juga: Viral Video PDP COVID-19 Nangis karena Ditolak Pemilik Kosan di Jakbar

1. Karena hasil tes swab belum keluar, penyebab pasien meninggal sementara didasarkan pada hasil diagnosa awal

7 PDP Virus Corona di Riau Meninggal, Hasil Tes Swab Masih Ditunggu

Indra menuturkan, karena hingga kini hasil tes swab 7 PDP yang meninggal masih belum keluar, maka untuk sementara penyebab kematian didasarkan pada hasil diagnosa awal.

"Dari 7 PDP yang meninggal ini, kita tentu tidak bisa mendapat diagnosis pasti penyebab kematian. Untuk itu kita perlu melakukan autopsi, sementara autopsi itu tidak dilakukan," tuturnya.

"Seperti salah satu pasien yang meninggal di rumah sakit swasta Pekanbaru, yakni inisial BNA, dia memang gejala awalnya adalah tipes, dicurigai sepsis, kemungkinan bakteri tipoid-nya itu sampai ke darah, jadi hal-hal itu yang menjadi dasar pasien meninggal," terang Indra.

2. Penguburan jenazah PDP tetap mengacu pada protokol penanganan COVID-19

7 PDP Virus Corona di Riau Meninggal, Hasil Tes Swab Masih DitungguIlustrasi pemakaman pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Indra juga menjelaskan, meski belum mendapat hasil tes swab dari pusat, namun prosesi pengurusan jenazah PDP tetap harus mengikuti protokol kesehatan terkait penanganan COVID-19.

"Karena pasien ini PDP tentu harus di-swab, hasil swab-nya itu yang kita belum punya, kalau hasilnya negatif, berarti selesai. Artinya dia meninggal bukan karena COVID-19," kata dia.

"Tapi kalau hasilnya positif, tentu ada kemungkinan penyebabnya karena COVID-19. Kalau karena itu, tentu ada beberapa tindakan lanjutan, misalnya kontak serumahnya harus di-swab dan lain-lain," tambah Indra.

Karena itu, kata dia, penanganan PDP yang meninggal tersebut tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Karena kalau pasien PDP kita belum tahu apakah dia positif atau negatif COVID-19, untuk amannya kita berpikir ini positif. Semoga saja tidak, seandainya positif, kita sudah menjaga orang-orang tersayang yang ditinggalkan agar tidak tertular," jelasnya.

3. Jenazah positif COVID-19 masih berisiko menularkan virus corona

7 PDP Virus Corona di Riau Meninggal, Hasil Tes Swab Masih DitungguPemeriksaan swab keluarga pasien meninggal karena COVID-19 di Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Lebih jauh Indra mengungkapkan, penanganan jenazah PDP maupun yang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, sangat perlu dilakukan.

Sebab, kata dia, pasien COVID-19 yang meninggal, masih berpotensi menularkan ke orang lain lewat cairan tubuh.

"Bisa dari cairan tubuh, terkadang dari air mata dan lain sebagainya. Nah tentu ini berisiko menularkan ke orang-orang yang masih hidup," ujarnya.

"Makanya perlakuannya (PDP) disamakan dengan pasien COVID-19. Tujuannya semata-mata demi keselamatan orang-orang yang ditinggalkan," tutur Indra.

Baca Juga: Tak Sanggup Bayar Cicilan, Sopir Taksi Online Nekat Akhiri Hidup   

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya