Tanggulangi Karhutla, 800 Kg Garam Disemai di Langit Dumai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekanbaru, IDN Times - TNI Angkatan Udara (AU) Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru menebar 800 kilogram garam di langit Kota Dumai, Riau, Rabu (11/3). Ini dilakukan dalam Operasi Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan perdana di tahun 2020.
Tujuannya sebagai upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Program ini dinilai sangat efektif untuk mengatasi Karhutla yang terjadi di Bumi Lancang Kuning selama musim kemarau datang.
1. 3 unit pesawat disiagakan
Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka mengatakan, ada 3 unit pesawat yang disiagakan. Yaitu Cassa 212, CN 295 dan paling berat ada Hercules. Selain itu ada juga helikopter untuk melakukan patroli.
Alutsista ini disiagakan di Jakarta. Nantinya akan dikirim ke Riau sesuai dengan kebutuhan. "Jika kebutuhan cukup besar akan dikirim CN (295). Kalau memang perlu sesegara mungkin hujannya hari itu, kebakaran begitu hebat, maka kita mengirimkan pesawat Hercules," sebutnya.
Baca Juga: Ada 65 Titik Panas dan 40 Titik Api di Riau, Status Waspada Karhutla
2. Ada 20 ton garam akan disemai
Editor’s picks
Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT), sudah menyiapkan sekitar 20 ton garam untuk disemai di awan potensi hujan yang ada di Riau.
Jumlah ini sudah berkurang lantaran TMC sudah dimulai. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah mengatakan, operasi TMC ini tidak sembarang dilakukan.
"Mulai pendataan cuaca, sebaran awan, arah angin dan lainnya itu harus dilihat," katanya.
3. Tujuan TMC juga jaga kelembapan tanah
Selain untuk mematikan titik api yang tersebar, tujuan dilakukannya TMC juga untuk menjaga struktur tanah gambut agar tidak kering. Sebab jika tanah kering maka api akan cepat muncul dan menyebar.
Dengan terjadinya kelembapan tanah gambut, maka potensi terjadinya kebakaran akan berkurang.
Baca Juga: 7 Kebakaran Hutan Paling Parah yang Pernah Terjadi di Dunia, Ngeri!