Demokrat Hampir Gabung Koalisi PDIP, Hasto: SBY Batalkan Sepihak  

SBY berpidato dan menyatakan batal masuk koalisi PDIP

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkap alasan Partai Demokrat tidak bergabung dalam koalisi PDIP yang mengusung Joko "Jokowi" Widodo sebagai calon Presiden (capres) pada Pemilu 2019 lalu.

Hasto mengatakan, saat itu sebenarnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyatakan tidak keberatan apabila Demokrat bergabung dalam koalisi. Bahkan bergabungnya demokrat ke pemerintahan Jokowi sudah melalui diskusi panjang.

"Kalau saya melihat, ini sedikit cerita 2019 lalu, saat itu ketika Demokrat mau bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi, dilakukan banyak diskusi. Saya mendengar sendiri bahwa Ibu Mega tidak keberatan, karena 2014 dengan 2019 berbeda," ujar Hasto dalam konferensi pers, Minggu (18/9/2022).

"Nah, saat itu, Ibu Mega sudah mengatakan tidak keberatan kalau Demokrat mau bergabung selama itu keputusan dari Pak Jokowi," sambungnya.

Baca Juga: AHY Sindir Air Mata Palsu: Demokrat Tidak Boleh Pura-pura Menangis

1. SBY berdalih ada ketum partai yang tidak setuju

Demokrat Hampir Gabung Koalisi PDIP, Hasto: SBY Batalkan Sepihak  ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Kendati begitu, kata Hasto, tiba-tiba Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan dalam pidatonya bahwa ada upaya penjegalan Demokrat bergabung dalam koalisi dengan PDIP. Bahkan, saat itu SBY berdalih karena ada salah satu ketua umum (ketum) partai yang tidak setuju.

"Pak SBY melakukan lobi ke Gerindra, melakukan lobi ke tempat Pak Jokowi. Kemudian tidak mengambil keputusan dan Pak SBY berpidato, bahwa dalam kerja sama itu tidak bisa bergabung karena ada salah satu ketum partai yang keberatan," ujar dia.

Baca Juga: Anies Dijegal Nyapres, PDIP: Kita Gak Terlibat, Apalagi Pak Jokowi! 

2. Hasto bantah ada ketum yang tak setuju Demokrat masuk koalisi

Demokrat Hampir Gabung Koalisi PDIP, Hasto: SBY Batalkan Sepihak  IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hasto yang saat itu mengetahui bagaimana kronologi kerja sama dalam pembentukan koalisi Jokowi di 2019, langsung membantah tudingan SBY. Terlebih, dia mengklaim telah memiliki bukti kuat bahwa Megawati tidak keberatan jika Demokrat bergabung.

"Saya langsung menyampaikan kepada Pak Agus Hermanto yang notabene masih saudara Pak SBY, mengingat di Demokrat masih banyak persaudaraan di dalam elite partainya, sudah saya sampaikan boleh (bergabung koalisi), saya cek itu. Tapi, Pak SBY sendiri yang justru membatalkan secara sepihak," kata dia.

Baca Juga: PDIP Minta SBY Bawa Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 ke Jalur Hukum

3. Demokrat sempat berubah pikiran dan ingin gabung koalisi

Demokrat Hampir Gabung Koalisi PDIP, Hasto: SBY Batalkan Sepihak  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara HUT ke-20 Partai Demokrat, Kamis (9/9/2021). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hasto mengatakan, Demokrat kemudian berubah pikiran dan kembali menawarkan diri untuk bergabung dalam koalisi.

Kendati begitu, karena merasa porsi koalisi sudah cukup membuat pemerintahan stabil, akhirnya permintaan untuk gabung tersebut ditolak.

"Baru pada malam hari, jelang pendaftaran sekitar jam delapan malam kami dapat info kalau Demokrat mau bergabung. Saya rapatkan ini, sebelumnya Demokrat ingin gabung kemudian menyatakan tidak, tapi malam hari jelang pendaftaran dia mau gabung, saya tanyakan bagaimana, ternyata semua tidak sependapat karena koalisinya cukup menjamin stabilitas pemerintahan sehingga tidak jadi," ucap dia.

Baca Juga: Demokrat Sindir PDIP Ingkari Prinsip soal Sulit Koalisi Bareng di 2024

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya