IMS 2020: Cara Bangun Brand ala Co-Founder Darahkubiru

#IMS2020

Jakarta, IDN Times - Co-Founder dan Creative Directur Darahkubiru Respati Hafidz Budi mengatakan dalam membangun sebuah brand, hal utama yang harus dipertahankan adalah identitas. Seiring perkembangan zaman, kita harus mengikutinya.

Namun, jika kita tidak memiliki identitas, maka sulit suatu inovasi yang dibuat diterima masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman, adalah berkolaborasi antar brand.

Sehingga, brand yang kita miliki harus kuat terlebih dahulu dan memiliki identitas, agar tetap dikenal penggemarnya. Salah satu cara yang dilakukan Darahkubiru untuk mempertahankan identitasnya, adalah tetap membawa nuansa denim dalam setiap konten dan acara yang dibuatnya. Denim merupakan identitas yang kuat dari Darahkubiru.

Sehingga setiap orang yang mendengar Darahkubiru langsung teringat dengan denim, dan begitu sebaliknya. Mengerti perkembangan pasar yang menjadi tujuan kita, juga hal penting dalam meningkatkan bisnis, tetapi tetap mempertahankan identitas.

“Saat ini, Darahkubiru bukan hanya membahas mengenai denim secara fashion saja, tetapi mengenai gaya hidup pria yang tetap dihubungkan dengan denim. Itu juga menjadi salah satu cara kita untuk mempertahankan identitas Darahkubiru,” kata Respati dalam diskusi Define Your Business: How To Be Powerful and Engaging with Your Market, dalam Indonesia Millennial Summit 2020 di Gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat (17/01). 

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia.

Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.

https://www.youtube.com/embed/a5PUopi6Jm0

Baca Juga: IMS 2020: Selain Content Creator, Arief Muhammad Nyambi Jadi Pengacara

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya