[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6

Pantau terus updatenya di sini #SJY182

Jakarta, IDN Times - Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 rute Jakarta - Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/12/2021) sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat itu mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 12 awak kabin.

Tim Gabungan TNI AL, Basarnas, dan elemen lain dikerahkan untuk mencari pesawat dan mengevakuasi korban. Berikut ini linimasa proses pencarian pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC tersebut.

14 Januari21.53 WIB: Jenazah pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma diserahkan ke keluarga

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Supeno Hendi Kuswanto, Ayah dari Pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma bersama kakak Okky Fenita Citra (IDN Times/Lia Hutasoit)

Sriwijaya Air menerima jenazah atas nama Okky Bisma dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kamis (14/1/2021). Jenazah Okky Bisma pun kemudian dibawa menuju rumah duka sebelum dimakamkan.

“Salah satu korban bernama Okky Bisma telah disepakati hasil kerja Tim DVI oleh keluarga untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Di tempat yang sama, Direktur Operasi Sriwijaya Air Capt. Didi Iswandy menyampaikan bela sungkawa. Setelah itu, ia menyerahkan jenazah Okky Bisma kepada pihak keluarga.

“Semoga almarhum beserta surat keterangan pendukung yang telah diberikan oleh Rumah Sakit Polri dapat diterima dengan baik dan dengan harapan dapat lebih mempercepat dan memudahkan untuk proses selanjutnya,” ujar dia.

14 Januari21.42 WIB: Pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air bisa diperpanjang

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Kepala Badan SAR Nasional (BASARNAS), Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito, menyampaikan hasil rapat dengan sejumlah pengambil kebijakan (stakeholders) terkait masa perpanjangan operasi evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan, masa pencarian korban akan berlangsung selama tujuh hari.

"Untuk operasi SAR, tadi jam 11 saya ikut rapat bersama Menhub dengan stakeholders. Kalau besok belum ada hasil optimum, kami akan perpanjang selama tiga hari," kata Bagus di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Kamis (14/1/2021).

Hingga hari keenam operasi, Basarnas belum menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian dari black box.

"Tentu kami ada batas-batas (untuk menentukan perpanjangan masa operasi). Besok saya sore akan mengumumkan apabila kami memang akan diperpanjang," kata Bagus.

14 Januari21.13 WIB: Basarnas kumpulkan 239 kantong jenazah korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Operasi evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 di Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, telah memasuki hari keenam. Sejauh ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah menerima 239 kantong jenazah korban Sriwijaya Air.

Selain kantong jenazah, Basarnas juga telah menerima 40 kantong badan pesawat kecil, 33 kantong badan pesawat besar, dan satu flight data recorder (FDR) bagian dari black box atau kotak hitam.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, tantangan operasi pencarian hari ini adalah keterbatasan visibilitas atau jarak pandang di dasar laut. Pada hari sebelumnya, pasukan penyelam menghadapi hambatan cuaca.

"(Sebanyak) 40 kantong kecil, 33 potongan besar, dan satu FDR (Flight Data Recorder)," kata Bagus di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021). 

14 Januari21.04 WIB: Basarnas baru temukan cassing CVR black box Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Kepala Badan SAR Nasional (BASARNAS) Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito menyampaikan, pasukan penyelam gabungan telah menemukan cassing atau pelindung Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"Saya sudah berkomunikasi dengan KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi). Informasi yang kami terima, kami baru mendapatkan cassing atau body protector (dari CVR)," kata Bagus di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Kamis (14/1/2021).

Tantangan dalam operasi pencarian CVR adalah Underwater Locator Beacon (ULB) sebagai alat yang mampu mendeteksi kotak hitam sudah terlepas dari bagian material inti.

"Sehingga kami menggunakan cara-cara yang relatif lebih lama," tambah Bagus.

Operasi penyelaman dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB setiap hari. Pada malam hari, kegiatan pencarian dilanjutkan dengan memanfaatkan robot dan sonar yang dimiliki oleh kapal pencari.

14 Januari20.54 WIB: DVI Polri masih tunggu 3 sampel DNA korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 mulai mendatangi Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono mengatakan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sudah mendapatkan 134 sampel DNA dari 59 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182. Saat ini, Tim DVI masih menanti tiga sampel DNA korban lainnya.

"Jadi memang tim masih tunggu ada tiga korban lagi yang diperlukan sampel DNA dari keluarganya. Masih kami tunggu mudah-mudahan tidak lama lagi 62 korban kami punya sampel DNA-nya," katanya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Selain itu, Tim DVI sampai hari ini sudah menerima 139 kantong jenazah dan 46 kantong properti. Rusdi menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti bekerja sampai seluruh bagian tubuh jasad korban ditemukan.

"Akan bekerja sampai body part sudah tidak ada lagi. Komitmen tim bekerja secara maksimal, memberikan kepastian kepada keluarga korban," ucapnya.

Hingga hari ini, Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi 12 jenazah korban Sriwijaya Air SJY 182. Di antaranya Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Supianto, Pipit Piyono, pramugari Sriwijaya Air Mia Tresetyani Wadu dan Yohanes Suherdi. Selanjutnya Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah, pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma, Indah Halimah Putri dan Agus Minardi.

14 Januari20.45 WIB: 98 kantong jenazah dan 14 kantong puing pesawat tiba di Dermaga JITC

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Pada hari keenam operasi evakuasi puing-puing dan jenazah korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJY 182, tim SAR gabungan mendaratkan total 112 kantong. Jumlah tersebut terbagi menjadi dua, yaitu 98 kantong jenazah dan 14 kantong berisi puing-puing dan dokumen korban.

Adapun rincian kedatangan objek evakuasi dari titik operasi yang berada di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Kamis (14/1/2021) adalah sebagai berikut:

Kloter pertama diantarkan oleh Kapal SAR Karna milik BASARNAS yang tiba sekitar pukul 16.30 WIB, membawa total 37 kantong, terdiri dari 36 kantong jenazah dan 1 kantong puing-puing pesawat.

Kloter kedua diantarkan oleh kapal milik Polairud yang tiba sekitar pukul 17.20 WIB, membawa total 10 kantong, terdiri dari 7 kantong jenazah dan 3 kantong puing pesawat ukuran besar.

Kloter ketiga diantarkan oleh kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang tiba sekitar pukul 18.00 WIB, membawa 2 kantong, terdiri dari 1 kantong puing pesawat dan 1 kantong dokumen korban.

Kloter keempat diantarkan oleh kapal milik BASARNAS yang tiba pada pukul 18.30 WIB, membawa total 16 kantong jenazah.

Kloter kelima diangkut oleh Kapal KRI Tjiptadi milik TNI Angkatan Laut yang tiba pada pukul 19.00 WIB, membawa total 2 kantong, terdiri dari 1 kantong berisi serpihan pesawat dan 1 kantong properti pribadi korban.

Adapun kloter terakhir yang tiba pada pukul 20.00 WIB datang dengan membawa 34 kantong, terdiri dari 31 kantong jenazah dan 3 puing-puing pesawat. Dua di antara puing berukuran besar.

Seluruh hasil temuan langsung diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk investigasi lebih lanjut.

14 Januari19.44 WIB: Jenazah pramugari Sriwijaya Air Mia Tresetyani teridentifikasi

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono mengatakan, ada enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang berhasil diidentifikasi hari ini. Salah satu di antaranya adalah Pramugari Sriwijaya Air bernama Mia Tresetyani Wadu.

"Pertama yang teridentifikasi bernama Ricko, Ihsan Adhlan Hakim dan Supianto. Lalu, jenazah berikutnya yang teridentifikasi bernama Pipit Piyono, Mia Tresetyani dan Yohanes Suherdi," katanya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Enam jenazah itu teridentifikasi melalui pemeriksaan sampel DNA hingga sidik jari. Sebelumnya, enam jenazah berhasil diidentifikasi lewat pemeriksaan sidik jari. Keenam jenazah itu adalah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah, pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma, Indah Halimah Putri dan Agus Minardi. Alhasil, 12 jenazah korban Sriwijaya Air SJY 182 sudah teridentifikasi.

14 Januari19.38 WIB: Basarnas kumpulkan 67 kantong jenazah korban dan badan pesawat Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Pada hari keenam operasi evakuasi puing-puing pesawat dan jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Basarnas mengumpulkan 67 kantong, yaitu 59 kantong jenazah dan delapan kantong berisi puing-puing dan dokumen korban.

Penerimaan hasil operasi evakuasi korban dan bagian badan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 tersebut dilakukan di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).

Adapun rincian kedatangan objek evakuasi dari titik operasi yang berada di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang adalah sebagai berikut:

Kloter pertama diantarkan oleh Kapal SAR Karna milik Basarnas yang tiba sekitar pukul 16.30 WIB, membawa total 37 kantong, terdiri dari 36 kantong jenazah dan 1 kantong puing-puing pesawat.

Kloter kedua diantarkan oleh kapal milik Polairud yang tiba sekitar pukul 17.20 WIB, membawa total 10 kantong, terdiri dari 7 kantong jenazah dan 3 kantong puing pesawat.

Kloter ketiga diantarkan oleh kapal milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang tiba sekitar pukul 18.00 WIB, membawa 2 kantong, terdiri dari 1 kantong puing pesawat dan 1 kantong dokumen korban.

Kloter keempat diantarkan oleh kapal milik Basarnas yang tiba pada pukul 18.30 WIB, membawa total 16 kantong jenazah.

Kloter kelima diangkut oleh Kapal KRI Tjiptadi milik TNI Angkatan Laut yang tiba pada pukul 19.00 WIB, membawa total 2 kantong, terdiri dari 1 kantong berisi serpihan pesawat dan 1 kantong properti pribadi korban.

Seluruh hasil temuan langsung diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk investigasi lebih lanjut.

14 Januari19.28 WIB: Enam jenazah korban Sriwijaya Air teridentifikasi hari ini

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi jenazah korban Sriwijaya Air SJY 182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, ada enam jenazah korban Sriwijaya Air yang hari ini berhasil diidentifikasi.

"Pertama yang teridentifikasi bernama Riko, Ikhsan Adhan, dan Supianto. Lalu, jenazah berikutnya yang teridentifikasi bernama Pipit Piyono, Mia Tresetyani, dan Yohanes Suherdi," katanya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

14 Januari17.00 WIB: Basarnas kembali terima 37 kantong berisi bagian jenazah korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Investigator KNKT memeriksa bagian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 (IDN Times/Helmi Shemi)

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kembali menerima 37 kantong hasil operasi penyelaman pencarian korban dan bagian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada hari keenam.

"Kami telah menerima 36 kantong berisi body part (jenazah) dan satu kantong berisi serpihan (pesawat)," kata Kapten Kapal SAR Karna, Deartama Sanjaya Sinaga, di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).

Kapal yang tiba pada pukul 16.30 WIB ini merupakan kapal pertama yang baru kembali dari operasi penyelaman di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Kantong yang memuat puing-puing badan pesawat dan jenazah korban Sriwijaya Air SJY 182 langsung diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

14 Januari16.37 WIB: Jenazah korban bernama Asy Habul Yamin diserahkan ke keluarga

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Jenazah Korban Sriwijaya SJY 182 Asy Habul Yamin Diterima Keluarga (IDN Times/Axel Jo Harianja)

RS Polri kembali menyerahkan satu dari enam jenazah korban Sriwijaya Air SJY 182 kepada pihak keluarga. Pantauan IDN Times sejak pukul 16.00 WIB, jenazah korban yang diserahkan atas nama Asy Habul Yamin.

Penyerahan jenazah yang diwakilkan pihak Sriwijaya Air dan Dukcapil dipimpin langsung oleh Kepala Tim Pendampingan Psikologis Mabes Polri, Kombes Pol Rudatin.

"Pada sore ini kami dari pihak DVI (Disaster Victim Identification) Polri menyerahkan jenazah teridentifikasi atas nama Asy Habul Yamin," ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

14 Januari12.14 WIB: Selain fokus cari CVR, Basarnas juga cari korban dan serpihan pesawat

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJY182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar.) Rasman MS mengungkapkan, operasi Sriwijaya Air SJY 182 ini tidak hanya fokus mencari Cockpit Video Recorder (CVR). Pencarian juga fokus kepada bagian pesawat dan jenazah korban.

Basarnas melaporkan, hingga Rabu (13/1/2021) malam, mereka sudah mengumpulkan 141 kantong jenazah dan 59 kantong bagian pesawat. Rinciannya, 59 kantong terdiri dari 28 kantong bagian pesawat besar dan 31 kantong bagian pesawat kecil.

"Fokus pencarian tidak ada diprioritaskan kepada satu objek, jadi korban kita utamakan, CVR juga kita utamakan, serpihan juga kita utamakan," ujar Rasiman di JICT II, Tanjung Priok, Kamis (14/1/2021).

"Oleh karena itu kita bagi di dalam tim ini ada yang khusus mencari serpihan, korban, dan juga CVR. itu mekanisme di dalam pengaturan, sehingga bisa kita maksimalkan," tambahnya.

14 Januari9.25 WIB: 6 jenazah korban segera diserahkan kepada keluarga

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Proses penyerahan jenazah Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (IDN Times/Lia Hutasoit)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (14/1/2021) bakal segera menyerahkan jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Berdasarkan pantauan IDN Times pada pukul 09.25 WIB, sejumlah keluarga sudah mulai berdatangan ke gedung instalasi kedokteran forensik RS Polri. Mobil jenazah juga sudah terlihat bersiaga.

Hingga kini, sudah 6 empat jenazah yang berhasil diidenfikasi namun bukan dari DNA melainkan lewat pemeriksaan sidik jari. Keenam jenazah itu adalah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah yang teridentifikasi Selasa (12/1/2021) dan pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma yang teridentifikasi Senin (11/1/2021) kemudian Indah Halimah Putri dan Agus Minardi.

14 Januari: Operasi pencarian hari ke-5 dimulai, cuaca cerah, fokus pada area pantai pulau-pulau

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana KRI Tjiptadi dalam Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Cuaca hari ini cerah dan bersahabat. Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS optimistis operasi Sriwijaya Air SJY 182 hari ke-6 akan berjalan lancar. Tim SAR gabungan akan memaksimalkan pencarian di pantai dan permukaan laut. Pencarian lewat udara juga bakal diperluas untuk memantau bagian pesawat dan jenazah korban yang terbawa arus laut.

"Pencarian lewat udara mungkin akan diperluas. Kami juga akan mengoptimalkan potensi-potensi pencarian di pantai, baik itu pantai di pulau kecil maupun di pulau besar. Kemudian kita juga tetap melaksanakan pencarian di atas permukaan," ujar Rasiman di JICT II, Tanjung Priok, Kamis (14/1/2021).

"Di hari kelima, ada penyerahan objek pencairan yang ditemukan karena tersangkut di jaring nelayan. Artinya, bagian-bagian itu juga melayang di air, jadi tidak tertanam di dasar laut. Oleh karena itu, pencarian juga lewat di atas permukaan kita tetap lakukan," tambahnya.

Selain itu, Rasiman juga mengungkapkan, pencarian di bawah laut tetap akan dimaksimalkan. Untuk pencarian bawah laut, Rasiman menyebut ada 268 penyelam dari tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi di hari keenam ini.

"Kemudian yang paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan. Pencarian ini dilakukan dengan penyelaman. Sampai saat ini penyelam yang terdata yang masuk ke lokasi hari ini adalah sebanyak 268 orang. Saya pikir sudah cukup apabila kita efektifkan dari potensi dari penyelam-penyelam tersebut," ujar Rasiman.

13 Januari20.30 WIB: Penyerahan jenazah korban Sriwijaya Air menunggu kesepakatan keluarga

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 mulai mendatangi Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif mengatakan enam jenazah yang telah teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri, akan diserahkan ke keluarga. Namun, penyerahan masih menunggu kesepkatan keluarga.

“Penyerahannya menunggu kesepakatan keluarga dan nanti bersama-sama dengan pak Dirut Jasa Raharja. Dan dua korban (Indah Halimah Putri dan Agus Minarni) yang ditemukan hari ini, kami sedang memproses dokumen kependudukannya untuk diserahkan kepada keluarga,” ujar Zudan di RS Polri, Rabu (13/1/2021).

Ia juga menjelaskan, untuk dokumen kependudukan atas nama korban Okky Bisma, sudah diserahkan kepada keluarga berisi akte kematian, kartu keluarga, DNA, dan e-KTP.

“Persyaratannya cukup surat keterangan kematian ataupun data kematian dari karumkit, jadi sangat mudah,” ujarnya.

Sementara itu, dokumen kependudukan yang sudah diselesaikan adalah tiga korban atas nama Fadli Satrianto, Asy Habul Yamin, dan Khasanah yang teridentifikasi Selasa (12/1/2021).

“Dukcapil backup penuh proses ini. Data kita buka seluas-luasnya, jaringan kita buka seluas-luasnya,” kata Zudan.

13 Januari19.01 WIB: Basarnas kumpulkan 141 kantong jenazah dan 59 kantong bagian pesawat

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan hingga Rabu (13/1/2021) pukul 18.50 WIB telah mengumpulkan 141 kantong jenazah dan 59 kantong bagian pesawat. Secara rinci, 59 kantong tersebut terdiri dari 28 kantong bagian pesawat besar dan 31 kantong bagian pesawat kecil.

"Untuk hari ini kami menerima bagian pesawat kecil sebanyak 5 kantong, bagian besar 2 kantong dan body part 2 kantong," kata Direktur Operasi Basarnas, Rasman MS, di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara Rabu (13/1/2021).

13 Januari18.58 WIB: Enam Jenazah Sriwijaya Air Teridentifikasi Lewat Sidik Jari

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Konferensi Pers Pesawat Sriwijaya SJY182 di RS Polri Kramat Jati (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Sriyanto mengatakan, dua korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni berhasil teridentifikasi petugas melalui sidik jari.

Penumpang Sriwijaya Air atas nama Indah Halimah teridentifikasi dari sidik jari jempol kirinya.

“Kita cari dari sidik jari ternyata jempol kiri ada sesuai identik 12 titik. Menurut kami ini tidak bisa terbantahkan. 007 atas nama Indah nomor manifest 24, perempuan, Islam, Dusun 4, RT 7, Sungai Pinang, Sumatera Selatan, pekerjaan pelajar, belum kawin,” kata Sriyanto di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).

Sementara itu, penumpang atas nama Agus Minarni dengan nomor label 0021c teridentifikasi lewat sidik jari jempol kanan.

“Setelah kita bandingkan dengan sidik jari yang di e-KTP, jempol kanan itu identik 12 titik persamaan atas nama Agus Minarni, manifest 50, Islam, RT 5, Dusun Sikadamai, Kalbar, PNS, status kawin,” ujar dia.

Kini, total sudah ada enam korban Sriwijaya Air SJY 182 yang teridentifikasi lewat sidik jari. Mereka adalah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah, dan pramugari Nam Air Okky Bisma.

Hasil ini diperoleh usai DVI RS Polri melakukan pencocokan antara data antemortem dengan data postmortem yang telah dikumpulkan.

Enam jenazah ini merupakan penumpang pesawat Sriwijaya SJY 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

13 Januari18.00 WIB: Dua penumpang Sriwijaya Air SJY 182 teridentifikasi

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6IDN Times/Dini Suciningrum

 Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, pihaknya kembali berhasil mengidentifikasi dua korban Sriwijaya Air SJY 182. Sehingga total sudah ada enam jenazah korban Sriwijaya Air yang berhasil diidentifikasi melalui sidik jari.

“Indah Halimah Putri dan Agus Minarni ini teridentifikasi lewat sidik jari,” kata Rusdi di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).

Selain dua jenazah yang teridentifikasi hari ini, sudah ada empat jenazah lainnya yang teridentifikasi. Mereka adalah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah, dan pramugara Nam Air Okky Bisma.

Hasil ini diperoleh usai tim DVI RS Polri melakukan pencocokan antara data ante mortem dengan data post mortem yang telah dikumpulkan.

Enam jenazah ini dipastikan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021.

13 Januari16.45 WIB: Proses identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dengan DNA tak bisa cepat

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Pol dr. Ratna mengungkapkan, proses identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang dicocokan dengan sampel DNA keluarga, tak bisa rampung dalam waktu singkat.

"Kalau ototnya sudah mengalami degradasi maka tidak diambil (sampel), maka kita cari yang masih agak merah dan tidak terkontaminasi," kata Ratna ketika konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).

13 Januari15.19 WIB: Semua sampel badan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 terkumpul

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182. Dok. Basarnas

Seluruh sampel badan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 sudah terkumpul. Menurut salah satu sumber IDN Times yang enggan disebut namanya, seluruh sampel bagian kepala hingga ekor pesawat sudah terkumpul.

"Sudah ada gambaran, karena ada perwakilan dari bagian pesawat dari ujung ke ujung," kata sumber tersebut, Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Meski demikian, sumber tersebut belum bersedia mengungkapkan, kejanggalan-kejanggalan penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJY 182. Namun, ia mengatakan, jatuhnya pesawat terpusat di satu titik.

"Yang membuat sulit ditemukan karena bagian pesawat terbawa arus bawah," kata dia.

13 Januari14.15 WIB: Komisi V DPR akan rapat bahas Sriwijaya Air jatuh akhir Januari 2021

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Anggota DPR RI Irwan mengatakan, Komisi V belum membuat agenda rapat bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Sriwijaya Air terkait jatuhnya SJY 182. Namun, Irwan memperkirakan rapat tersebut akan dilaksanakan pada akhir Januari 2021. Ia berpendapat, pada momen tersebut semua pihak diharap sudah siap untuk duduk bersama membicarakan peristiwa tersebut.

"Yang terpenting lagi, merumuskan satu rekomendasi yang terbaik untuk dunia penerbangan Tanah Air ke depan," tuturnya kepada IDN Times, melalui pesan singkat, Rabu (13/1/2021). 

Menurutnya, Komisi V masih memberikan kesempatan untuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Basarnas, KNKT serta Sriwijaya Air untuk fokus terhadap penanganan jatuhnya pesawat.

"Kita berikan kesempatan Kemenhub, Basarnas, KNKT serta maskapai terkait fokus pada pencarian dan penanganan musibah dulu, sembari mengumpulkan dan menyiapkan data terkait latar belakang, saat kejadian serta kondisi terakhir peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air," jelasnya.

13 Januari14.05 WIB: Alasan identifikasi korban SJY 182 belum ada yang berdasarkan DNA

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes Pol dr. Ratna mengungkapkan mengapa belum ada jenazah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang bisa diidentifikasi melalui Deoxyribonucleic acid (DNA). Sejauh ini, empat jenazah berhasil diidentifikasi berdasarkan sidik jari.

Dia mengatakan bahwa proses identifikasi jenazah didapat dari dua data yakni antemortem dan postmortem. Antemortem adalah dengan mengecek data pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

Pada artemortem diperlukan juga data primer yang bisa didapatkan dari DNA, sidik jari atau rekam gigi seseorang. Data itu akan dicocokan dengan postmortem yakni dari temuan jenazah hasil evakuasi.

"Jadi proses identifkasi menggunakan DNA itu melalui suatu proses jadi tidak seperti misalnya orang diambil untuk golongan darah atau untuk mengecek kolesterol, begitu masuk mesin itu langsung muncul, ini (DNA) tidak," ujar dia dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dalam proses identifikasi, Ratna juga mengatakan pihaknya harus melihat apakah sampel yang didapatkan memungkinkan untuk diidentifikasi. Dari 112 sampel DNA keluarga korban yang sudah diterima, pihaknya juga harus mecocokkannya satu persatu dengan bagian tubuh jenazah yang sidah ditemukan.

"Keberhasilan dari pada pemeriksaan DNA ini (bergantung pada), yang pertama adalah ada gak data antemortem dan postmortem-nya," kata dia.

Selain itu, kata Ratna, sampel bagian tubuh jenazah perlu diperhatikan kondisinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan dengan sangat hati-hati adalah memastikan bagian tubuh korban tidak terkontaminasi hal lain.

"Body parts itu ada terendam di dalam air, ini memang menjadi tantangan kita untuk lebih teliti dan lebih hati-hati, karena DNA itu harusnya steril, pemeriksaan DNA itu harus steril," kata dia.

Ketika sampel bagian tubuh itu tersentuh, DNA-nya bisa tercampur dan terkontaminasi. "Sehingga kita harus mengisolasi, mensterilkan dengan alat tertentu, bahwa body parts tersebut tidak terkontaminasi dengan body parts yang lain, secara sel," ujarnya.

13 Januari11.50 WIB: Cuaca buruk, pencarian pesawat Sriwijaya Air di hari ke-5 dihentikan

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Tim Penyelam yang ditugaskan untuk mencari bagian bodi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan untuk menghentikan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada hari ke-5. Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Basarnas Abdul Haris Achadi mengatakan, cuaca buruk disertai ombak setinggi 2,5 meter menyulitkan pihaknya untuk melakukan evakuasi serpihan dan korban pesawat nahas tersebut.

“Untuk sementara off. Kita lihat cuaca ini. Dapat informasi di sana tinggi gelombang 2,5 meter,” kata Abdul Harus di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).

Kendati demikian, lanjut dia, kapal dan anggota tim Basarnas masih tetap berjaga di lokasi kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.

“Di lokasi masih tetap ada kapal Basarnas. Saya melihat juga memantau ada beberapa kapal yang tidak melanjutkan (evakuasi), tapi standby di tempat,” ujarnya

13 Januari09.46 WIB: Tim DVI telah kumpulkan 112 sampel DNA korban Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJY182 pada Selasa (12/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan bahwa Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur telah mengumpulkan 112 sampel DNA dari korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Selain itu, Rusdi juga mengatakan, tim DIV telah mengumpulkan 137 kantong jenazah dan sejumlah kantong properti.

"Telah menerima 137 kantong jenazah dan juga telah menerima 35 kantong properti tentunya akan dilakukan identifikasi oleh tim," kata Rusi dalam konferensi pers, Rabu (13/1/2021).

Pesawat pesawat Sriwijaya SJY 182 jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1/2021). Pesawat Boeing 737-500 tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewas, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat.

12 Januari21.00 WIB: Basarnas Terima 139 Kantong Jenazah

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6IDN Times/Muhammad Athif Aiman

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan hingga Selasa (12/1/2021) pukul 21.00 WIB pihaknya telah mengumpulkan 139 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

"Ada total potongan kecil pesawat bertambah 10 sehingga menjadi 26, dan total potongan pesawat besar pesawat bertambah 2, sehingga menjadi 26," kata Bagus di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).

12 Januari19.00 WIB: Sudah 4 korban Sriwijaya Air yang teridentifikasi lewat sidik jari

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Kepala Pusat (kapus) Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Bareskrim Polri, Kombes Pol. Hudi Suryanto mengatakan, hingga Selasa (12/1/2021) terdapat empat korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang berhasil diidentifikasi lewat sidik jari.

Keempat jenazah itu adalah Kopilot Nam Air Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Khasanah yang teridentifikasi hari ini, dan pramugara Nam Air Okky Bisma yang teridentifikasi kemarin, Senin (11/1/2021).

“Alhamdulillah semuanya dari sidik jari, tapi kan kita rekonsiliasi, ketika sidik jari tunjukkan nama si A, properti yang dibawa si A contoh cincin, dan itu dikumpulkan di antemortem dan postmortem. Itu ditunjukkan kepada kita kalau dia memakai ini. Itu proses dicocok- cocokkan,” kata Hudi di RS Polri, Jakarta Timur.

Hudi menjelaskan, sidik jari adalah proses yang paling mudah dalam mengidentifikasi bagian jenazah. Berbeda dengan mengidentifikasi jenazah melalui DNA yang memakan waktu maksimal sepuluh hari.

“Kalau DNA itu kan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Artinya begini, kalau sudah tidak pakai sidik jari, baru pakai DNA, karena DNA itu butuh waktu lama, sementara sidik jari hitungan menit saja. Begitu jenazah kita periksa sidik jarinya, kita tempelkan hitung menit saja sudah keluar begitu. Tergantung juga database nya, kalau database di dukcapil kuat, itu juga langsung connect,” kata Hudi.

Meski begitu, Hudi menegaskan bukan berarti DNA tidak dipakai setelah teridentifikasi. DNA tetap dipakai sebagai penguat saat jenazah teridentifikasi lewat sidik jari.

“Nanti ketika DNA sudah berjalan, seminggu atau dua minggu keluar hasil dari DNA, menunjukkan identitas yang sama, itu menunjukkan satu kekuatan identifikasi lagi. Jadi bukan hanya satu cara identifikasi seseorang itu,” kata dia.

12 Januari18.20 WIB: RS Polri terima 72 kantong jenazah korban Sriwijaya SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6IDN Times/Dini Suciningrum

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengatakan hingga Selasa (12/1/2021) pukul 17.00 WIB tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri sudah menerima 72 kantong jenazah, 11 kantong properti, dan 111 sampel DNA.

“Baik kantong jenazah dan properti dilakukan tindakan-tindakan disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan identifikasi, verifikasi, dan validasi sehingga betul-betul hasil identifikasi dapat dipertanggungjawabkan,” kata Rusdi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (12/1/2021) sore.

Tim DVI juga kembali mengidentifikasi tiga penumpang, yakni Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, dan Khasanah. Hasil ini diperoleh usai DVI RS Polri melakukan pencocokan antara data antemortem dengan data postmortem yang telah dikumpulkan.

12 Januari16.20 WIB: Black box Sriwijaya Air SJY 182 ditemukan

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada Selasa (12/1/2021) (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Tim penyelam TNI Angkatan Laut akhirnya berhasil menemukan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Kotak hitam atau black box tersebut ditemukan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Selasa sekitar pukul 16.20 WIB.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJY 182 sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Hadi mengatakan kotak hitam yang dimaksud adalah Flight Data Recorder (FDR).

“Pukul 16.00 WIB Kasal melaporkan kembali bahwa flight data recorder sudah ditemukan,” kata Hadi di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).

Kendati demikian, lanjut dia, bagian lain dari kotak hitam, yakni voice data recorder belum ditemukan. “Kami yakini cockpit voice akan ditemukan segera ditemujan disekitar itu,” ujarnya.

12 Januari16.00 WIB: Hasil temuan penyelam dari KRI Rigel diangkut oleh KRI Kurau ke JICT

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Bagian pesawat, pakaian, dan tas korban Sriwijaya Air yang ditemukan tim penyelam TNI AL di KRI Kurau. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Tim penyelam TNI AL menemukan kembali bagian-bagian pesawat dan tubuh korban Sriwijaya Air SJY 182 yang diperkirakan jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Temuan ini dikirim ke JICT via KRI Kurau.

Dalam temuan tersebut, tampak beberapa pakaian perempuan, celana jeans warna biru dongker, dan tas warna merah hati. Ada juga beberapa lembar uang Rp50 ribu yang terselip di antara pakaian dan tas.

Selain pakaian dan tas korban, ada juga beberapa bagian pesawat yang ditemukan tim penyelam TNI AL. Bagian tersebut tampak seperti badan pesawat yang sudah mengkerut. Selain itu, ada juga bagian pesawat yang tampak seperti gerigi dan juga pengeras suara. Tim penyelam TNI AL juga menemukan banyak besi-besi pesawat yang sudah berkarat.

12 Januari11.59 WIB: pesawat tidak meledak sebelum membentur air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Catatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan data dari radar (ADS-B) dan Perum LPPNPI (Airnav Indonesia) terkait investigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB dan terbang menuju arah barat laut. Pada pukul 14.40 WIB, pesawat mencapai ketingian 10.900 kaki dan mulai turun hingga pada ketinggian 250 kaki.

"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini, kami menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," ujar Soerjanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/11/2020).

Soerjanto menuturkan, berdasarkan data yang diperoleh KNKT dan KRI Rigel, sebaran wreckage (reruntuhan) memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

''Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," tutur Soerjanto.

Berdasarkan temuan Basarnas, lanjut dia, bagian mesin yakni turbine disc dan fan blade pesawat juga mengalami kerusakan.

“Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki” jelas Soerjanto.

https://www.youtube.com/embed/dQ4jMjLwHcQ

12 Januari10.10 WIB: Dukcapil Keluarkan Sertifikat Kematian Atas Nama Okky Bisma

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Jumpa pers update korban Sriwijaya Air Rabu, 12 Januari 2021di Rumah Sakit Polri (IDN Times/Santi Dewi)

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri mengatakan, telah mengeluarkan sertifikat kematian untuk korban Sriwijaya Air, Okky Bisma. Okky merupakan korban Sriwijaya Air SJY 182 pertama yang berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Selasa, 11 Januari 2021.

"Sertifikat kematian atas nama Okky Bisma akan kami serahkan kepada keluarga yang mewakili korban. Kemudian, akan ditindak lanjuti oleh Jasa Raharja (untuk pemberian santunan)," ungkap Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakhrulloh yang memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Rabu (12/1/2021).

Sementara, Direktur Operasional Jasa Raharja Amos Sampetoding mengatakan, telah mengontak semua keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY-182 dan ahli warisnya. Sesuai ketentuan yang berlaku, kata Amos, maka ahli waris akan menerima santunan usai identifikasi dilakukan.

"Kemarin, sesuai hasil identifikasi telah diumumkan korban, ada penumpang yang sudah ditemukan body part-nya atas nama Okky Bisma. Hari ini kami akan menyerahkan santunan kepada ahli warisnya. Hal ini dilakukan dengan dasar menghadirkan negara ketika terjadi kecelakaan angkutan umum, didasarkan UU Nomor 33 Tahun 1964," ujar Amos di lokasi yang sama.

Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo dalam keterangan tertulis mengatakan, korban meninggal yang terjamin berhak menerima santunan senilai Rp50 juta. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 15/PMK.010/2017.

Baca Juga: [BREAKING] Dukcapil Keluarkan Sertifikat Kematian Atas Nama Okky Bisma 

12 Januari09.21 WIB: Tim SAR Perluas Area Pencarian Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Marsekal Rasman (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memperluas area pencarian via udara untuk menemukan korban dan bagian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak, yang jatuh di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Sabtu, 9 Januari 2021.

“Untuk kegitan udara akan tetap kita laksanakan dengan areal kita perluas. Karena kemungkinan kalau ada benda atau objek pencarian yang ada dipermukaan bisa terpantau,” kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Marsekal Rasman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).

Rasman menjelaskan, perluasan area udara itu untuk memastikan serpihan pesawat dan korban yang diprediksi akan semakin menjauh karena terbawa gelombang setelah empat hari jatuhnya pesawat nahas tersebut.

“Karena sudah 3 hari, (serpihan pesawat dan korban) menjauh (terbawa gelombang), jadi upaya pencarian di atas permukaan tetap kita lakukan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk jumlah personel yang terlibat dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 sebanyak 3.600 dari berbagai unsur, baik TNI-Polri hingga Basarnas.

Baca Juga: [BREAKING] Hari ke-4, Tim SAR Perluas Area Pencarian Udara Sriwijaya Air SJY 182

12 Januari08.53 WIB: Basarnas kumpulkan 74 kantong jenazah dari korban Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi pesawat dan jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 pada Senin (11/1/2021) (Dok. PMI)

Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengumpulkan 74 kantong jenazah dari korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak, yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Marsekal Rasman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan, operasi pencarian di hari keempat masih fokus pada pencarian korban dan serpihan pesawat.

“Data terakhir, body part 74 kantong. Serpihan kecil pesawat 16 kantong, potongan besar 24. Itu data terakhir,” kata Rasman di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).

Sementara itu, lanjut Rasman, untuk jumlah personel yang terlibat dalam pencarian pesawat nahas itu sebanyak 3.600 dari berbagai unsur, baik TNI-Polri hingga Basarnas.

“Alutsista yang terlibat hari ini berjumlah 54, ada perkuatan dari sebelumnya 53. Ada tambahan kapal Barunajaya untuk perkuat deteksi bawah air. Alutsista udara tetap 13. Perahu karet 20, Ambulans standby 22,” ujar Rasman.

Baca Juga: Basarnas Kumpulkan 74 Kantong Jenazah dari Operasi Sriwijaya Air

12 Januari07.00 WIB: Penyelaman pencarian black box dimulai

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Tim penyelam dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut mengevakuasi serpihan pesawat yang ditemukan dalam pencarian pesawat Sriwijaya PK-CLC SJ182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021). (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Komandan Satuan Tugas Laut Operasi Sriwijaya Air SJY 182, Laksamama Yayan Sofyan, mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan 160 anggota pasukan penyelam untuk mencari black box dan mengangkat puing-puing pesawat.

"Total ada 160 penyelam, dari Marinir, Kopaska, dan Denjaka," kata Yayan di KRI Semarang 594, perairan Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).

Kegiatan penyelaman dilakukan mulai pukul 07.00 WIB dan diharuskan untuk berhenti pada 17.00 WIB. Malam hari dipakai untuk evaluasi serta memantau kondisi bawah laut dengan sonar dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

 

Baca Juga: Mengenal Black Box, Kotak Kecil Perekam Cerita Lengkap Pesawat

11 Januari22.05 WIB: Basarnas terima 74 kantong jenazah

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan hingga Senin (11/1/2021) pukul 22.05 WIB, pihaknya telah mengumpulkan 74 kantong jenazah yang berisi tubuh penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"Selain itu ada bagian material pesawat kecil total 16 (kantong) dan bagian besar 24 (kantong)," kata Bagus di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin.

11 Januari19.57 WIB: Pencarian black box terhalang cuaca

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana KRI Tjiptadi dalam Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito mengungkapkan alasan kenapa black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJY 182 belum juga ditemukan. Padahal pada Minggu (10/1/2021) sempat dilaporkan adanya sinyal yang terdeteksi dari black box.

"Mencari sesuatu di bawah memang tidak bisa kita mengatakan kemarin ada di situ terus kita datangi lagi ada di situ," kata Bagus di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Bagus mengatakan salah satu alasannya adalah kondisi cuaca hujan lebat dan badai kuat.

"Apalagi dengan kondisi cuaca hujan lebat dan badai yang cukup kuat di area itu. Dan kita masih mengusahakan upaya optimum," ujarnya.

11 Januari19.42 WIB: Basarnas kumpulkan 45 kantong jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan sampai Senin sore ini pihaknya telah mengumpulkan 45 kantong jenazah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"Hari ini dapat 27 kantong jenazah sehingga total berjumlah 45 kantong jenazah," kata
Bagus di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Bagus mengatakan pencarian badan pesawat dan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 masih terus berlangsung.

11 Januari19.30 WIB: Basarnas kumpulkan 37 kantong badan pesawat Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito melaporkan hingga Senin (11/1/2021) malam pukul 19.30 WIB, pihaknya telah menerima 37 kantong badan pesawat Sriwijaya Air SJY 182. Kantong-kantong tersebut terdiri atas 15 kantong badan pesawat kecil dan 22 kantong badan pesawat besar.

"Bagian dari pesawat potongan kecil penambahan lima kantong sehingga menjadi 15 kantong. Sementara bagian pesawat yang besar bertambah lima menjadi 22 kantong," kata Bagus di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

11 Januari19.11 WIB: Sinyal black box terdeteksi di dekat lokasi KRI Rigel

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Situasi di lokasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid, mengatakan sinyal kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya SJY 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) terdeteksi di dekat kapal KRI Rigel.

"Besok (area pencarian) akan lebih mengerucut lagi. Kalau area tadi pagi di segitiga 140 meter x 100 meter x 80 meter. Apabila hasil evaluasi ternyata masih perlu (diperkecil), besok kami perkecil lagi untuk lebih mengerucut ke titik situ. Sinyal masih kami tangkap dari KRI Rigel ini," kata Rasyid di KRI Rigel, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).

Salah satu hambatan dalam mengangkat black box adalah timbunan puing-puing pesawat. Oleh sebab itu, regu penyelam diminta berhati-hati supaya proses pencarian jenazah tidak mengganggu deteksi sinyal black box.

"Sinyal tetap ada di situ namun kami butuh kesabaran dan butuh doa dari rekan-rekan. Semoga besok kami bisa konsentrasi penuh dan tetap apa yang kita dapatkan kita naikan," tambahnya.

Kegiatan pencarian dihentikan pada pukul 17.00 WIB dan akan dilanjutkan Selasa besok pukul 07.00 WIB. Setelah melakukan evaluasi pada pukul 19.00 WIB malam ini, tim evakuasi akan memutuskan waktu terbaik untuk menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV).

"Malam ini kalo gak pagi-pagi ROV akan kami operasikan untuk melaksanakan foto bawah air. Besok kami turunkan sekoci (yang) memiliki akurasi data dan kami berlayar di atasnya. Kami melintas di atas itu, kami marking lagi untuk lebih meyakinkan bahwa memang posisinya di situ," kata Rasyid.

11 Januari18.31 WIB: TNI AL persempit area pencarian black box Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Minggu (10/1/2021) dalam rangka pencarian bodi Pesawat Sriwijaya SJ182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan, fokus area untuk mencari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJY 182 telah dipersempit. Meski begitu, pencarian hari ini kurang optimal karena ombak dan jarang pandang yang pendek.

"Kemarin disampaikan areanya (black box) sudah ditemukan, hari ini masih pencarian. Dan tentunya karena di bawah masih banyak di puing-puing, dengan sabar tetap melaksanakan pencarian. Situasi tidak seperti kemarin, berombak," kata Yudo saat konferensi pers di Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021).

Yudo melanjutkan, dengan memfokuskan area pencarian, maka pasukan penyelam tinggal melakukan pencarian di satu sektor tersisa.

"Telah ditempatkan 140x100 meter (area pencarian), semua penyelam fokus di sini. Kemungkinan black box ada di sana," tambahnya.

11 Januari18.14 WIB: RS Polri terima 53 DNA dan 17 kantong jenazah korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Beberapa temuan barang dan serpihan yang berasal dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (Dok. Basarnas)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah mengumpulkan sampel DNA dari keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

"Sampai jam 17.00 WIB ini, tim DVI telah menerima sampel DNA dari keluarga korban sebanyak 53 sample DNA," ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers pada Senin (11/1/2021).

"Sampai sore ini juga kita telah menerima 17 kantong jenazah," ujar Rusdi lagi. Tim DVI menurut Rusdi juga langsung melakukan rekonsiliasi terhadap data antemortem dan postmortem untuk mengidentifikasi Jenazah korban.

Satu jenazah telah berhasil teridentifikasi atas nama Okky Bisma. Jenazah Okky Bisma dapat diidentifikasi berdasarkan pencocokan sidik jari dari bagian tubuh yang ditemukan dengan data manifest dan data dukcapil.

"Data manifest yang kami terima dari Sriwijaya bernama Okky Bisma itu ada di nomor urut 4 sama identitasnya dengan Okky Bisma yang kami dapat di alat kami," ujar Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto dalam kesempatan yang sama.

Tim DVI RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur masih terus berupaya mengidentifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

11 Januari18.10 WIB: Jenazah Okky Bisma berhasil diidentifikasi

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur berhasil mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Korban yang teridentifikasi diketahui bernama Okky Bisma. Identitas Okky Bisma berhasil diidentifikasi oleh tim DVI RS Polri Kramat Jati dari sidik jari yang ditemukan.

"Ketika sidik jari itu ditempelkan di alat ini, ini akan terhubung dengan database yang ada di dukcapil dan akan memunculkan kandidat," ujar Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto dalam konferensi pers pada Senin (11/1/2021).

Hudi mengatakan timnya menerima bagian tubuh dari jenazah berupa bagian tangan kanan yang lengkap dengan jarinya yang masih bagus sehingga dimungkinkan untuk melakukan tes sidik jari.

Dia juga menemukan pihaknya telah menyesuaikan dengan data dukcapil dan menemukan 12 titik kesamaan dari sidik jari yang dicocokkan.

Tim DVI RS Polri Kramat Jati kota Jakarta Timur masih terus berupaya mengidentifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya SJ182 yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

11 Januari17.10 WIB: Basarnas sudah terima 41 kantong jenazah dari lokasi pencarian Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Komisi V DPR kunjungi Crisis Center Sriwijaya Air di JICT II, Tanjuk Priok pada Senin (11/1/2021) (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Di hari ketiga pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak, Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah menerima kurang lebih 41 kantong jenazah.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Basarnas menerima 9 kantong jenazah, satu dokumen, dan serpihan bagian pesawat.

"Tentunya ini temuan tim yang ada di lapangan. Selanjutnya barang ini diserahkan ke DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Direktur Operasi Basarnas Rasman MS, di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Sebelumnya, sekitar pukul 15.00 WIB, Tim SAR menemukan 14 bagian jenazah. Lalu pada pagi tadi, Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito melaporkan, pihaknya telah mendapatkan 18 kantong jenazah. Sehingga total hingga pukul 16.30 WIB terdapat kurang lebih 41 kantong jenazah.

11 Januari15.33 WIB: Tim SAR temukan 14 bagian dari jenazah korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Temuan potongan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang dikumpulkan di Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Senin (11/1/2021) (IDN Times/Athif Aiman)

Tim SAR gabungan terus menyisir lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Tim SAR kembali menemukan 14 bagian dari jenazah penumpang pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu.

“Kami kembali menemukan 14 bagian dan 53 properti pesawat, pakaian, dan pelampung,” kata Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Yassin Kosasih, di Pelabuhan JICT II, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

11 Januari12.56 WIB: Basarnas kumpulkan 18 kantong jenazah di lokasi pencarian Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah mengumpulkan 18 kantong jenazah di hari ketiga pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak, yang jatuh di perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

“Kita sudah mendapatkan 18 kantong jenazah dan juga melihat ada kapal baru datang,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Senin (11/1/2021).

Bagus menuturkan, pihaknya masih bekerja keras untuk mengevakuasi korban di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, sejumlah serpihan pesawat juga sudah diamankan untuk diperiksa Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“Ada 18 kantong jenazah sudah akan diserahkan ke DVI Polri, kemudian potongan badan pesawat sudah kita koordinasi dengan KNKT, saat ini sudah di tempatnya KNKT,” ujar dia.

11 Januari12.55 WIB: Basarnas temukan 16 kantong bagian pesawat Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Tim SAR gabungan kembali menemukan 16 kantong potongan besar bagian pesawat Sriwijaya SJY 182. Selain itu, mereka juga menemukan 10 kantong potongan kecil yang diduga bagian dari pesawat tersebut.

“Fokus pencarian korban. Material dan lainnya hal penting simultan dengan pencarian korban,” kata Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Sementara itu, sampai hari ketiga pencarian korban pesawat rute Jakarta-Pontianak itu, tim SAR belum juga menemukan black box.

“Black box kita masih pencarian. Basarnas bersama KNKT masih pencarian, mudah-mudahan bisa segera kita dapatkan,” ujar Bagus.

Teranyar, tim SAR juga berhasil mengumpulkan diduga bagian tubuh korban dalam satu kantong jenazah. Total sampai saat ini ada 18 kantong jenazah yang berhasil dikumpulkan tim SAR.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak sebelumnya hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Diduga, pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat.

11 Januari09.52 WIB: Tim DVI RS Polri terima 41 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Konferensi pers terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 di RS Polri pada Senin (11/1/2021) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mendapat 40 sampel DNA keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"Dapat kami sampaikan sampai jam 09.00 WIB pagi, tim DVI telah mendapat 40 sample DNA," kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers, Senin (10/1/2021).

Dia mengatakan, 14 sampel didapatkan di RS Polri, Kramat Jati, kemudian 24 sampel dapatkan di Pontianak, masing-masing satu sampel di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Rusdi mengatakan, tim DVI terdiri dari 306 personel yang terdiri dari berbagai instansi mulai dari Polri, Kemenkes, dan Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia.

"Semua bekerja bersama untuk mulai mengidentifikasi jenazah korban," ucapnya di tempat yang sama, Minggu (10/1/2021).

Dia menambahkan bahwa proses pencarian jenazah terus berlangsung di bawah koordinasi Basarnas.

Baca Juga: [BREAKING] RS Polri Terima 41 Sampel DNA Keluarga Korban Sriwijaya Air

11 Jan 2109:09 WIB: Tim SAR fokus pencarian di area ini

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Persiapan Jelang Operasi Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 Hari Ketiga yang Dilaksanakan di Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Senin (11/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Pada hari ketiga pencarian, tim SAR masih terus melakukan monitor melalui laut dan udara untuk melihat secara pasti lokasi jatuhnya pesawat nahas tersebut.

Untuk di laut, Tim SAR akan memperluas area pencarian di atas permukaan air berdasarkan titik awal penemuan bagian pesawat. Selain itu, mereka akan mengonsentrasikan pencarian di area bawah permukaan air untuk menemukan posisi bodi dan kotak hitam pesawat atau black box.

“Penyelaman dikonsentrasikan di sekitar area penemuan body part dan pecahan pesawat,” kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bagus Puruhito melalui keterangan tertulisnya, Senin (11/1/2021).

Bagus menambahkan, Tim SAR juga akan melakukan penyisiran di area pesisir sesuai pencarian area sejauh 25 mil laut dari titik awal penemuan bagian pesawat.

11 Jan 2109.00 WIB: RS Polri terima 16 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Konferensi Pers Pesawat Sriwijaya SJY182 di RS Polri Kramat Jati (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan bahwa Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur telah menerima 16 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"Kemudian jam 09.00 WIB ini juga, tim DIV telah menerima 16 kantong jenazah, dan juga tiga kantong properti," kata dia dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021).

Sebelumnya, Rusdi mengatakan bahwa tim DIV telah mendapatkan 41 sampel DNA keluarga korban. Sampel tersebut didapakan dari beberapa wilayah, yakni 14 sampel didapatkan di RS Polri, Kramat Jati, kemudian 24 sampel dapatkan di Pontianak, masing-masing satu sampel di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Dapat kami sampaikan sampai jam 09.00 WIB pagi, tim DVI telah mendapat 41 sample DNA," kata dia.

Baca Juga: [BREAKING] Hari ke-3 Jatuhnya Sriwijaya Air, Tim SAR Fokus Pencarian di Area Ini 

11 Jan 2108:45 WIB: Pencarian Hari ke-3, Basarnas akan kirim 13 pesawat dan 53 kapal laut

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Persiapan Jelang Operasi Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 Hari Ketiga yang Dilaksanakan di Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Senin (11/1/2021) (IDN Times/Aldila Muharma)

Hari ketiga pencarian Sriwijaya Air SJY 182 terus dilakukan. Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Marsekal Rasman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengatakan pihaknya akan memperluas lokasi pencarian. Rasman mengatakan pencarian hari ini akan dibagi enam sektor dengan mengerahkan 13 unsur udara dan 53 unsur laut.

Baca Juga: [BREAKING] Hari ke-3 Pencarian Sriwijaya Air SJY 182, Basarnas Kirim 13 Pesawat

10 Jan 2122.10 WIB: KRI Cucut berhasil mengevakuasi bagian turbin diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6(Dok. Basarnas)

Kapal Republik Indonesia (KRI) Cucut berhasil mengevakuasi bagian turbin diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJY 182, pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 16.00 WIB. KRI Cucut merapat ke Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara, tepat pukul 22.10 WIB.

"Turbin ini ditemukan di sekitar KRI Riegel dengan sonar 3 dimensi," kata Komandan Mayor Laut Orri Ronsumbre dalam keterangan tertulis, Minggu.

Selanjutnya, turbin tersebut diserahkan kepada Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen TNI (Mar) Rasman selaku SAR Mission Coordinator (SMC). SMC kemudian menyerahkan turbin ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: [BREAKING] KRI Cucut Berhasil Evakuasi Turbin Sriwijaya Air SJY 182 

10 Jan 2119.40 WIB: Bandara Soetta sediakan shuttle gratis untuk keluarga korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Pengelola Bandara Sediakan Shuttle Gratis Untuk Keluarga Korban Sriwijaya Air (IDN Times/Maya Aulia)

Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyediakan kendaraan berupa shuttle bus untuk para keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang baru tiba dari luar kota.

Kendaraan tersebut dapat digunakan keluarga menuju Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk melakukan pemeriksaan data ante mortem.

“Kepada keluarga penumpang, Posko Crisis Center Terminal 2D menyiapkan shuttle bus untuk mengantar ke Posko Ante Mortem – DVI di RS Polri, Jakarta Timur,” ujar Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi, Minggu (10/1/2021).

Agus juga mengungkapkan, bagi keluarga penumpang yang hadir di Posko Crisis Center, Sriwijaya Air menyiapkan penginapan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. "Semuanya tanpa dipungut biaya," tuturnya.

Saat ini, telah ada dua keluarga yang dibawa menggunakan shuttle gratis tersebut menuju RS Polri Kramat Jati.

"Tadi ada dua keluarga yang sudah dibawa mereka baru saja tiba dari Makassar dan Sumatra Selatan, Polresta Bandara Soekarno-Hatta membantu pengawalan," kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra.

10 Jan 2119.30 WIB: Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air dan penumpang dilakukan 24 jam

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Minggu (10/1/2021) dalam rangka pencarian bodi Pesawat Sriwijaya SJ182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Direktur Operasi Basarnas Brigadir Jenderal (Mar) Rasman mengatakan pencarian bagian pesawat dan penumpang Sriwijaya Air SJY182 akan digelar 24 jam. Ia membantah kabar yang menyebutkan pencarian dihentikan pukul 17.00 WIB.

"Soalnya ada yang bertanya, apakah setelah jam 5 selesai? Tidak. Kegiatan dilakukan selama 24 jam," kata Rasman di Posko JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).

Rasman mengatakan kegiatan pencairan yang dihentikan hanya penyelaman. Karena hari semakin malam dan kondisi tidak memungkinkan. "Hanya kami menyesuaikan dengan kondisi alam. Ketika gelap, tidak mungkin melaksanakan penyelaman," katanya.

Rasman juga memastikan pencarian bagian pesawat dan penumpang akan terus dilanjutkan menggunakan kapal yang memiliki kemampuan sonar. "Kapal yang memiliki kemampuan sonar untuk mendeteksi di bawah, tetap berkegiatan," ujarnya.

10 Jan 2119.15 WIB: 7 Kantong jenazah korban Sriwijaya Air SJY 182 diidentifikasi besok

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Konferensi Pers Pesawat Sriwijaya SJY182 di RS Polri Kramat Jati (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati menerima tujuh kantong jenazah yang berisi bagian tubuh jasad korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan selain tujuh kantung jenazah, tim DVI juga telah menerima 21 sampel DNA keluarga korban.

"Mulai besok tim akan melakukan tugas, melakukan identifikasi terhadap kantung-kantung jenazah atau hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat," ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (10/1/2021).

Dia meminta agar keluarga korban datang ke posko yang disediakan untuk memberikan data dan dokumen baik ijazah, KTP, Kartu Keluarga untuk memudahkan proses identifikasi.

"Keterangan-keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi jenazah yang menjadi korban peristiwa tersebut," imbuhnya.

10 Jan 2119.00 WIB: Menhub jamin hak korban tragedi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 berupa santunan sesuai ketentuan yang berlaku

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Siti Nur Aini, tante penumpang Sriwijaya Air SJ182 (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjamin hak korban tragedi pesawat Sriwijaya Air SJY182 berupa santunan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Saya menugaskan kepada Jasa Raharja, Dirjen Perhubungan Udara, dan Sriwijaya Air untuk mengambil langkah lanjut dengan menginventarisasi keluarga korban untuk memberikan apa yang menjadi hak dari korban dan keluarga korban," kata Menhub di Dermaga JICT Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021) sore.

Untuk pemenuhan hak korban, Budi mengatakan, pihaknya telah bertemu sejumlah keluarga korban untuk dilakukan pendataan. Selain itu, pihak Jasa Raharja dan Sriwijaya Air sudah mengidentifikasi dan turut serta dalam proses itu.

"Dan sudah menyediakan tempat penginapan bagi keluarga korban yang tinggal di luar kota," katanya.

​​​​​Manajemen Sriwijaya Air siap memfasilitasi keluarga penumpang korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

"Kami siap memfasilitasi pihak keluarga korban yang akan berangkat ke Jakarta guna mencari informasi di sana," kata District Manager Sriwijaya Air Pontianak, Faisal Rahman di Kubu Raya, dikutip dari ANTARA, Minggu (10/1/2021).

Faisal mengatakan, segala bentuk transportasi dan akomodasi keluarga korban akan ditanggung pihak Sriwijaya Air. Untuk Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ-182 di ruang serba guna Bandara Supadio Pontianak dibuka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB sore atau dibuka selama 24 jam.

"Kami juga telah menyediakan fasilitas menginap di hotel di Kubu Raya atau yang terdekat dengan Bandara Internasional Supadio Pontianak bagi keluarga korban," ujarnya.

Ia menjelaskan fasilitas tersebut agar stamina keluarga penumpang yang menunggu sejak informasi ada dan datang ke Bandara Internasional Supadio Pontianak terjaga selalu baik.

10 Jan 2118.42 WIB: KNKT terima tawaran Singapura bantu cari black box Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Basarnas menemukan beberapa barang dan serpihan dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Shemi0

Ketua Sub Komite IK Penerbangan Komite Nasional Komite Transportasi (KNKT) Kapten Nurcahyo Utomo menyebut, pihaknya mendapatkan tawaran dari Singapura untuk membantu pencarian black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"KNKT sudah menerima tawaran dari Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) dari Singapura yang mana mereka akan membantu melakukan pencarian black box," ujar Cahyo dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (10/1/2021).

Cahyo juga mengonfirmasi KNKT akan bekerja sama dengan Amerika Serikat, melalui National Transportation Safety Board (NTSB). Pihak NTSB sendiri sudah menunjuk Michael Holfs selaku perwakilan untuk menyelidiki musibah ini.

"KNKT juga sudah melakukan koordinasi dengan otoritas Amerika yaitu NTSB, dan sudah ditunjuk Michael Holfs yang akan menjadi accreditate representatif di investigasi kecelakaan pesawat ini," ujar Cahyo.

Dia menambahkan, untuk kedatangan dari pihak-pihak dari luar negeri KNKT masih bekerja sama untuk mendapatkan izin sehubungan dengan peraturan pemerintah larangan bagi warga negara asing untuk masuk ke Indonesia sampai 14 Januari 2021.

Cahyo mengatakan, proses investigasi kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182 masih berlangsung hingga kini. Langkah selanjutnya, KNKT sudah mengirimkan dua orang untuk melakukan pengumpulan data di Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Pihak KNKT juga sudah mengumpulkan rekaman beserta transkrip pembicaraan antara pilot dengan pengatur lalu lintas udara (ATC). Tim KNKT juga sudah mendapatkan data mentah dari data radar pergerakan pesawat. Semua akan dikaji lebih lanjut.

"Berikutnya tim juga sudah melakukan wawancara dengan petugas lalu lintas udara yang kemarin bertugas mengendalikan penerbangan yang mengalami kecelakaan. belum semua tuntas dilakukan. dan untuk selanjutnya masih ada beberapa interview yang dilakukan," ujarnya.

KNKT yang ada di JICT sudah menerima beberapa komponen pesawat dari Basarnas. Ada juga beberapa komponen yang sudah diidentifikasi dan diduga bagian instrumen pesawat, seperti Ground Proximity and Warning System (GPWS) dan radio altimeter.

"Ada beberapa yang sudah diidentifikasi berupa instrumen pesawat, seperti GPWS, radio altimeter, kemudian juga alat peluncur darurat. Ini akan kita identifikasi dari pintu sebelah mana karena di pesawat itu ada 4," ujar Cahyo.

"Kemudian, bagian pesawat yang sudah bisa diidentifikasi, umumnya dari bagian ekor sebelah bawah. Tetapi kita belum bisa menentukan apakah itu sebelah kiri sebelah kanan," tambahnya.

10 Jan 2118.27 WIB: RS Polri terima 21 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati sudah menerima 21 sampel DNA korban penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

"Sampai saat ini tim menerima 21 sampel DNA. Mulai besok tim akan melakukan tugas dan mengidentifikasi," ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers, Minggu (10/1/2021).

Rusdi mengatakan tim DVI terdiri dari 306 personel yang terdiri dari berbagai instansi mulai Polri, TNI, Kemenkes, hingga Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia.

"Semua bekerja bersama untuk mulai mengidentifikasi jenazah korban," ucapnya.

Dia meminta agar keluarga korban datang ke posko yang disediakan untuk memberikan data dan dokumen baik ijazah, KTP untuk memudahkan proses identifikasi.

"Keterangan-keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentifikasi jenazah yang menjadi korban peristiwa tersebut," imbuhnya.

10 Jan 2117.41 WIB: Titik pencarian korban dan puing pesawat diperluas

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Basarnas menemukan beberapa barang dan serpihan dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Shemi0

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Kombes Pol Mohammad Yassin Kosasih menyebut bahwa proses pencarian pesawat Sriwijaya Air bakal diperluas dari titik awal. Nantinya, tim penyelam akan bergerak 0 sampai 5 mil dari titik yang diperkirakan jadi titik jatuhnya pesawat.

"Jadi memang tadi tim penyelam yang regu 2 tetap kembali ke titik awal di mana ditemukannya serpihan badan pesawat dan bagian tubuh korban, namun nantinya tim akan melebar (dari titik awal) dengan jarak jangkau dari 0 sampai 5 mil," ujar Yassin dikutip dari Breaking News TvOne, Minggu (10/1/2021).

Yassin juga menyebut tim penyelam gabungan sudah berupaya melakukan pencarian sebaik mungkin. Namun, ia mengakui jarak pandang di bawah laut berpengaruh besar terhadap proses pencarian pada hari ini ini.

"Memang ada kendala visibility, atau jarak pandang di bawah air itu ada sedikit berpengaruh terhadap pencarian. Kondisinya (di bawah laut) sudah mulai agak keruh. Kami yakin di antara dua pulau ini masih ada serpihan badan pesawat yang kami yakni bagian dari Sriwijaya Air," ujarnya.

Yassin menyebut tim gabungan SAR dan penyelam telah menemukan bagian pesawat dan tubuh korban pada pukul 13.29 WIB. Bagian pesawat dan tubuh korban ini ditemukan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Minggu (10/1/2021).

"Jadi tadi tim selam gabungan telah berhasil menemukan bagian tubuh korban dan badan kapal, diduga badan pesawat Sriwijaya Air, kita bawa ke kapal, kita identifikasi," ujarnya.

10 Jan 2117.17 WIB: Tim penyelam temukan bagian tubuh dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 di kedalaman 16 meter

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Ditemukan beberapa kepingan yang diduga merupakan bagian dari Pesawat SJY182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Anggota tim penyelam Ditpolair Polri Kombes Edfrie Maith menyebut serpihan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 ditemukan di kedalaman 16 meter. Penyelaman dilakukan pada kedalaman 16-20 meter, di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

"Kegiatan penyelaman kita laksanakan yang kedua kali, yang pertama kami tidak menemukan apa-apa, yang kedua kami ubah lokasi penyelaman. Penyelaman dilakukan dalam kedalaman tadi sekitar 16-20 meter, dengan visibility 2-5 meter," ujar Maith dalam Breaking News TvOne, Minggu (10/1/2021).

"Pada saat penyelaman pada kedalaman 16 sudah banyak pecahan serpihan badan pesawat. Kami dengan tim berusaha mengangkat badan pesawat, satu per satu," tambahnya.

Maith juga mengungkapkan saat melakukan penyelaman lebih lanjut, mereka menemukan bagian tubuh manusia yang diduga tangan kiri. Bagian ini mereka temukan tepat di dekat serpihan badan pesawat.

"Kemudian sambil kita melakukan survei lagi dan menemukan organ tangan sebelah kiri. Jadi, serpihan ini kami temukan di dasar laut, dan potongan orang tadi ditemukan di atas serpihan badan pesawat," ujarnya.

Maith menyebut jarak pandang minim, cuaca yang tidak bersahabat, disertai arus bawah yang kuat, menjadi hambatan bagi tim penyelam saat melakukan pencarian di bawah laut tadi.

"Hambatan hari ini cuaca tidak bersahabat, gelombang kencang, arus bawah mulai kuat, serta visibility (jarak pandang) kurang bagus juga," ujarnya.

10 Jan 2117.00 WIB: Keluarga korban terus berdatangan ke Posko Ante Mortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Keluarga penumpang pesawat Sriwijaya, Angga Fernanda Afri (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Keluarga korban Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 terus berdatangan ke Posko Ante Mortem Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021). Salah satunya keluarga dari penumpang pesawat Sriwijaya Air bernama Angga Fernanda Afri.

Kakak Angga, Toni (33) menuju Posko Ante Mortem menggendong bayi yang diselimuti kain. Bayi berusia tujuh hari tersebut nampak tertidur pulas dalam gendongan. Sang ibu, yang merupakan istri Angga berjalan tertatih-tatih di samping Toni. 

Setelah melakukan pendaftaran, Toni dan keluarga masuk ruangan pos ante mortem untuk melakukan proses identifikasi korban selama sekira 30 menit.

Toni mengatakan bahwa bayi mungil sudah yang berada didekapan ibunya merupakan anak dari penumpang pesawat Sriwijaya, Angga Fernanda Afri, yang duduk di kursi nomor tiga.

"Masih tujuh hari usianya," ucapnya saat ditemui di RS Polri Kramat Jati.

Toni mengatakan anak Angga datang untuk diambil sample DNA. Meski, demikian Toni enggan menceritakan lebih jauh kondisi keluarganya lebih lanjut.

"Kami minta maaf ya," imbuhnya.

Dilansir dari ANTARA, Angga diketahui bekerja di bidang pelayaran dan merupakan tamatan SMK Pelayaran tahun 2010.

Ia sebelumnya terbang ke Jakarta untuk menemani persalinan sang istri yang baru saja melahirkan anak pertama. Setelah selesai menemani istrinya,  dia hendak terbang ke Pontianak demi pekerjaan.

10 Jan 2116.50 WIB: Tim Basarnas telah mendeteksi dua sinyal yang dikeluarkan kotak hitam

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melaporkan TNI, Polri dan Basarnas masih berupaya mendapatkan lokasi black box pesawat Sriwijaya Air SJY 182. Tim saat ini telah mendeteksi dua sinyal yang dikeluarkan kotak hitam tersebut.

"Terbukti dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box terus bisa dipantau dan sudah kita beri marking. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa kita angkat sebagai bahan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," kata panglima TNI di di posko JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Untuk mengangkat black box tersebut, KNKT akan menggunakan alat berupa pinger finder untuk digunakan para penyelam. "Kami progres konsentrasi mencari black box dan serpihan seperti yang di sini sudah kita temukan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, pada kesempatan yang sama. 

10 Jan 2116.00 WIB: RS Polri Kramatjati Jakarta membuka layanan psikologi bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur membuka Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) bagi keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 yang belum ditemukan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta membuka saluran khusus insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dan layanan psikologi bagi keluarga korban.

"Saya informasikan bahwa Rumah Sakit Polri telah membuka hotline dengan nomor 0812 3503 9292," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Polisi Asep Hendradiana dalam jumpa pers di RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Asep mengatakan rumah sakit juga menyediakan layanan pendampingan bagi keluarga korban yang menyampaikan data ke posko ante mortem dan juga posko post mortem.

"Kami siapkan psikolog yang membantu trauma healing di posko perbantuan keluarga," ujar dia.

Sementara, Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan, saat ini rumah sakit sudah menerima 12 laporan dari keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY 182.

"Keluarga yang sudah hadir ada 12 orang, dan kita telah terima satu kantong jenazah berupa body part, nanti akan kita lakukan pemeriksaan periksa," ujarnya.

Hery menjelaskan dalam prosedur identifikasi terdapat data primer yang meliputi DNA, sidik jari, dan data gigi. Dia mengatakan waktu identifikasi tergantung ketersediaan data ante mortem dan post mortem.

"Jika salah satu atau dua macth maka bisa teridentifiksi. Namun, jika
data mortem lengkap, mulai sidik jari dan lainnya, namun jika yang ditemukan tidak available kita tidak bisa lakukan identifikasi," ujarnya.

10 Jan 2115:52 WIB: Serpihan berbobot berat diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJY 182, diangkut ke KRI Tjiptadi

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang terbilang berat pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

KRI Tjiptadi mendapat tugas untuk mengangkut dan membawa serpihan pesawat, Minggu (10/1/2020). Dari pantauan IDN Times di lokasi, serpihan itu ditemukan oleh para penyelam yang berada di lokasi jatuhnya pesawat. Belum dapat dipastikan partisi apa yang ditemukan tersebut.

Diperkirakan bobot benda tersebut mencapai ratusan kilogram. Benda itu diangkut dari KRI Riegel menuju KRI Tjiptadi dengan perantara KRI Galunggung.

Enam orang kru KRI Tjiptadi yang memindahkan benda itu dari KRI Galunggung menuju KRI Tjiptadi, terpantau kewalahan ketika memindahkan serpihan itu.

10 Jan 2115:30 WIB: hujan disertai angin kencang mulai mengguyur di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Cuaca mendung dan angin kencang di lokasi pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Cuaca buruk menghalangi proses pencarian di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 pada pukul 15.30 WIB, Minggu (10/1/2021).

Dari pantauan IDN Times di KRI Tjiptadi, hujan disertai angin kencang mulai mengguyur lokasi tersebut. Beberapa KRI yang beroperasi dalam upaya evakuasi ini terpantau melakukan manuver, dan kembali ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Operasi pencarian yang dilakukan oleh para penyelam ikut terhambat akibat cuaca buruk ini. Seperti terlihat di lokasi kapal yang menjadi komando penyelam, yakni KRI Riegel, mulai menghentikan sementara upaya pencarian di bawah laut.

10 Jan 2115:01 WIB: Wagub Provinsi DKI Jakarta ikut meninjau secara langsung proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana Bandara Halim jelang keberangkatan media menuju titik jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, ikut meninjau secara langsung proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182.

Ariza mengunjungi posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan melanjutkan perjalanan ke Kepulauan Seribu. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua petugas yang telah bekerja sama dengan baik. Pencarian itu memerlukan energi, dukungan, dan doa bersama.

"Saya atas nama Pemprov mewakili Pak Gubernur sejak kemarin dan pagi ini hadir di sini, Kepulauan Seribu, di atas kapal Basarnas yang berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, melihat langsung," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).

Politikus Partai Gerindra itu juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Dalam suasana seperti ini, untuk tidak memberikan informasi yang keliru dan salah, apalagi hoaks. Mari kita tunggu berbagai informasi dari pihak terkait yang berwenang. Yang memiliki akurasi informasi dan data yang tepat."

10 Jan 2114:22 WIB: Basarnas menerima lima kantong jenazah berisi bagian tubuh manusia

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Basarnas menemukan bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJY128 yang dikumpulkan dalam 5 kantong pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Shemi)

Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menerima lima kantong jenazah berisi bagian tubuh manusia, diduga merupakan korban pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 128 yang jatuh, pada Sabtu (9/1/2021). Selain itu, mereka juga menerima empat kantong berisi bagian pesawat. Temuan itu diserahkan ke DVI dan KNKT untuk penyelidikan serta pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita kembali menerima barang bukti dari anggota tim yang telah bekerja untuk mendapatkan pencarian dan pertolongan terhadap pesawat Sriwijaya dan pada kesempatan ini dari RIP LKP telah menyerahkan kepada kami berupa 4 kantong serpihan pesawat kemudian 5 kantong adalah bagian tubuh manusia," kata Direktur Operasi Basarnas, Brigadir Jendral (Mar) Razman, di Posko JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).

10 Jan 2114:01 WIB: PMI Kabupaten Tangerang mendirikan posko jenazah korban Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182, menyediakan ambulans hingga mobil jenazah di Pantai Tanjung Kait

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang mendirikan posko jenazah korban Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 di Pantai Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang. Pihaknya juga menyediakan ambulans hingga mobil jenazah. PMI Kabupaten Tangerang dibantu oleh TNI AUL dan Basarnas, dengan total sekitar 100 personel siaga.

"Kita dirikan satu posko Tanjung Kait, posko ini nantinya digunakan untuk lokasi atau titik pencarian bantuan, serta sebagai posko jenazah dari korban Sriwijaya Air," kata Relawan PMI Kabupaten Tangerang Otoy, Minggu (10/1/2021).

10 Jan 2114:01 WIB: RS Polri menerima satu kantong jenazah

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Basarnas menemukan bagian tubuh korban Sriwijaya Air SJY128 yang dikumpulkan dalam 5 kantong pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Shemi)

RS Polri menerima menerima laporan 12 keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJY 182 hingga Minggu siang. Selain itu, RS Polri juga telah menerima satu kantong jenazah.

"Keluarga yang sudah hadir ada 12 orang, dan kita telah terima satu kantong jenazah berupa body part, nanti akan kita lakukan pemeriksaan," ujar Komandan Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Pol Hery Wijatmoko, dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

10 Jan 2112:39 WIB: Keluarga Kopilot Sriwijaya Air SJY 182, Diego Enrile Mamahit, mendatangi Posko Ante Mortem DVI untuk menyerahkan sampel DNA

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJY182 mulai mendatangi Posko Ante Mortem Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Adik Diego Enrile Mamahit, Chris, bersama keluarganya mendatangi Posko Ante Mortem DVI di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menyerahkan sampel DNA, Minggu (10/1/2021).

"Kami di RS Polri di posko ante mortem buat ngambil sampel DNA dan wawancara dengan pihak keluarga. Ada ayah, ibu saya dan kakak saya di dalam situ, semua tidak boleh masuk, sesuai prosedur COVID," kata Chris.

Ia meyakini Diego selamat dalam musibah itu.

"Masih (Selamat) yakin, apapun yang terjadi yakin Tuhan kirimkan keajaiban."

10 Jan 2112:03 WIB: Basarnas Temukan Benda Diduga Black Box Sriwijaya Air SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Situasi di lokasi jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan timnya menemukan sejumlah potongan yang diduga berasal dari bodi pesawat Sriwijaya Air SJY 182. 

Selain itu, Basarnas juga menemukan sinyal kontak emergency diduga berasal dari black box atau kotak hitam dari pesawat rute Jakarta tujuan Pontianak tersebut.

"Mungkin nanti akan dijelaskan dalam gambar, ada warna kuning, biru, dimungkinkan bagian dari pesawat yang ditemukan di kedalaman 23 meter. Kami ngobrol sama Kadis Hidro ditemukan sinyal kontak dari dua titik, kita harapkan itu black box tapi kami sedang dalami," kata Bagus dikutip dari wawancara langsung di TvOne, Minggu (10/1/2021).

"Kita tidak katakan itu black box, tapi dua benda itu terlihat sinyal emergency. Untuk menemukannya masih perlu diselami, itu KNKT yang bisa jelaskan," ungkapnya.

Baca Juga: Basarnas Temukan Dua Benda Diduga Black Box Sriwijaya Air SJY 182 

10 Jan 2111:53 WIB: Tim Penyelam temuan berupa serpihan pesawat dan barang pribadi

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Basarnas menemukan beberapa barang dan serpihan dari Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Shemi0

TNI AL dan tim penyelam menyerahkan beberapa temuan yang diduga bagian dari Sriwijaya Air SJY 182 ke KRI Kurau dan Basarnas.

TNI AL dan tim penyelam antara lain menemukan serpihan ban, serpihan pesawat, dan celana anak kecil berwarna merah muda atau pink.

"Berupa serpihan ban, celana anak kecil warna pink, dan serpihan pesawat. Selanjutnya tim KRI Kurau menyerahkan ke Basarnas," kata Komandan KRI Kurau Mayor Nurochim di JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Baca Juga: [BREAKING] TNI AL Temukan Celana Anak Kecil Berwarna Pink 

10 Jan 2111:43 WIB: Lokasi diduga titik jatuhnya pesawat

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Lokasi diduga jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Puluhan penyelam dari berbagai unsur mulai melakukan penyisiran bawah laut di lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY182, Minggu (10/1/2021). Pesawat hilang kontak dan jatuh beberapa menit setelah take off, Sabtu 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB.

Lokasi yang diduga kuat menjadi tempatnya jatuhnya pesawat sendiri tidak terlalu jauh dari Pulau Lancang, Pulau Laki, bahkan daratan Pulau Jawa, tepatnya wilayah utara Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Begini Penampakan Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJY 182

10 Jan 2111:32: Presiden Jokowi sampaikan ucapan duka

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Ditemukan beberapa kepingan yang diduga merupakan bagian dari Pesawat SJY182 pada Sabtu (9/1/2021) (Dok. Basarnas)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan duka cita atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 di sekitar Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

"Saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah ini," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, yang disiarkan langsung oleh YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/1/2021).

Jokowi mengungkapkan dirinya telah memerintahkan Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas yang dibantu oleh TNI dan Polri, untuk melakukan operasi pencarian secepat mungkin.

"Saya juga telah menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian penyelidikan terhadap musibah ini," katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Pesawat Sriwijaya Jatuh, Jokowi Sampaikan Ucapan Duka Cita 

10 Jan 2111:14 WIB: Life Vest dan Bagian Pesawat Ditemukan di Kedalaman 23 Meter

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJY 182 di Terminal 2D (IDN Times/Maya Aulia)

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, Kapal Rigel milik TNI bersama tim gabungan yang diterjunkan melakukan pencarian telah menemukan sinyal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Kemudian tim penyelam dari tim Kopaska juga sudah melakukan penyelaman dan menemukan beberapa bagian dari pesawat.

Bagian dari pesawat tersebut seperti: pecahan pesawat, life vest, warna bagian dari pesawat, bagian registrasi pesawat dan sejumlah temuan lainnya. Barang-barang tersebut ditemukan dari kedalaman sekitar 23 meter dari permukaan laut.

“Kami mendapatkan laporan dari tim penyelam bahwa visibility di dalam air baik dan jelas sehingga memungkinkan ditemukannya sejumlah bagian dari pesawat. Mudah-mudahan sampai sore ini kondisi arus dan pandangan di bawah laut masih bagus sehingga kita bisa lanjutkan upaya pencarian. Kami yakin disitulah titik yang diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat, mudah-mudahan bisa kita kembangkan dengan lanjut,” ungkapnya.

10 Jan 2110:15 WIB: Basarnas Gunakan 3 Metode dalam mencari Pesawat Sriwijaya SJY 182

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Helikopter Basarnas yang digunakan untuk mencari Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang pada Sabtu, 9 Januari 2021 (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggunakan tiga metode pencarian pesawat Sriwijaya SJY 182 di sekitar Pulau Laki dan Lancang di Perairan Kepulauan Seribu, Kabupaten Jakarta, Minggu (10/1/2021) pagi.

Pencarian dilakukan di atas permukaan dengan menggunakan heli dari TNI AU serta satu unit bantuan dari Basarnas. "Kemudian petugas juga menggunakan kapal di permukaan laut yang mempunyai perlengkapan zona di antaranya KRI Rigel," kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.

Bagus mengatakan pencarian di dasar laut maupun dipermukaan dilakukan secara penyisiran. Pemanfaatan alat deteksi sonar juga digunakan untuk mendukung pencarian.

TNI telah mengerahkan 10 KRI untuk melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY 182. Empat di antaranya telah berada di lokasi pencarian.

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga telah mengerahkan kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Badan SAR Nasional mengerahkan tiga kapal, tiga kapal karet, serta dua sea rider, kemudian Polda Metro Jaya juga mengerahkan enam kapal.

Baca Juga: Basarnas Gunakan 3 Metode Pencarian Pesawat Sriwijaya SJY 182

10 Jan 2108:16 WIB: Benda Diduga Pintu Darurat Pesawat Ditemukan

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Penemuan bagian bodi Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Minggu (10/1/2021) (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Tim SAR berhasil menemukan serpihan-serpihan pertama yang diduga kuat bagian pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021). Salah satu serpihan berbentuk pintu darurat pesawat berbahan plastik yang biasa dipakai sebagai tangga berbentuk prosotan.

Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito selaku SAR Coordinator (SC) menjelaskan serpihan pesawat ditemukan oleh tim SAR di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Penampakan Serpihan tersebut sebelumnya telah beredar di media sosial.

"Serpihan ini ditemukan oleh tim SAR di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Serpihan-serpihan ini yang sebelumnya beredar di berbagai media," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021)

Baca Juga: [BREAKING] Basarnas Terima Serpihan Pesawat Diduga Milik Sriwijaya Air

10 Jan 2107:55 WIB: Menhub Budi Karya Pantau Langsung Pencarian Pesawat Sriwijaya Air

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana Pelabuhan Tj. Priok (JICT) pada Minggu (10/1/2021) dalam rangka pencarian bodi Pesawat Sriwijaya SJ182 (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama sejumlah petinggi TNI-Polri dan anggota Basarnas, KNKT hingga Jasa Marga berangkat menuju Perairan Kepulauan Seribu pada pukul 07.30 WIB, Minggu (10/1/2021). Mereka bertolak dari Dermaga JICT Tanjung Priok.

Mereka menggunakan KRI Jhon Lie dengan nomor lambung 358. Mereka akan melakukan peninjauan secara langsung pencarian pesawat Sriwijaya SJY182 yang diinformasikan jatuh di sekitar Tanjung Pasir, Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: [FOTO] Situasi Terkini di Dermaga JICT, Siap Mencari Pesawat Sriwijaya

10 Jan 2105:10 WIB: JICT 2 mulai menerima barang-barang, dikumpulkan dalam kontong hitam

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Petugas Basarnas membawa kantong hitam diduga benda atau korban jatunya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay).

Posko pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara mulai kedatangan beberapa temuan yang dimasukkan dalam kantong.

Berdasarkan pantauan IDN Times melalui Breaking News TVOne pada Minggu (10/1/2021) dini hari, satu kantong hitam disimpan di dermaga. Namun, tak dapat dikonfirmasi apa isi dari kantung tersebut.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito tak mengungkapkan dengan jelas apa isi dari temuan timnya itu.

"Sampai saat ini belum, ini tadi sore yang kita bawa," kata Bagus.

9 Jan 2123:35 WIB: KNKT akan menemui nelayan yang mengaku melihat pesawat jatuh

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6(Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono) ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, investigasi tersebut akan dimulai dari menemui nelayan yang mengaku melihat adanya benda jatuh di sekitar laut Pulau Lancang.

"Besok rencananya kami akan menemui nelayan tersebut, untuk memastikan perihal penyebab hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182," ujar Soerjanto di Posko Crisis Center Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Soerjanto mengungkapkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan keadaan cuaca di sekitar Bandara Soekarno-Hatta hingga ke Kepulauan Seribu.

Baca Juga: [BREAKING] Mulai Investigasi, KNKT Akan Temui Nelayan yang Lihat Pesawat Jatuh

9 Jan 2123:14 WIB: KPLP Temukan Benda Diduga Tangga Pesawat

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6KPLP Ditjen Perhubungan Laut menemukan benda diduga tangga pesawat Sriwijaya Air. Dok. Humas Ditjen Perhubungan Laut

Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut menemukan benda diduga tangga pesawat Sriwijaya Air. Benda yang disinyalir bagian dari pesawat dengan nomor penerbangan SJY 182 ini pun kini sudah diamankan pihak KPLP.

"Selamat malam, kita menemukan benda ini. Kemungkinan ini merupakan tangga darurat di pintu pesawat. Benda ini ditemukan pada pukul 19.45 WIB," ujar keterangan pihak KPLP yang dikirimkan melalui video, Sabtu (9/1/2021).

Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayor Jenderal TNI (Marinir) Bambang Suryo Aji sebelumnya menyebut, timnya sudah menemukan serpihan yang diduga bagian pesawat Sriwijaya Air di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Ia memastikan serpihan itu bakal dijadikan alat bukti untuk diteliti lebih dalam.

Baca Juga: [BREAKING] KPLP Temukan Benda Diduga Tangga Pesawat Sriwijaya Air 

9 Jan 2123:05 WIB: Kesaksian nelayan yang mengaku melihat pesawat jatuh ke lautan

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Suasana Terminal 2D Bandara Soetta Pasca Hilang Kontaknya Pesawat SJY 182 pada Sabtu (9/1/2021) (IDN Times/Maya Aulia)

Seorang warga Pulau Lancang menyebutkan bahwa kondisi cuaca di sekitar laut tempat pencarian saat ini angin berembus kencang.

"Tadi hujan siang sempat ada angin, nah sekarang angin kencang lagi nih," kata Rafiq, warga Pulau Lancang kepada IDN Times.

Sebelumnya Rafiq mengungkapkan nelayan kepiting Pulau Lancang yang biasa beroperasi di antara Pulau Lancang, Pulau Laki, hingga Pantai Tanjung Kait Tangerang melihat benda mirip pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang. Selain melihat benda jatuh, warga tersebut juga sempat merasakan getaran pada jendela rumahnya sekitar pukul 14.00 hingga pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: [BREAKING] Nelayan Pulau Lancang Lihat Pesawat Jatuh, Warga Rasakan Getaran 

9 Jan 2122:24 WIB: SJY 182 Sempat Delay 30 Menit Sebelum Terbang

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Jetphotos.com/Panji Anggoro

Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena mengakui sempat terjadi delay atau keterlambatan penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang - Bandara Supadio, Pontianak.

"Memang sempat ada delay 30 menit karena faktor cuaca," kata Jeff di Posko Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).

Meski sempat delay, Jeff memastikan kondisi pesawat dalam keadaan baik dan layak terbang sebelum take off.

"Kondisi pesawat dalam keadaan sehat karena ini adalah rute kedua pesawat ini, sebelumnya Pontianak - Jakarta, informasi maintance semua lancar," jelasnya.

9 Jan 2121:46 WIB: Bandara Pontianak Bentuk Crisis Center

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Sejumlah warga yang merupakan kerabat dari penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak menunggu di posko informasi Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (9/1/2021) (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

AirNav mengatakan informasi tentang situasi terkini insiden pesawat Sriwijaya hilang kontak, dapat diakses melalui pusat krisis atau crisis center Bandara Internasional Supadio Pontianak. 

Crisis center terkait kabar terbaru pesawat Sriwijaya yang hilang kontak, bertempat di Gedung Serbaguna Chandra Dista Wiradi Bandara Supadio Pontianak.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJY 182 Hilang Kontak, Keluarga Datangi Bandara Supadio

9 Jan 2121:35 WIB: Basarnas Ambil Serpihan Diduga Bagian Pesawat

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Ditemukan beberapa kepingan yang diduga merupakan bagian dari Pesawat SJY182 pada Sabtu (9/1/2021) (Dok. Basarnas)

Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayor Jenderal TNI (Marinir) Bambang Suryo Aji menyebut, timnya sudah menemukan serpihan yang diduga bagian pesawat Sriwijaya Air di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Ia pun memastikan serpihan itu bakal dijadikan alat bukti untuk diteliti lebih dalam.

"Ada juga informasi di lapangan bahwa ditemukan beberapa serpihan-serpihan yang dicurigai bagian pesawat Sriwijaya, barang-barang tersebut sudah ada di kapal kita dan rencananya akan kita tarik dan kita akan buka posko di JICT 2, di sana kita buka posko malam ini juga," ujar Bambang dalam sesi jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) malam.

Baca Juga: Nelayan Temukan Serpihan di Laut, Diduga Milik Pesawat Sriwijaya

9 Jan 2121:07 WIB: Koordinat Pesawat Sriwijaya SJY 182 Ditemukan

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Catatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)

Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan bahwa titik koordinat sudah ditemukan.

"Titik koordinat sudah ditemukan dan sudah kita kasih seluruh unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang ada di sekitar laut,” kata dia di terminal Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta seperti dilansir melalui tayangan langsung Kompas TV.

Abdul mengatakan sudah ada 10 yang bersiaga sedangkan di laut sudah ada empat hingga lima KRI yang menuju ke lokasi dugaan jatuhnya pesawat.

Baca Juga: [BREAKING] Daftar Lengkap Manifest Pesawat Sriwijaya Air, Ada 59 Penumpang

9 Jan 2119:07 WIB: Kerabat Penumpang Sriwijaya Air Mulai Datangi Crisis Center

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJY 182 di Terminal 2D (IDN Times/Maya Aulia)

Pihak pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah membuka posko Crisis Center korban hilangnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJY 182. Posko tersebut dibuka di Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021) petang.

Keluarga korban pun mulai berdatangan ke posko Crisis Center tersebut. Beberapa di antaranya datang dengan kondisi menangis terisak, lantaran khawatir menunggu kabar soal keluarga yang berada di pesawat tersebut.

"Iya ini sudah dibuka posko Crisis Center untuk keluarga korban," kata salah satu petugas keamanan di lokasi.

Posko tersebut pun dijaga ketat oleh petugas gabungan terdiri dari Kepolisian, TNI, Aviation Security, dan pihak Sriwijaya Air.

Baca Juga: [FOTO] Nelayan Temukan Serpihan Diduga dari Sriwijaya Air SJY182

9 Jan 2114:40 WIB Sriwijaya Air SJY 182 Rute Jakarta-Pontianak Hilang Kontak

[LINIMASA] Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJY 182, Hari ke-6Catatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY 182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak pada pukul 14.39 usai lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Sabtu (9/1/2021), manajemen Sriwijaya Air menyebut bahwa sampai saat ini pihaknya masih menghubungi berbagai pihak terkait, guna mendapatkan informasi lebih rinci soal penerbangan SJ-182 rute Jakarta - Pontianak.

Baca Juga: [BREAKING] Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 Rute Jakarta-Pontianak Hilang Kontak 

Topik:

  • Yogie Fadila
  • Irma Yudistirani
  • Rochmanudin
  • Sunariyah
  • Anata Siregar
  • Ilyas Listianto Mujib
  • Dwifantya Aquina
  • Dwi Agustiar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya