Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Anak Muda, Parpol Butuh Peremajaan

Parpol harus memutar strategi untuk menarik pemilih muda

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 didominasi oleh pemilih dari latarbelakang generasi milenial dan Z. Bahkan angaknya dipredikasi mencapai 60 persen dari total yang memilih. 

Pertumbuhan pemilih ini bakal menjadi target elektoral bagi parpol dan politisi di pemilu dan pilkada tahun 2024.  Jadi, wajar jika kunci kemenangannya kali ini adalah merebut suara generasi muda.

1. Budaya politik generasi milenial dan z berbeda

Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Anak Muda, Parpol Butuh Peremajaanilustrasi milenial (IDN Times/Nathan Manaloe)

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan partai politik harus melakukan peremajaan pemilih untuk merebut suara pemilih di tahun 2024. Berbagai tahapan perlu dilalui parpol dan politisi untuk menang di pemilu kali ini. 

“Generasi milenial dan z ini budaya politiknya berbeda dengan generasi sebelumnya. Cara memandang parpol dan politisi juga tak sama. Yang jelas generasi ini tidak tertarik dengan ideologi dan jargon-jargon politik yang imajinatif tetapi tidak realistis”, ujar Arifki kepada IDN Times, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga: Biar Gak Nyesal, Ketahui 7 Manfaat Time Management Untuk Gen Z

2. Parpol harus mengemas narasi secara digital dengan baik

Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Anak Muda, Parpol Butuh PeremajaanIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Arifki menjelaskan, generasi milenial dan gen z bakal melakukan koreksi terhadap rekam jejak parpol dan politisi sebelum memutuskan dukungannya. Makanya, parpol dan politisi harus membuat narasi yang baik secara digital.

"Pengelolaan media sosial dan percakapannya secara digital perlu bagi politisi agar isu-isu terkaitnya bunyi," kata dia.

Baca Juga: Catat! Ini Parpol Peserta Pemilu 2024 dan Nomor Urutnya

3. Parpol perlu memikirkan target peremajaan pemilih

Pemilu 2024 Didominasi Pemilih Anak Muda, Parpol Butuh PeremajaanIlustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, parpol perlu merencanakan target untuk peremajaan pemilih agar partisan partai mengalami pembaharuan, pergantian elite, dan kepengurusan. Tentu juga seharusnya tidak melupakan peremajaan pemilih. 

Setiap pemilu, kata Arifki, elite parpol berganti dan pemilih kemungkinan juga bakal berganti, ada yang sudah meninggal atau tidak memiliki kesempatan untuk memilih. Strategi-strategi ini perlu disiasati oleh parpol dan politisi untuk memenangkan pemilu 2024. 

“Jika parpol dan politisi itu semakin baik, tentu memiliki kemampuan beradaptasi. Salah satu kemampuannya yang perlu dipikirkan oleh kelembagan parpol yakni memikirkan peremajaan pemilih karena ini menjadi penentu nasib parpol di masa depan”, kata Arifki menutup pembicaraan.

Baca Juga: Generasi Milenial dan Gen Z Mampu Jadi Agen Perubahan Tangani Sampah

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya