Kader Mundur Usai Anies Capres, NasDem: Tak Setuju Silakan Keluar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus senior NasDem, Zulfan Lindan, menanggapi mundurnya dua kader di Bali dan Kalimantan Barat usai partai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.
Diketahui kedua kader itu di antaranya, Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem asal Bali, Niluh Djelantik dan Andreas Acui Simanjaya dari DPD NasDem Kalimantan Barat (Kalbar). Dia merupakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalbar.
Baca Juga: Gerak Cepat NasDem Dinilai Untungkan Anies, Ini Alasannya
1. NasDem persilakan kader keluar jika tak setuju Anies jadi capres
Zulfan menuturkan, kasus kader yang keluar atau masuk NasDem merupakan sesuatu yang wajar. Dia menegaskan, tak masalah jika ada kader yang mundur lantaran tidak setuju Anies maju sebagai Capres 2024. Menurutnya masih lebih banyak kader NasDem yang mendukung Anies untuk maju.
"Soal NasDem keluar masuk itu biasa lah. Kita lihat dua bulan sebelum kita deklarasikan Anies juga ada dua wali kota yang mundur, masuk ke Perindo misalnya. Itu biasa aja kita tanggapi, masak partai politik gak usah repot. Yang tidak setuju dengan Anies silakan saja keluar, tapi yang dukung Anies juga banyak," kata dia dalam acara diskusi bertajuk Diusung NasDem Masihkah Anies Bisa Dijegal KPK di Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga: Gerindra Siap Lawan Capres NasDem Anies di Pilpres 2024
2. Zulfan minta deklarasi capres NasDem tak dikaitkan dengan tragedi Kanjuruhan
Lebih lanjut Zulfan juga menanggapi isu yang beredar di terkait pengumuman Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024 di tengah tragedi berdarah Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Zulfan merespons banyaknya pihak yang menyudutkan NasDem lantaran dinilai tak etis deklarasikan capres saat kondisi sedang berduka.
Editor’s picks
Dia mengimbau kepada semua pihak untuk tidak mencampurkan tragedi Kanjuruhan dengan segala kegiatan politik dan dimanfaatkan untuk menyudutkan. NasDem deklarasikan Capres 2024 bukan berarti tidak peduli berduka terhadap ratusan masyarakat yang meninggal di Malang.
"Jadi jangan seolah-olah duka itu satu momen saja. Banyak sekali yang harus kita berduka. Jadi jangan seolah-olah dipolitisasi kalau bikin acara begini lalu ini dinilai tidak empati kepada yang berduka," kata dia dalam acara diskusi bertajuk Diusung NasDem Masihkah Anies Bisa Dijegal KPK di Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
"Kita setiap hari berduka kok, kita setiap hari menangis. Kasus Sambo kita juga menangis, jadi jangan lagi hal-hal seperti ini dipolitisasi ya seolah-olah kita tidak berduka," sambung Zulfan.
Baca Juga: Anies Diusung Nasdem Jadi Capres 2024, Begini Respons Ketum PAN Zulhas
3. NasDem sempat heningkan cipta saat deklarasikan capres
Sebagaimana diketahui, Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung pada Pilpres 2024. Deklarasi itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Surya Paloh menitipkan bangsa Indonesia kepada Anies. Dia berharap, Anies mampu memimpin bangsa Indonesia dengan baik apabila terpilih sebagai presiden pada 2024.
"Inilah mengapa kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke ke depan, insyaallah jika saudara Anies Baswedan terpilih, pimpinlah bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter," ujar Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Dalam deklarasi itu, Anies Baswedan duduk bersebelahan dengan Surya Paloh. Di belakangnya, ada sejumlah pengurus DPP Partai NasDem.
Dalam kesempatan yang sama, Surya Paloh sempat terlebih dahulu memberikan pidato. Mengawali pidatonya, Surya Paloh mengajak kader NasDem yang hadir untuk mengheningkan cipta untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Mari saudara-saudara, saya mengajak untuk mengheningkan cipta terhadap peristiwa di Stadion Kanjuruhan," ujar Paloh.