Data BNPB: Bencana Indonesia Capai 2.194 Kejadian hingga Agustus 2022

Cuaca ekstrem jadi bencana yang paling banyak terjadi

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ribuan kejadian bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2022.

Menurut data yang dirilis BNPB, sejak awal tahun hingga Agustus 2022, total bencana yang terjadi ada sebanyak 2.194 kejadian.

"Sampai tanggal 8 Agustus 2022 tercatat sejumlah kejadian bencana sebanyak 2.194 kejadian," tulis BNPB dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (9/8/2022).

1. Cuaca ekstrem jadi bencana yang paling banyak terjadi di Indonesia

Data BNPB: Bencana Indonesia Capai 2.194 Kejadian hingga Agustus 2022Ilustrasi cuaca ekstrem. IDN Times/Mardya Shakti

BNPB juga mencatat, ada beberapa bencana yang mendominasi di Tanah Air, di antaranya cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor.

Berikut ini kejadian per-jenis bencana selama tahun 2022:

1. Banjir: 862 kejadian

2. Cuaca ekstrem: 746 kejadian

3. Tanah longsor: 402 kejadian

4. Karhutla: 148 kejadian 

5. Gelombang pasang dan abrasi: 20 kejadian

6. Gempa bumi: 14 kejadian

7. Kekeringan: 2 kejadian

Baca Juga: Bencana di Bogor, BNPB Ingatkan Potensi Banjir Susulan 

Baca Juga: Ngeri! Jokowi Ungkap Ancaman Perubahah Iklim pada Ketahanan Pangan

2. Sebanyak 2 juta lebih orang menderita dan mengungsi

Data BNPB: Bencana Indonesia Capai 2.194 Kejadian hingga Agustus 2022ANTARA FOTO/Nasdi

Dari banyaknya bencana yang terjadi, setidaknya lebih dari 2 juta orang menjadi korban dan mengalami dampaknya secara langsung.

"Bencana alam menimbulkan korban meninggal dunia 124 jiwa, hilang 23 jiwa, 704 luka-luka, dan berstatus terdampak dan mengungsi 2.608.625 jiwa," kata data BNPB.

3. Puluhan ribu rumah mengalami kerusakan

Data BNPB: Bencana Indonesia Capai 2.194 Kejadian hingga Agustus 2022Rumah warga di Lebak rusak, dampak gempa berpusat di Pandeglang, Banten (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sementara itu, jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana total mencapai 26.479 rumah. Di antaranya 4.437 berstatus rumah rusak berat, 4.939 rumah rusak sedang, dan 17.103 rumah rusak ringan.

Selain rumah, fasilitas publik juga mengalami kerusakan. Rinciannya, 424 fasilitas pendidikan, 223 fasilitas peribadatan, dan 71 fasilitas kesehatan. Dengan demikian, total fasilitas rusak mencapai 718.

Baca Juga: Kepala BNPB Suharyanto: Indonesia Supermarket Bencana

Baca Juga: Tinjau Lokasi Abrasi Minahasa Selatan, Kepala BNPB: Kondisi Belum Aman

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya