Tiga PDP asal Cirebon Meninggal, Mudik Makin Rawan Penularan COVID-19 

Jumlah orang dalam risiko naik signifikan

Cirebon, IDN Times - Selama penanganan kasus COVID-19 di Kabupaten Cirebon, sudah tiga orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia. Mereka berpulang saat menjalani perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah Cirebon. Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Cirebon memastikan bahwa ketiga pasien tersebut negatif dari virus corona.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana membenarkan bahwa ketiga pasien tersebut merupakan kategori pasien dalam pengawasan. Akan tetapi, dari hasil uji swab menyimpulkan bahwa ketiganya tidak menunjukkan terjangkit positif virus corona.

1. Pasien meninggal di rumah sakit berbeda

Tiga PDP asal Cirebon Meninggal, Mudik Makin Rawan Penularan COVID-19 Ilustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien virus corona menggunakan APD. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Nanang mengatakan, ketiga pasien tersebut meninggal di rumah sakit berbeda. Masing-masing meninggal di RS Pelabuhan, RSUD Waled dan RS Pertamina. Menurut dia, timnya hanya menerima informasi ketiga pasien tersebut meninggal dunia dan tidak mengetahui secara detail riwayat dan proses penanganannya.

"Ya, benar. Sudah tiga orang PDP meninggal dunia. Tapi, kalau detailnya saya enggak tahu," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/4).

2. Pemeriksaan massal selama 3 hari

Tiga PDP asal Cirebon Meninggal, Mudik Makin Rawan Penularan COVID-19 Ilustrasi tes swab. IDN Times/Candra Irawan

Nanang menyebutkan, data terakhir mengenai kasus COVID-19 di Kabupaten Cirebon per 7 April 2020 menunjukkan adanya 2 orang positif masih menjalani perawatan di ruang isolasi, 31 orang PDP (19 sudah sembuh), 134 Orang Dalam Pemantauan (48 masih dipantau), 4 Orang Tanpa Gejala dan 7.103 orang dalam risiko (ODR).

Menurutnya, Pemkab Kabupaten Cirebon terus akan melakukan pemeriksaan kesehatan massal (rapid test) selama tiga hari berturut-turut. Setiap harinya diikuti oleh 90 orang peserta. Total peserta yang dinyatakan dibolehkan diperiksa sebanyak 260 orang.

"Pemeriksaan terus dilakukan. Rencananya hari ini akan memeriksa 90 orang, dan saat ini sekitar 10 orang sudah diperiksa," ujarnya.

3. ODR di Kabupaten Cirebon meningkat

Tiga PDP asal Cirebon Meninggal, Mudik Makin Rawan Penularan COVID-19 Bus penjemput pemudik yang akan dikarantina. Dok. Humas Pemkot Solo

Nanang pun menjelaskan bahwa jumlah ODR di Kabupaten Cirebon terus meningkat secara signifikan. Kenaikan jumlah orang berisiko tertular virus corona itu disebabkan karena meningkatnya jumlah pemudik berasal dari Jakarta yang merupakan kawasan episentrum wabah COVID-19. Kondisi itu diperparah akibat pemudik yang tiba di Kabupaten Cirebon tidak melaporkan diri ke petugas gugus tugas.

"Mereka yang tergolong ODR adalah orang-orang tanpa gejala klinis yang datang dari daerah terjangkit dengan transmisi lokal, seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, dan lainnya. Per hari ini jumlah ODR 7.103 orang. Jumlahnya cukup meningkat signifikan," kata dia.

4. Pemudik memilih pulang kampung lebih awal

Tiga PDP asal Cirebon Meninggal, Mudik Makin Rawan Penularan COVID-19 Dok. Humas PT KAI Daop 3 Cirebon

Nanang mengakui, fenomena mudik dini marak terjadi. Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk melaporkan diri kepada aparat desa/kelurahan usai tiba di kampung halaman masih rendah. Dia pun mengajak pemudik asal zona merah COVID-19 segara melaporkan kedatangannya kepada pihak terkait, mulai RT, RW, hingga pemerintah desa maupun kelurahan setempat. Menurutnya, pelaporan itu dijadikan dasar acuan dalam pemantauan yang akan dilakukan petugas.

"Laporannya itu berjenjang dari RT atau RW ke tingkat desa maupun kelurahan, kemudian ditindaklanjuti puskesmas," tuturnya.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya