Penasihat Dirjen WHO Ungkap Alasan Terjadi Lonjakan Kasus di Jakarta

Terjadi lonjakan tak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat

Yogyakarta, IDN Times - Penasihat Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal WHO, Diah Saminarsih menjelaskan beberapa alasan mengapa terjadi lonjakan kasus COVID-19 di DKI Jakarta belakangan ini.

Menurutnya, hal itu terjadi mulai dari rendahnya kesadaran kesehatan masyarakat hingga belum dimilikinya regulasi yang kuat untuk membangun kesadaran masyarakat.

"Jadi ini kalau saya lihat, multidimensi," ujarnya dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times, Selasa (22/6/2021).

Baca Juga: Epidemiolog: Penyebab Utama Lonjakan Kasus COVID-19 Bukan Varian Baru

1. Masyarakat harus memiliki kesadaran akan kesehatan

Penasihat Dirjen WHO Ungkap Alasan Terjadi Lonjakan Kasus di JakartaWarga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)

Diah mengungkapkan hal penting yang pertama adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup. 

Misalnya, makan makanan sehat dan berolah raga dengan aktivitas fisik minimal 30 menit. Menurutnya, melakukan dua hal itu sebelum pandemi saja masih sulit dilakukan. Terlebih selama pandemik harus menaati beberapa protokol kesehatan ketat.

Baca Juga: Ngeri! DKI Prediksi Ada 218 Ribu Kasus Aktif COVID-19 pada Agustus

2. Tak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat, harus ada regulasi yang kuat

Penasihat Dirjen WHO Ungkap Alasan Terjadi Lonjakan Kasus di JakartaTenaga kesehatan mencontohkan pemakaian alat pelindung diri untuk penangangan pasien COVID-19 di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurutnya, pemerintah tidak boleh melihat dari sisi masyarakatnya saja. Ia mengatakan, masyarakat dalam suatu negara bergerak berdasarkan regulasi. Artinya, perlu regulasi yang bisa mengatur masyarakat sepenuhnya.

"Jadi sebenarnya regulasinya memang dibutuhkan untuk bisa menyadarkan orang. Dibutuhkan regulasi yang kuat untuk bisa ada enforcement seperti itu," katanya.

3. Tetap berempati terhadap kelompok rentan

Penasihat Dirjen WHO Ungkap Alasan Terjadi Lonjakan Kasus di JakartaPetugas menyemprotkan cairan disinfektan ke helm penumpang ojek daring di kawasan Jl. Kendal, Jakarta, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Ia menuturkan masyarakat dan pemerintah perlu berempati kepada kelompok rentan. Di antaranya mereka yang diharuskan bekerja di luar rumah. 

"Bagaimana kebijakan ini menyasar berbagai kelompok populasi, sehingga yang sudah sadar bisa menjadi critical mass yang membangun kesadaran di sekelilingnya, yang harus bekerja juga tahu harus bertindak seperti apa," ujarnya.

Baca Juga: DKI Klaim Lampaui Target Tes COVID-19, WHO: Lihat Dulu yang Dites

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya