Ini Kata Rhenald Kasali soal Perekonomian Indonesia Era Jokowi

Rhenald Kasali menyebut ada perubahan pola perekonomian

Bandung, IDN Times - Pengamat ekonomi Rhenald Kasali melihat ada perubahan pola perekonomian di Indonesia. Menurut dia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat bisa dirasakan dari bawah.

“Bukan seperti di masa lalu yang dari atas, lewat konglomerat dan sebagainya. Tapi lebih pada ekonomi pedesaan, UMKM. Bahwa yang disebut dengan unicorn itu adalah orkestrasi ekonomi dengan cara baru, sehingga partisipasi rakyat bisa tertampung,” ujar Rhenald usai acara Diskusi Publik dan Pembekalan Relawan Jokma Jabar di Kota Bandung, Sabtu (2/3).

1. Indonesia sedang ditatap mata dunia

Ini Kata Rhenald Kasali soal Perekonomian Indonesia Era JokowiBiro Pers Istana Negara

Ia menilai partisipasi ekonomi Indonesia sangatlah luas. Aneka produk kini hidup dalam dunia unicorn. “Saya kira masyarakat perlu memahami bahwa keadaan sekarang, kita merasakan hidup jauh lebih enak,” katanya.

Rhenald mengatakan kini mata dunia sedang tertuju pada Indonesia. Sebab secara ekonomi, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang sangat baik.

Contohnya, kata dia, pertumbuhan ekonomi Singapura kini di bawah Indonesia. Satu bayi yang lahir di Singapura memiliki ‘hutang’ sebesar Rp800 juta, sementara Indonesia hanya Rp13 juta.

2. Masih ada kepercayaan dari masyarakat

Ini Kata Rhenald Kasali soal Perekonomian Indonesia Era JokowiANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Rhenald mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia memang masih sekitar 5,1 persen atau masih berada di bawah beberapa negara di Asean. Namun, kata dia, masyarakat Indonesia masih menaruh kepercayaan dan optimistis terhadap perkembangan di hari esok.

“India pertumbuhannya lebih tinggi dari Indonesia, sekitar 7.7 persen. Tetapi indeks keyakinan konsumennya di bawah 100, yaitu 95. Artinya, masyarakatnya tidak mau spending, masyarakatnya tidak percaya sama ekonomi bangsanya,” katanya.

Sementara Indonesia yang pertumbuhan ekonominya 5.1 persen memiliki tingkat keyakinan untuk spending mencapai 125 poin. “Artinya 25 persen  di atas baseline. Masyarakat kita tuh spending. Masyarakat kita optimistis terhadap hari esok,” ucapnya.

Baca Juga: Jokowi: Perekonomian Indonesia Tumbuh Positif 

3. Dinamika ekonomi hal yang biasa

Ini Kata Rhenald Kasali soal Perekonomian Indonesia Era Jokowipixabay.com/rawpixel

Rhenald tidak memungkiri ada dinamika ekonomi di Indonesia yang terjadi. Contohnya satu sisi jumlah peminat umrah naik, tapi di sisi lainnya jumlah penerbangan pada Januari turun.

Baginya, itu sebuah anomali karena peak season terjadi di Desember. Ditambah penerbangan di Indonesia mengenakan biaya kargo dan bagasi. Tapi, ia optimis itu semua akan kembali normal.

“Mudah-mudahan setelah diperbaiki harga avtur, beberapa bulan ke depan (jumlah orang yang terbang) naik lagi,” ujarnya.

4. Pesta demokrasi harus bisa menjadi kebangkitan ekonomi Indonesia

Ini Kata Rhenald Kasali soal Perekonomian Indonesia Era JokowiIDN Times/Ilustrasi

Rhenald mengatakan, pesta demokrasi 2019 harus menjadi ajang yang dinikmati semua kalangan. Pemilu 2019, sebaiknya tidak dijadikan kampanye yang saling menyakiti. Tapi justru sebaliknya, kampanye atau pesta demokrasi 2019 harus menumbuhkan kepercayaan masyarakat terkait kebangkitan ekonomi Indonesia.

“Soal beda pilihan itu soal selera, tetapi pilihlah dengan jernih, dengan sehat. Ke depan siapa pun yang menang semua harus saling mendukung. Pesta ini rakyatnya harus bahagia, tidak boleh tertekan. Tidak seperti sekarang, salah-salahin, benci membenci, omongannya tidak enak didengar, sehingga masyarakat jadi gelisah,” ujar Rhenald.

Baca Juga: Kejar Target Ekonomi 7 persen, Indonesia Akan Buka Pasar di Afrika

Topik:

  • Anata Siregar
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya