HUT ke-15 Gerindra Dirayakan Sederhana, Dihelat di Aula Kantor DPP

Acara HUT Gerindra digelar secara internal

Jakarta, IDN Times - Partai Gerindra menggelar Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 dengan sederhana. Berbeda dari kebanyakan ulang tahun parpol yang digelar mewah di hotel dan aula besar, Gerindra hanya merayakan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, acara digelar terbatas dan hanya dirayakan secara internal.

"Peringatan ulang tahun Gerindra karena ukuran ruangan aula di kantor DPP kecil dan terbatas, maka acara hanya digelar untuk internal partai," kata Muzani di sela kunjungan ke Yogyakarta, Minggu (5/2/2023).

Baca Juga: Profil dan Sejarah Partai Gerindra, Fadli Zon Punya Andil Besar

1. Acara digelar secara internal

HUT ke-15 Gerindra Dirayakan Sederhana, Dihelat di Aula Kantor DPPSekjen Gerindra Ahmad Muzani. (Dok/Gerindra)

Muzani memastikan perayaan HUT ke-15 Gerindra sudah dilaporkan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Ia mengklaim acara digelar sederhana lantaran Gerindra mengedepankan pengabdian kepada masyarakat.

"Kami sudah melaporkan juga ke Pak Jokowi, kalau acara ulang tahun Gerindra kali ini digelar internal dan menitikberatkan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pengurus daerah-daerah," tutur dia.

Baca Juga: Gerindra Akui Kerap Dibully Gegara Prabowo Gabung Kabinet Jokowi

2. Elite Gerindra silaturahmi ke kediaman ketua umum pertama

HUT ke-15 Gerindra Dirayakan Sederhana, Dihelat di Aula Kantor DPPSekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, Muzani bersama jajaran pengurus Gerindra bersilaturahmi ke kediaman ketua umum pertama, Suhardi, di Yogyakarta, Minggu (5/2/2023). 

Kegiatan ini bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-15 Partai Gerindra yang akan digelar di DPP Partai Gerindra.

Kedatangan sekjen beserta rombongan disambut langsung oleh istri almarhum, Ibu Hardi. Muzani menyampaikan salam hormat untuk keluarga besar Suhardi karena berhalangan hadir silaturahmi. 

"Pak Prabowo Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra manyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hardi dan keluarga besar almarhum Prof Suhardi. Beliau berdoa mudah-mudahan keluarga besar almarhum Prof Suhardi diberikan kesehatan dan kekuatan oleh Allah SWT. Beliau juga menyampaikan salam hormat untuk keluarga almarhum dan untuk kita semua yang ada di tempat ini," kata Muzani. 

Baca Juga: Gerindra: Perjanjian Anies dan Prabowo di 2017 Tak Mengikat

3. Muzani kenang awal mula lahirnya Gerindra

HUT ke-15 Gerindra Dirayakan Sederhana, Dihelat di Aula Kantor DPPRapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra 2022 di Sentul pada Jumat (12/8/2022). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Muzani kemudian menceritakan rumah joglo milik almarhum menjadi saksi awal-awal berdirinya Gerindra. Pendopo ini, kata Muzani, menjadi titik awal tentang gagasan, pemikiran, dan pandangan dari almarhum dalam mendirikan sebuah partai politik, Gerindra. 

"Di tempat ini, Prof Suhardi memikirkan tentang bagaimana berdirinya sebuah partai. Apa namanya, apa lambangnya, apa visinya, bagaimana pandangan-pandangannya ke depan. Di tempat ini dirumuskan dan kemudian pemikiran-pemikiran itu disampaikan kepada Pak Prabowo tentang hal-hal yang sudah diputuskan Pak Hardi," jelas dia. 

Muzani bercerita dirinya baru mengenal sosok Suhardi pada 2007 saat melakukan kunjungan bersama Prabowo di Kalimantan Timur. Di situlah mereka diberikan tugas yakni Suhardi sebagai Ketua Umum, Muzani sebagai Sekjen, dan Thomas Djiwandono sebagai Bendahara.

"Kami semua menatap wajah Pak Hardi. Karena di situ saya baru kenal beliau. Tapi karena ini sudah menjadi tugas, maka kami bilang ke Pak Hardi, semua akan kita bicarakan di Jakarta (tentang pendirian Partai Gerindra)," ucap Wakil Ketua MPR itu. 

Topik:

  • Rochmanudin
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya