Curhat Mahasiswa Rantau yang Tak Mudik Lebaran dan Kangen Kampung

Ada yang tiga tahun tak mudik ke Makassar

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah kembali melarang masyarakat mudik pada Hari Raya Idul Fitri 2021. Larangan tersebut berlaku pada 6-17 Mei 2021. Hal itu berdampak kepada banyak kalangan, termasuk para mahasiswa rantau yang jauh dari kampung halaman. Mahasiswa rantau di Yogyakarta adalah salah satunya.

Kebijakan pembelajaran jarak jauh bagi perguruan tinggi yang dilaksanakan sejak awal 2020 dan pandemik yang tak kunjung usai, membuat mayoritas mahasiswa memutuskan segera meninggalkan Yogyakarta untuk kembali ke kampung halamannya. Namun ada pula mahasiswa yang tetap bertahan.

Dua di antaranya adalah Hillary Purba dan Fadhil Pramudya. Keduanya merupakan mahasiswa semester enam di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM). Mereka bercerita kepada IDN Times tentang pengalamannya bertahun-tahun tidak mudik ke kampung halaman. 

Hillary, mahasiswa asal Makassar yang selama tiga tahun berkuliah tak pernah sekalipun pulang ke kampung halamannya. Sedangkan Fadhil, Lebaran tahun ini mau tak mau harus mudik karena selama duduk di bangku kuliah, belum sama sekali merayakan Idul Fitri di kampung halamannya, Padang.

Baca Juga: Kemenhub: Tantangan Terbesar Larangan Mudik adalah Pemudik Jalur Darat

1. Kangen masakan-masakan di kampung halaman dan suasana Lebaran

Curhat Mahasiswa Rantau yang Tak Mudik Lebaran dan Kangen KampungIlustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski Hillary merupakan umat Kristian, namun pada momen libur Idul Fitri biasanya ia dan keluarga turut meramaikan dengan makan bersama dan mengunjungi rumah saudara. Sayangnya, momen tersebut tak ia rasakan selama merantau ke Yogyakarta.

Selama kuliah di Yogyakarta, ia tak pernah sekalipun mudik ke Makassar. Kendala tiket pesawat membuat Hillary terpaksa bertahan di indekos. Kondisi itu diperparah dengan datangnya pandemik COVID-19 pada awal 2020.

Tentu ia kerap rindu dengan kampung halamannya, baik keluarga, teman maupun makanan di sana.

"Paling utama makanan sih, seperti coto Makassar, nasi goreng merah, dan mi kering yang gak aku temukan di Jogja," ujarnya kepada IDN Times, Rabu  (12/5/2021).

Sementara, Fadhil merindukan riuh rendah Ramadan dan Idul Fitri di kampung halamannya.

"Momen berbuka puasa bersama keluarga, lalu kegiatan anak-anak dan remaja masjid di dekat rumah," kata kepada IDN Times, Senin, 10 Mei 2021.

2. Sepakat kalau 2020 adalah tahun yang buruk

Curhat Mahasiswa Rantau yang Tak Mudik Lebaran dan Kangen Kampung

Menurut Hillary, 2020 adalah tahun terburuk baginya. Semestinya, ia manfaatkan untuk mengembangkan potensi diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan produktif.

"Rencanaku di awal 2020 langsung lenyap semua, 2020 pokoknya ancur-ancuran," tuturnya.

Hillary juga merasa berada di titik terendah dalam hidupnya ketika menjalani 2020. Menurutnya, sulit mengembangkan diri selama masa pandemik. Praktis, di indekos ia tak banyak melakukan aktivitas.

"Di tahun itu aku benar-benar merasakan up and down dalam hidupku. Di kos gak ada kegiatan selain kuliah online dan menonton Netflix. Ditambah tugas-tugas semester lima yang memberatkan. Lalu rasa kangen juga sama keluarga," katanya.

Namun, menurut Hillary, 2021 akan menjadi tahun yang lebih baik. Ia mengatakan sudah mulai produktif kembali, misalnya, merencanakan pentas teater dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pacitan, Jawa Timur.

"Aku yakin 2021 punya secercah harapan buat aku produktif lagi," katanya.

3. Selama hampir empat tahun kuliah, akhirnya tahun ini bisa merasakan Lebaran di kampung halaman

Curhat Mahasiswa Rantau yang Tak Mudik Lebaran dan Kangen KampungIlustrasi bandara (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sementara, Fadhil memutuskan pulang kampung jauh sebelum ada larangan mudik dari pemerintah. Ia bertolak dari Yogyakarta menuju Padang pada 17 April 2021.

Ia mengatakan tak mau merayakan Lebaran Idul Fitri keempat kalinya di tanah rantau. Sebab, sejak masuk kuliah, ia tak pernah merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Padang, meskipun saat libur akhir semester pada Desember 2019, ia sempat pulang kampung.

"Sudah tiga tahun Lebaran di Jogja, kali ini harus mudik, sudah gak tahan rindu dengan keluarga, teman dan suasana di sana," tutur Fadhil.

Fadhil mengatakan sempat pangling dengan teman-teman di Padang yang sudah lama tidak bertemu. Ia bersyukur akhirnya bisa melepas rindu dengan teman dan keluarganya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Penerbangan Bandara Soetta Turun 90 Persen 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya