Gerindra Akui Kerap Dibully Gegara Prabowo Gabung Kabinet Jokowi

Prabowo gabung kabinet Jokowi jadi Menteri Pertahanan

Jakarta, IDN Times - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku kerap dibully hingga dimaki lantaran keputusan Prabowo Subianto bergabung ke dalam kabinet Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Sebagaimana diketahui, Prabowo dan Jokowi selama dua periode pilpres yakni 2014 dan 2019 lalu, bertanding merebutkan jabatan sebagai Presiden RI.

Baca Juga: Sebut Pemerintahan Jokowi Maju, Prabowo: Gerindra Punya Andil

1. Keputusan Prabowo gabung Jokowi banyak disalahpahami

Gerindra Akui Kerap Dibully Gegara Prabowo Gabung Kabinet JokowiKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kantor Pemenangan Presiden, Jakarta Barat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Awalnya Muzani menyinggung soal perjuangan dalam berpolitik yang harus mengutamakan kebaikan. Dia mengatakan, hal itu sesuai dengan arahan Prabowo yang mengistruksikan agar setiap kader Gerindra harus menebar kebaikan bagi rakyat, bangsa, dan negara. 

"Inilah yang membuat Partai Gerindra bertambah kuat di usia 15 tahun, karena orang-orang ikhlas yang berjuang untuk bangsa dan negaranya tidak pernah lelah, tidak pernah memikirkan jasa apa yang akan dia dapatkan setelah berjuang," kata Muzani, dalam sambutan rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis (2/2/2023).

Itu sebabnya, kata Muzani, persatuan dan kesatuan adalah segala-galanya. Dia juga mengklaim Gerindra menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Meski ada banyak pihak yang menilai keputusan Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintah itu disalahpahami. 

"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalah pahami, disalahmengerti, bahkan dibully, dimaki. Tapi kita gak ada urusan, karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," ujar Muzani. 

Baca Juga: Ahmad Muzani Sebut Ada Partai Senayan akan Gabung Koalisi Gerindra-PKB

2. Prabowo disebut mengesampingkan ego dan harga diri demi persatuan

Gerindra Akui Kerap Dibully Gegara Prabowo Gabung Kabinet JokowiKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Wakil Ketua MPR itu menjelaskan, pembelahan yang terjadi setelah pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat, bahkan di lingkungan keluarga. Namun dengan cepat Prabowo memutuskan bahwa situasi seperti itu tidak boleh berlarut-larut. 

Muzani menuturkan, Prabowo mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama. 

"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru di mulai dari harga diri para pemimpin, membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan. Tidak akan ada pembangunan. Persatuan, kegotongroyongan, dan pembangunan hanya mungkin tercipta kalau ada ketenangan, ada situasi kondusif," jelas Muzani. 

Baca Juga: Gerindra: Perjanjian Anies dan Prabowo di 2017 Tak Mengikat

3. Gerindra klaim Prabowo dekat dengan rakyat

Gerindra Akui Kerap Dibully Gegara Prabowo Gabung Kabinet JokowiSekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Muzani mengatakan, menegakan persatuan dan kesatuan menjadi tekad Gerindra sejak awal. Bahkan dia juga menganggap sikap itu akan menjadi jati diri Partai Gerindra dalam upaya meraih kekuasan untuk menjadikan Prabowo presiden pada Pemilu 2024. 

"Kemenangan Pak Prabowo di Kalsel itu karena kepercayaan besar dari rakyat, dorongan para guru, ulama, kyai, habaib, ustaz dan ustadzah, selurub kader dan organisasi sayap, termasuk relawan dan para caleg. Dan untuk 2024 seluruh komponen itu akan kembali berjuang memenangkan Prabowo," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR itu. 

"Kita berjuang untuk menjadi partai pemenang di pemilu 2024. Jangan gentar, jangan berkecil hati, partai ini adalah partai rakyat yang tumbuh dari bawah," tambah Muzani. 

Muzani menjelaskan, Prabowo adalah sosok yang dekat dengan rakyat. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). 

"Beliau juga saat ini sebagai Menteri Pertahanan yang terus mengabdi untuk memperkuat pertahanan negara. Itu sebabnya jika Pak Prabowo mendapatkan jabatan itu maka kepemimpinan ini digunakan untuk mengurus rakyat. Jangan pernah ragukan kehadiran Prabowo di tengah rakyat, jangan pernah pisahkan Gerindra dengan rakyat. Justru kita harus menjadi alat perjuangan bagi rakyat," imbuh dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya